"Apa bener Bagas suka sama gue?" Pada akhirnya gue to the point tanya ke Gesha mengenai sahabatnya --Bagas-- yang suka sama gue --yang secara nggak langsung gue tau dari balik bilik toilet beberapa minggu yang lalu--.
"Tandri, kenapa lo bi-"
"Bukannya itu pertanyaan yang seharusnya lo lontarkan langsung ke gue?"
Seketika baik gue maupun Gesha menoleh ke sumber suara yang udah sangat familiar tersebut...
"Kenapa lo malah nanya kesahabat gue, hm?"
Fak!
Bangsat!
Sejak kapan Bagas berdiri disitu...
.
.
.
Awalnya gue kira tuh bakalan selamat dengan bunyi bel yang menandakan bahwa jam istirahat udah berakhir. Namun, perkiraan gue melesat. Bukannya selamat, gue malah dalam keadaan bahaya.
Seharusnya setelah bunyi bel, gue balik ke kelas dengan tenangnya bukan malah sebaliknya. Gue malahan berada di taman belakang sekolah dengan seseorang yang sedari tadi membuat bulu kuduk gue merinding.
Pertama kalinya gue bolos mata pelajaran dengan seseorang selain Evanto, biasanya kan gue kalau melakukan apapun selalu berduaan. Udah kaya anak kembar aja.
Dan sekarang, gue nggak tau harus bersikap bagaimana. Mau ngomong duluan, ngeri salah ngomong. Kalau terus nunggu seseorang tersebut ngomong, yah mau sampai kapan? Toh, sedari tadi tuh orang betah banget dalam keterdiamannya.
Ya ampun, kenapa gue harus di posisi serba salah begini yah?
Lagian, bagaimana bisa ya tuh orang udah ada disitu aja gitu?
Nggak mungkin kebetulan. Entah kenapa feeling gue sih lebih curiga ke Gesha yang 'sok sibuk' sama smartphone-nya tersebut. Jangan-jangan emang tuh cewek yang emang sengaja ngadu ke Bagas.
Bisa jadi kan? Lantaran dia panik atas pertanyaan gue tersebut...
Argh...
"Jadi, lo mau ngulang pertanyaan yang udah lo lontarin ke Gesha yang SEHARUSNYA lo tanyakan ke gue, atau lo mau gue mewakili Gesha secara langsung untuk menjawab pertanyaan lo tadi?"
Mati gue.
Dari terdengar nadanya sih, bisa di pastikan kalau Bagas dalam kondisi yang sulit di artikan. Mungkin kecewa, marah atau entahlah. Soalnya terdengar lebih dingin dan sinis aja dari biasanya...
"Lain kali, jangan sembarangan bertanya ke orang lain yang nggak ada hubungannya. Itu sama aja lo salah alamat, dan nggak akan bisa membantu kasih lo jawaban, daripada lo 'membuang waktu' mendingan lo menghemat waktu dengan bertanya langsung ke orang yang bersangkutan aja kan?"
Gue masih menundukkan kepala gue, nggak berani menatap ataupun sedikit melirik kearah Bagas yang sedang duduk tepat di samping beberapa sentimeter dari gue. Gila, ini seriusan gue nggak tau harus ngapain, yang pasti gue butuh Evanto...
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes? No? Maybe [Completed]
Humor[Completed] Ini hanya cerita konyol gue yang putus asa dikarenakan penolakan dari gebetan sengklek gue! Another Boys Love Story😂. . . . copyright © csw407 [Maret 2017]