Hembusan angin terasa menusuk menerpa tubuh yang sangat letih terpenjara oleh waktu yang selalu menyibukanku dengan lembaran kertas tugas yang serasa tak pernah ada habisnya melingkupi hari hariku..
Kesal, marah, rasanya ingin protes tapi semuanya sia sia aku tetap harus menyelesaikannya, terkadang menggerutu itu lah hal yang sia sia. Karena itu takan menghasilkan apapun.
Kamarku tak pernah dijamah oleh siapapun kecuali aku, apalagi kini jam dinding doraemon kesukaanku hadiah dari sahabatku sudah menunjukan jarum jam nya di angka duabelas, pantas rasanya punggungku terasa berat, kepalaku sudah tak mampu menahan beban matakupun sudah memberontak untuk memintaku terpejam..
Namun debar dan gelisah dalam benakku tak hilang meski otakku menyibukkan waktu untuk mengambil perhatiannya.
Kertas yang bertumpuk tak beraturan mulai ku susun dengan rapi dan memisahkannya untuk kulanjutkan besok. Karena kemalasanku, dan kegundahan yang memenuhi benakku sebulan ini, semua tugasku terabaikan, aku terjebak dalam duniaku. Semua seprti bom waktu yang kusiapkan untuk meledak kapanpun. Meskipun semua bukan sesuatu yang kurencanakan, tapi dunia tak akan mengerti.Tak ada suara apapun yang bisa kudengar, hanya detakan jam yang semakin lama semakin jelas dan desiran angin yang terus menyelinap lewat ventilasi kamarku yang terbuka. Namun saat aku lihat rembulan dari dalam begitu bersinar terang ditemani beberapa bintang yang cahayanya mencolok terang berkerlap kerlip disisinya.. aku pun tersenyum menatap salam yang diucapkan malam untukku dalam kebisiuannya...
Rasa yang menyesakkan dada mulai tenggelam bersama malam yang terlena cahaya rembulan, hening yang mencekam mencengkram erat ditelingaku, tak sadar pesona malam memelukku perlahan, membelai mataku untuk menyapa keheningan. Hening yang tak terbantahkan oleh segertak suara apapun.. lenyap membawaku kealam yang tak kumengerti, duniaku menghilang dalam ketidaksadaranku.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisuku untuk Dia (penantian berharga)
SpiritualMemendam yang tak bisa diungkapkan, berangan dalam benak yang tak kunjung teruraikan dalam bahasa.. "Pendam dan biarkan semesta yang menjelaskan, terkadang bahasa tak perlu terungkap dalam kata. Dunia tahu kapan penjelasan itu dibutuhkan tanpa dimin...