Gagal Fokus

24 1 0
                                    

Kriiiiiinggg.... kriiiiiinggg....
Suara itu semakin jelas berdering memecah kesunyian yang menentramkan kelopak mata yg masih terpejam lembut, mentari yang mulai menggeliat menyelinap memasuki ruang kamar yang kontras berwarna biru.

Satu menit berlalu sang pemilik mata indah itu terperanjat dari tidurnya merasa kaget karena ia tahu suara alarm itu telah berbunyi untuk ketiga kalinya. Jam alarm bentuk apel yang bergambar karakter kartun winni the pooh menunjukkan jam 5.15, tersadar belum melaksanakan solat subuh ia berlari untuk berwudhu tanpa menghiraukan apapun.
Setelah keluar dari kamar mandi yang masih berada didalam kamarnya bukannya ia segera solat tapi malah tersenyum dan menyambar handuk kecil yang tergantung didepan kamar mandinya untuk mengelap wajahnya yang basah dan begumam sendiri.

"Dasar pelupa akut, aku kan lagi kedatangan tamu, kok mau solat sih. Lari dulu aah baru mandi biar ga pegel pegel. Mumpung bebas tugas hari ini."

Ia bersiap untuk berlari, walau hanya  mengitari rumah warga disekitar tapi ia harus tetap terlihat rapi dan fasionable. Ia pakai celana olahraga biru beserta jaketnya yang seragam dan sepatu casual yang senada dan pastinya hijab biru muda blus kesayangannya agar lebih terlihat simpel.
***

Cekungan bibir yang merona menyunggingkan senyuman indah dari bidadari surga. Tepatnya pemilik surga anak anaknya. Ia bergelut dengan lihai seperti chef Farah Queen di televisi saat acara masak dimulai. Ia bak peserta master chef di RCTI saat mengolah masakan agar tersaji dengan rapi cepat dan juga rasa yang lezat.

Ia menatap jendela dapur yang menghadap ke halaman depan. Ia melihat sosok gadis yang meregangkan tangannya seraya mengelap keringat didahinya dengan tisu, gadis itu mulai memasuki halaman rumahnya.

Walaupun penglihatannya tak jelas karena mata minus nya, tapi tanpa kacamata pun ia mampu mengenali gadis itu dengan jelas karena makanan yang dengan semangat ia olah akan disajikan untuknya dan menu yang ia buat adalah makanan kesukaan gadisnya itu.

"Tumben rajin pagi pagi udah seger biasanya baru buka selimut kalo lagi halangan solat."

Dibalas cengiran oleh sang gadis yang sudah berada di dapur, karena mencium aroma kelezatan.

"Rara tadi ga sengaja bangun pagi, kirain lagi ga halangan, tadinya mau solat. Daripada tidur lagi jadi mending lari aja biar ga pegel pegel, mumpung sekolah libur juga kan ma." Jawabnya dibarengi cengiran.

" yakin?? Bukan karena seseorang yang bangunin?" Menggoda sang gadis yang mulai menunjukan wajah yang merona malu.

"Apaan sih ma, enggak lah siapa yang bangunin emang kalo bukan alarm. Dan mamaku tercinta ini heum. Udah ah mau mandi biar cepet makan udah laper."

Kilah sang gadis menutupi malunya. Karena ia pernah ketahuan sang mama ditelpon pagi pagi oleh seseorang untuk dibangunkan.

"Dih ngeles, jangan bohong sama mama." Sang mama belum puas menggoda.

Bibir merona sang gadis pun mendarat dipipi tirus sang mama dan berlari menuju kamarnya untuk mandi sambil melambaikan tangannya.
***


Bisuku untuk Dia (penantian berharga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang