Prolog

23 4 0
                                    

Gadis yang semasa kecil di lalui dengan keriangan, tanpa rasa takut, dan percaya diri, nakal berani mengusik lelaki jahil yang sering meledek. Berubah 180 derajad oleh sebuah perintah. Perintah seorang ayah yang tak mungkin di tampik oleh kata selain IYA, sebagai jawaban.

Hati bergulat di dalam kerisauan, menjalani awal masa remaja.
Berbagai peristiwa pahit menghadang, menempa jalan hidupnya. Menghindar?? Takan pernah jadi solusi, masalah harus dilewati tanpa kompromi.

Sering kali Asna terjun dalam kebimbangan yang memaksa sisi baiknya untuk muncul, meski harus tak sejalan dengan mereka siapa yang disebut sahabat.

Tapi penampilannya justru lebih sering mengontrol setiap tindakannya itu, mengarahkan dia kesuatu kebaikan. Lebih condong menyingkap kebenaran walau harus kehilangan kepercayaan dari seorang teman.

Tak berhenti disitu, setelah semua serasa hidup aman nyaman hasil dari kesabaran dan perjuanganya. Gadis itu dihadapkan suatu peristiwa yang menyentak relung hati. Peristiwa itu menyadarkan bahwa semua kebaikan yang dia lakukan hanyalah sia-sia memudar tak berbekas. Bukan, bukan hanya menunjukan kepatuhan seorang anak kepada ayah saja. Tapi hal lainnya.
Mampukah asna menjawab setiap kepingan pertanyaan yang tersirat di dalam berbagai peristiwa?

Bukan Perintah AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang