Mobilku mogok dan Hoseok sudah berangkat ke kampus. Terpaksa aku pergi menggunakan bus menuju kampus.
Jalan kaki dari rumah menuju halte membutuhkan waktu 15 menit, tapi sesampainya di halte untungnya bus segera datang.
Ku masuki bus dan ternyata penuh dengan penumpang. Ku raih pegangan di atas kepalaku dengan tangan kiri. Bus ini bukan hanya penuh, tapi juga berdesakan.
Dug
"Akh!"
Sial!
Appo, jinjja appo!
Seseorang menabrak lengan kananku.
"Asshh." ku pegang lenganku dengan kuat.
Untung saja bus cepat berhenti di halte depan kampus.
Aku mencari ponsel, dimana ponselku? Arrghh ini benar-benar menyiksa!
Ponselku tak kunjung aku dapatkan karena hanya tangan kiriku yang aktif saat ini mencari ke dalam ransel.
Aku hampir saja limbung andaikan tak ada tembok pembatas halte yang menahan tubuhku.
"Jung Seola, kenapa kau disini?"
Deep voice seseorang menyadarkan lamunanku. Kulirik ke arah sumber suara dan seorang namja berkulit putih pucat menyandarkan punggungnya pada pembatas halte di hadapanku.
"Wae?" tanyanya kembali tapi aku hanya meringis merasakan sakit.
Apa dia tak bisa melihat seseorang tengah kesakitan? Apa dia buta? Apa dia tuli sehingga tak mendengar aku yang merintih kesakitan sejak tadi?
"Asshh!"
Rintihku namun ia tetap berdiri disana dan hanya menatapku.
"Y-Yoongi oppa, bisakah kau me-mengantarku ke rumah sakit? Jebalyo!"
Grep
Tanpa berucap iya atau tidak, ia segera menuntun lengan kiriku ke suatu tempat, ke arah sepedanya.
Kini aku telah berada di sepedanya bagian depan, karena tak ada tempat di sepedanya bagian belakang untukku duduk.
Dalam keadaan kesakitan seperti ini sempat-sempatnya jantungku berdetak begitu cepat.
Bagaimana tidak? Yoongi oppa memelukku dari belakang dan mengayuh sepedanya dengan begitu cepat.
Nafasnya yang terengah tepat berada di telingaku membuat semua tubuhku membeku.
Aku sempat menengokkan kepala ke sebelah kanan, dan betapa terkejutnya aku saat pipi kami saling bersentuhan. Tapi rasa sakitku mengalahkan perasaanku saat ini.
---
"Bagaimana bisa lenganmu sempat patah?" Yoongi oppa terus saja menghujamiku berbagai macam pertanyaan setelah mengetahui lenganku sempat patah dan sangat sensitif sekarang.
"Emm itu hanya sebuah kecelakaan kecil."
Ia hanya diam dan kami keluar dari rumah sakit.
Kami berjalan menuju parkiran sepeda untuk mengambil sepedanya.
"Oppa, mian aku merepotkanmu," ucapku dengan membungkukkan badan padanya dan hendak pergi.
"Mau naik?"
Aku membalikkan badan tak percaya.
"Ayo naik, kau ingin ke kampus atau pulang?"
"Kampus, aku masih ada kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
My (S) Ex Boyfriend - Kth ✔️
FanficKim Taehyung, namja Daegu yang memperjuangkan cintanya sampai ke Seoul hanya untuk mantan kekasihnya. Jung Seola. Bagaimana kisahnya jika ternyata sang mantan kekasih telah bertemu dengan namja lain? Little comedy? ©2017 [Completed]