LABIRINTH

27 4 0
                                    

Cerita ini menceritakan tentang sepasang remaja laki-laki dan perempuan. Yang sudah lama berteman dari kelas 1 SD.

Mungkin cerita ini akan mengungkit sesikit masa lalu Wendy dan Kevin

Masa SD
Kevin adalah anak yang paling cerdas dalam matematika. Teman-teman sekelasnya sangat mengaguminya. Lalu suatu hari, ada seorang murid baru yang bernama Wendy. Wendy tidak memiliki ayah sejak ia masi bayi. Di sekolahnya dulu, Wendy selalu diejek oleh banyak teman dengan sebutan "Anak Haram". Wendy sangat menyukai pelajaran biologi, ia bercita-cita untuk menjadi dokter. Wendy agak pendiam, tapi dia cerdas sama seperti Kevin anak tercerdas di kelas itu.
Seiring berjalannya waktu, Kevin mulai menyukai dan berteman dengan Wendy bukan karena kecerdasannya saja, Wendy juga pandai bermain piano. Kevin menjadi sangat mengagumi Wendy. Begitulah seterusnya sampai Wendy dan Kevin duduk di kelas 5.

Suatu hari, karena ibu Wendy tidak bisa membiayai sekolah dan cicilan rumah. Akhirnya, ibu Wendy memutuskan untuk mengirim Wendy untuk tinggal bersama pamannya sampai cicilan rumah sudah lunas. Ibunya akan mengirim uang jika perlu kepada Pamannya dan akan mengirim surat pada Wendy jika ada sesuatu. Kebetulan, rumah pamannya itu bersebrangan dengan rumah Kevin.
Setiap hari jika Wendy sedang bosan, dia pergi ke rumah Kevin untuk berkunjung.
Kadang jika ada kerja kelompok matematika,Wendy akan meminta bantuan kepada Kevin dan juga sebaliknya. Wendy mulai menyukai Kevin, menurutnya Kevin itu bagai malaikat yang selalu ada di saat susah ataupun senang. Wendy ingin mengungkap perasaannya namun ia tak berani, sama dengan Kevin yang telah lama menanam rasa cintanya pada Wendy sejak kelas 1 SD.

Masa SMP
Saat mereka kelas 9, mereka tak bisa menahan satu sama lain rasa cinta mereka untuk mengungkapkannya. Jadi mereka mengungkapkan perasaan mereka satu sama lain dengan muka yang tegang. Mereka saling menyukai dan mencintai. Dari hari itulah kisah cinta mereka hidup. Sampai-sampai Kevin menceritakan semuanya itu pada pamannya karena sangat senangnya. Pamannya tersenyum dan menceritakan juga tentang masa cinta Paman dan Bibi yang jatuh bangun. Setiap hari Kevin selalu menjemput Wendy untuk pergi bersama. Kevin juga selalu memberi hadiah saat Wendy ulang tahun, bahkan memberinya kejutan. Wendy bersyukur mempunyai orang seperti Kevin yang selalu ada dan memberikan lebih dari apa yang diharapkan. Sampai suatu hari, Kevin meminta untuk berpacaran dengan Wendy dengan memberi Wendy kejutan. Wendy agak gugup soal itu, namun makin lama ia mulai memberanikan dirinya. Kevin meminta restu pada ibu dan juga paman,bibi Wendy, begitu juga yang dilakukan Wendy kepada keluarga Kevin. Namun ada sedikit halangan, karena ibu Kevin menolak untuk tidak berpacaran dulu saat masih kelas 9. Wendy dan Kevin menurutinya dan mereka sebatas berteman sampai ibu Kevin memperbolehkannya. Setiap hari Kevin dan Wendy bergandengan tangan ke sekolah dan ibu Kevin melihat dari jauh dengan tersenyum.

Setiap harinya mereka lewati seperti itu sampai mereka kuliah. Karena tak sabar akhirnya Kevin meminta kembali restu kepada ibunya dengan memohon-mohon. Ibunya mengangguk tersenyum dan berkata "Pergilah temui Wendy.."
Dengan wajah senang, Kevin langsung berlari menuju rumah Wendy dan menyampaikan kabar baik itu pada Wendy. Wendy ikut senang dan merekapun berpacaran.

Kabar Buruk
Suatu hari, polisi banyak berdatangan ke rumah Wendy tinggal untuk menyampaikan kabar buruk.

"Ada apa, Pa ?", tanya Wendy bingung.

"Saya ingin menyampaikan kabar yang mungkin membuatmu bersedih..",jawab Pak Polisi.

"Apapun yang saya dengar, saya siap mendengarnya."

"Saya turut belasungkawa atas kematian ibumu.., Ibumu mengalami kecelakaan mobil 2 jam yang lalu dan baru dikabarkan ibumu telah meninggal setelah dibawa ke rumah sakit 20 menit yang lalu..", kata Pak Polisi itu menyesal.

"...........Terima Kasih Pak, kalian boleh pergi..", jawab Wendy menahan rasa.

Dengan muka sedih dan kaget Wendy langsung memanggil Pamannya dan berlari ke kamarnya, dengan hati menyesal Wendy menangis. Wendy tidak pernah mengirim pesan pada ibunya, bahkan tak rindu pada ibunya dan meminta maaf pada ibunya dengan menangis tersedu-sedu. Paman Wendy tahu semua itu lalu mendatangi dan memeluk Wendy dengan erat."Aku akan menjagamu sampai nanti, selayaknya ibumu dulu",kata Paman Wendy ikut menangis.

Esoknya, Wendy pergi ke sekolah sendiri dengan kepala menunduk. Temannya Becca sudah menunggu Wendy di depan sekolah.

"Ada apa Wen ? Biasanya kau datang bersama Kevin, kenapa kau sendiri hari ini ?" tanya Becca.

Wendy berjalan dan tidak menanggapi pertanyaan Becca.

"Wen, ibumu telah meninggal ya kemarin.. Aku turut sedih, Wen..", kata teman-temannya yang lain.

"Apa ! Kenapa kau tidak memberitahuku, Wen!" kata Becca kaget.

"Tak seharusnya banyak orang yang tahu hal ini, aku minta pada kalian tolong jangan beritahu yang lain..", Wendy menjawab masih dengan kepala tertunduk.

Saat sampainya Wendy di kelas, Wendy melihat Kevin yang duduk menunggunya. Wendy mengalihkan Kevin dan duduk di tempat duduknya. Saat pelajaran biologi dimulai, Wendy masih tetap diam padahal hari itu ada ulangan biologi. Saat yang lain mengerjakan, Wendy hanya berdiam dan tak mengerjakannya, Kevin tahu bahwa ibu Wendy telah meninggal dan membiarkan Wendy untuk sementara. Saat 2 menit pelajaran akan berakhir, kertas ulangan Wendy tetap kosong kecuali kata "I miss u Mom, I love u Mom, and I am sorry..". Saat istirahat Wendy duduk sendiri tidak biasa dengan Kevin ataupun teman-temannya. Karena tak tahan melihat Wendy seperti itu, Kevin menghampiri dan menulis sesuatu " Apa yang kau tulis di kertas ulangan tadi ?", pesan Kevin. Lalu Wendy menulis "I love u Mom..", jawaban Wendy.

LabirinthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang