01

2.7K 259 26
                                    

Bagi kalian yang sudah membaca cerita ini sebelumnya, aku hanya akan memberitahu kalau cerita setiap chapternya beda dengan yang dulu. Ini yang baru dan aku pikir aku harus menyelesaikan cerita ini.

Silahkan dibaca dan jangan lupa vote dan komentar.

~~~''''~~~~~'''~~~~'''~~~~''''



Pernahkah kalian merasa terjebak dalam suatu hubungan yang membingungkan?

Dimana kalian merasa menginginkannya lalu beberapa detik kemudian kalian tidak menginginkannya. Bagaimana rasanya?

"Gila, aku akan gila. "

Joyana menutup buku yang dibacanya lalu memejamkan mata. Matanya kembali terbuka saat melihat seseorang yang beberapa bulan ini berbagi ruangan dengannya berjalan masuk ke dalam kamar. Dia hanya meliriknya sebentar sebelum melanjutkan kegiatannya yaitu membaca buku yang baru dibelinya.

"Joyie? "

Joy mengerjapkan matanya dan berbalik ke belakang, dia mengerutkan dahinya saat melihat pria itu-suami kontraknya meliriknya dengan tangan yang sibuk membuka dasi. Andai saja pria itu membolehkannya menyentuhnya sedikit saja, dia ingin membantunya.

"Aku sudah membuat pembaruan kontrak pernikahan sialan ini dan mengirimkannya ke emailmu. Jika kamu setuju, besok Brian akan membawakannya padamu untuk ditanda tangani."

"Aku akan membacanya. "

Sehun-pria itu hanya mengendikkan bahunya dan memilih masuk ke dalam kamar mandi. Dia tidak peduli pada Joyana yang hanya bisa diam saat melihatnya.

Joyana mengambil handphone nya dan membuka email.

From : Sehun@OS.com

To : Joyana@OS.com

Subject : The latest agreement

Thelatesagreement.pdf

Joyana mendownload dan membaca perjanjian yang baru saja didapatkannya dengan dahi mengkerut. Dia segera menoleh ke belakang saat dilihatnya Sehun tengah mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Kenapa waktunya tidak tentu? Maksud aku, perjanjian awal pernikahan ini hanya 6 bulan dan sekarang menjadi tidak tentu atau unlimited. Aku tidak mengerti. "

Sehun melemparkan handuk kecilnya dan berjalan ke arah walking closet meninggalkan Joyana yang mendesah kesal. Tidak lama kemudian pria itu keluar dengan pakaian santai.

"Dari awal perjanjian ini dilakukan karena permainan konyol itu dan aku pikir tidak ada salahnya untuk melakukannya. "

Joyana mengangguk paham, dia masih ingat jika 4 bulan yang lalu, dia dan saudaranya yaitu Chandra mengajak beberapa teman mereka memainkan permainan anak kecil-Truth and Dare. Dan Sehun yang saat itu tidak beruntung memilih Dare-dia harus menikahi Joyana satu minggu setelah permainan terjadi.

"Dan kenapa menjadi unlimited? "

"Karena aku belum mendapatkan Irene kembali. This agreement will end if she returns dan melanjutkan pernikahan kita-aku dan Irene. "

Joyana mengangguk mengerti, "Tapi kenapa unlimited?  Kamu bisa mendapatkannya dengan cepat kan? " Joyana berdiri dan melangkah mendekati Sehun yang sudah duduk di ujung ranjang, "Kamu membuat aku semakin lama bersamamu-I don't like it."

Sehun memejamkan matanya, "Give me time and I will free you."

"How long?"

"Aku tidak tau Joyie, tapi aku akan mengusahakannya secepat mungkin. "

Joyana menyingkap selimut dan menyamankan dirinya di atas ranjang. Sehun hanya meliriknya sekilas sebelum sibuk menatap figura foto pernikahan dia dan Irene.

Joyana mengikuti arah pandang Sehun dan hanya bisa mengendikkan bahunya tak peduli.

"Anak perusahaan OS Group, I will accept it after the agreement is complete right? Aku tidak mungkin tidak mendapatkan apa-apa darimu, aku tidak ingin jadi janda miskin! "

"you will get it!"

Bagus, ini yang Joyana inginkan. Setelah bercerai dia akan mendapatkan anak perusahaan OS Group, dia akan meminta yang berada di Spanyol.

"Kamu akan tidur? "

"Ya, aku lelah seharian karena bermain dengan anak kamu. "

"Kamu tidak perlu bermain dengannya, aku tidak ingin dia dekat denganmu! "

Joyana mengendikkan bahunya sekali lagi, "Jangan khawatir, dia hanya menganggapku sebagai ibu pengganti. "

"..."

"..."

"..."

"Apa pembicaraan kita sudah selesai?"

"Ya. "

"Kalau begitu aku akan tidur. Good night. "

Joyana tidak perlu menunggu Sehun untuk menjawabnya karena dia tau, pria itu tidak pernah menganggapnya ada. Dia hanya melihat Joyana sebagai alat untuk mendapatkan Irene kembali-mantan istrinya.

FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang