Voment ya dan jangan copas terimakasih
*****
Jam sudah menunjukan pukul 16.25 tapi seorang Rafadeano malah mondar mandir di ruang tamu.Bukan tanpa alasan dia begitu, pasalnya mamahnya menyuruh dia untuk menjaga adik satu satunya selama 1 minggu.
Mungkin dulu dia taakan keberatan untuk menjaga raquel kapanpun mamah menyuruhnya. Bahkan saat mamah tak menyuruh pun dia selalu menjaga raquel. Seakan raquel adalah tuan puteri yang akan diculik nene sihir atau mungkin mamang angkot yang jadi zombie dan ngejar raquel kemanapun. Ngaco banget sih thor.
Ah,intinya dulu dean sangat amat menyayangi raquel hingga sangat posesive pada raquel.
Tapi sekarang semua berbeda, dia tak mungkin menjaga raquel lagi karena justru dia menghindari raquel. Seakan sekarang raquel adalah zombie yang akan mengejarnya dan membunuhnya.
Dan sekarang waktu sudah menunjukan pukul 17.15 itu artinya sudah hampir setengah jam lebih dia mondar mandir hanya untuk memikirkan itu.
Bahkan dia sendiri tak menyadari bahwa sekarang sudah ada satu curut yang datang ke rumahnya sejak 20 menit yang lalu dan menyantap segala yang ada di dalam kulkasnya.
Maling memang,dasar toke.
"Deannnn gue mau coklat yang ini yahhhh" teriak rava dari arah dapur.
Bukannya menjawab dean malah berteriak, membuat rava yang tadi ingin memakan coklat harus mengurungkan niatnya dan menghampiri dean karena kaget.
Tapi sebelum dia pergi meninggalkan sang coklat, sebelumnya dia bilang
"Coklatku yg malang bukannya abang mau ninggalin adek nih, tapi abang harus pergi sebentar dek. Nanti abang balik lagi ko ya sayangggg" ucapnya dramatis, sambil ngelus ngelus coklatnya itu.Gila memang,otaknya belum jadi mungkin."Lu kenapa sih hah?!gua mau mamam coklat tapi karena lu gua gajadi mamamnya!!!" Teriak rava ikut ikutan seperti dean.
"Berisik tai"
"Apa lu anjeng?!"
"Yeh si monyet bahasanya sopan dong"
"Bahasa lu yang harus bener tai ayam!"
"Sempak kuda lu!"
"Mulut bekicot!"
"Gatau malu yah sia dirumah orang" balas dean dengan sedikit kalimat sundanya.
"Bodo amat, tante nara udah bilang kalau dia nganggep gua kayak anaknya nyet jadi gua bebas dong!" Kata rava acuh sambil pergi kelantai atas menuju kamar dean berada, karena memang mamah dean, Nara sudah menganggap rava sebagi anaknya sendiri.
"Yeh kutang jerapah dasar!" Ucap dean sambil berlari mencegah rava sebelum anak itu mengacak acak kamarnya hingga lebih layak disebut gudang.
****
"Dean lu ngapain di balkon mulu elah" kata rava geram melihat kelakuan dean yang sedari tadi hanya diam di balkon seperti memperhatikan sesuatu.
"Ngadem"
"Jawaban lo dari tadi itu, tapi mana mungkin ngadem pas hujan begini dean sayangku" jawa rava makin geram karena jawaban dean yang tidak masuk diakal.
"Eh iya tadi rega bilang dia ketemu raquel"
Dean yang tadinya melihat kearah balkon kini menghadap ke arah rava karrna mendrngar nama raquel.
"Dimana?" Jawab dean sok tenang.
"Tanya aja sendiri gue lupa" jawab rava acuh sambil terus saja memainkan ps dan menghabiskan seluruh cemilan di kamar dean.
Dean yang sudah gondok setengah mati oleh sikap rava yang seenaknya hanya melempar sendalnya kearah rava, dan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing Heart
Teen FictionDisaat hidupnya hampir sempurna. Satu persatu dari bagian hidupnya mulai memudar dengan perlahan. Tak ada yang tau tentang itu, bahkan dirinya sendiri. Hingga akhirnya dia sadar dengan tangisannya sendiri. Semua berjalan dengan perlahan, atau mungki...