Setelah mengambil laptop dikamar penginapan, laki-laki yang bernama Pete Crenshaw tersebut meletakkan laptop hati-hati di atas meja pada kamar penginapan Julian dan Jane.
Laptop sudah menyala dan sudah dapat digunakan, segera dia membuka sebuah aplikasi untuk mengecek VCD yang masih dipegang Bob.
Aplikasi Analisis Voiceprint.
Aplikasi yang berupa spektograf dalam wujud suara untuk menganalisa suara seseorang.
"VCD?" ucap Pete meminta dua VCD pada Bob.
Pete mengcopy-paste terlebih dahulu suara Dianna dari rekaman lagu dan suara Dianna dari film.
Pete mulai mengetes dan hasil akhir analisis suara dari Voiceprint muncul tulisan tidak konsisten.
Mereka terdiam.
Merenung.
Oowhh!! Tulisan yang terpampang dilayar monitor laptop didepan mereka memunculkan pertanyaan dibenak mereka.
Jika bukan suara Dianna yang menyanyikan semua lagu ciptaan dia sendiri, lantas siapa yang menyanyikan lagu tersebut?
Jangan-jangan...
Pada malam harinya, setelah para detektif sudah bubar. Dick yang hendak tidur malam pun bangun lagi karena handphone disampingnya bergetar.
Dia membaca email tersebut.
Maaf mengganggu, sebenarnya aku merasa heran dengan perilaku Dianna yang sering mengeluh mengalami sakit dibagian kaki kirinya. Untuk selengkapnya aku ceritakan dirumahku. Kalian bisa datang? – Steven Ralphin.
Besoknya para detektif mendatangi kediaman Steven Ralphin lagi. Saat mereka tiba, kebetulan pria yang meminta datang sedang menyiram tanaman didepan rumahnya. Sadar akan keberadaan mereka, Steven tersenyum kecil dan mempersilahkan mereka masuk.
Steven langsung menceritakan mereka cerita selengkapnya setelah mengambil minuman untuk mereka.
"Sebenarnya, aku sangat heran dengan keadaan Dianna, istriku yang sering mengeluh mengalami sakit dibagian kaki kirinya. Dia mengaku jika sakitnya terasa saat dia hendak duduk atau berdiri."
"Apa dia mengatakan sebab kaki kirinya sakit?" Tanya Julian.
Steven menggeleng, "Ya, tapi dia selalu diam dan beralasan untuk ke manapun." Jawabnya pelan menatap Julian.
Sedari tadi Jane sebenarnya haus, didepannya sudah ada minuman kaleng yang disediakan Steven. Dia ingin mengambil minuman tersebut, tapi dia takut Julian memarahinya.
Dia pun menatap Julian takut-takut dan tangannya ingin meraih kaleng diatas meja.
"Tidak, Jane. kau tidak boleh minum bersoda." Ucap Julian menahan lengan Jane dan menatapnya tenang.
"Tapi-"
Julian menggeleng, "Tidak ada tapi-tapian, Jane." Potong Julian membuat Jane menunduk dan merengut. kemudian dia memandang Steven, "Apakah ada minuman lain selain ini? maaf bukannya menolak."
Steven mengangguk, "Tidak apa. Ada air putih?" ucapnya pada Julian.
"Tidak apa. itu saja." Jawab Julian.
Mereka kembali melanjutkan pembicaraan dan Jane meminum apa yang diambilkan padanya.
Tidak apalah. setidaknya aku tidak haus. Batin Jane tersenyum pelan setelah meminumnya.
Julian tanpa sadar tersenyum menatapnya yang tampak tersenyum lagi
"Itu aneh. tapi, sebaiknya anda ikut kami ke studio tersebut lagi dan mengungkapnya." Ucap Jupiter Jones tersenyum tegas.
Steven mengangguk menyetujui pendapat Jupiter.
____
"Ada apa lagi kalian kemari?" Tanya sang produser yang menatapnya dengan alis kanan yang terangkat ke atas.
Memandang mereka yang berada dipintu ruangan pribadinya. Lalu kembali tenggelam dalam kesibukan.
Sang produser itu tampak sibuk sepertinya, dengan tergesa-gesa dia membereskan banyak VCD yang berada dilemari khusus VCD tersebut.
Pikirannya kalut.
Apalagi ditambah dengan kehadiran para detektif dan Steven. Menambah degup jantungnya yang berdetak cepat.
Dengan langkah hati-hati Bob melangkah pelan mendekati produser tersebut yang tampak sibuk.
"Wah, VCD milik Ms.Dianna untuk apa diletakkan dikardus?" Tanya Bob dengan nada cheerful.
Sang Producer langsung menatapnya dengan melebarkan mata.
Dia berdiri dan menarik kardus yang dimaksud Bob ke arahnya, namun Dick yang berada dekat Bob langsung menahan lengannya.
"Kau sengaja akan membuang rekaman milik Ms.Dianna, bukan?" Tanya Dick memandangnya intens.
Lionel menghentak kasar tangan Dick, tapi tangan tersebut tetap berada dilengannya.
"Aku hanya memberi rekaman Dianna pada orang yang ingin mengoleksi albumnya." Ucapnya tersenyum miring.
"Siapa yang ingin mengoleksi, Tn.Lionel? bukankah versi yang diketahui masyarakat bahwa album tersebut dinyanyikan Alexa, bukannya istriku?" Tanya Steven menutup mata dan bersandar didepan meja kerja produser tersebut.
Dalam hati Lionel kaget dengan ucapan Steven.
~~~
Want knew the continue this story? Stay with this story..
Sori kalo bingung alurnya. Perlahan tapi pasti akan jelas kok. sudah double update cerita ini.
15/05/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
The Eight Detectives | Revisi ✅
Misterio / Suspenso1⃣ ⚫The First Stories, have done to reviewed. The Eight Detectives adalah perkumpulan dari kasus-kasus yang dipecahkan oleh delapan detektif itu sendiri. Di dalamnya, juga terdapat cerita kehidupan dari mereka. Apa saja kasus yang ada dalam kehidupa...