And I'm chocking on the words 'cause I miss you
Middle of The Night - The Vamps, Martin Jensen
***
Seminggu setelah Rafa dimakamkan, Nada kembali ke pemakaman. Ia membawa bucket bunga berwarna putih.
"Nada?"
Yang dipanggil menoleh ke sumber suara. Heni berdiri di situ.
"Kebetulan Tante ketemu kamu di sini. Ini ada titipan dari Rafa." Heni memberikan sebuah flashdisk putih kepada Nada.
"Makasih, Tante."
"Tante duluan, ya, Nad."
"Iya, Tante." Nada mengangguk.
Selepas kepergian Heni, mata Nada kembali fokus kepada batu nisan yang ia harap bukan nama itu yang tertera.
"Apa kabar, Raf? Bidadari di surga cantik-cantik kan? Pasti lebih cantik dari gue." ujar Nada terkekeh.
"Gue kangen lo, Raf. Baru seminggu, Raf. Gimana setahun? Seterusnya?" air mata Nada kembali jatuh.
"Maaf, gue ga bisa lama-lama. Nanti Bang Ares nyariin. By the way, dia sedih ga ada temen main PS lagi. See you, Raf." tenggorokan Nada kering.
Sesampainya di rumah, Nada menatap dinding kamarnya yang tertempel beberapa foto polariloidnya bersama Rafa. Ia rindu.
Nada tersadar saat mengingat flashdisk yang dititipkan Rafa kepada Heni. Ia pun segera menyalakan laptopnya dan langsung membuka file yang ada di dalam flashdisknya.
Terdapat puluhan video di sana yang hanya berdurasi satu menit. Tertulis berbagai macam judul, 'Watch this when you feel sad.', 'Watch this when you get your PMS.', Watch this when you miss me.', dan masih banyak lagi.
Mata Nada tertuju kepada satu video berjudul 'Intro'. Ia membuka file tersebut.
"Hai, Nad. Kalo lo liat video ini, berarti gue udah ga ada di sisi lo."
Mata Nada mulai berkaca.
"Gue harap gue bisa nemenin hari-hari lo ke depannya tanpa gue dengan video-video ini. Tapi ini cuma kalo lo kangen sama gue. Lo harus tetep cari orang yang bisa bahagiain lo lebih dari yang gue pernah lakuin."
Video baru berjalan setengah dan air mata sudah membanjiri pipi Nada.
"Mulai hari ini dan seterusnya, lo harus bisa move on. Inget, move on bukan berarti melupakan, Nad. Jangan sedihin gue terlalu lama, ya. Gue bakal kangen sama senyum lo. Sampai ketemu besok, Nad."
22/05/2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled Memories
Short Story[COMPLETED] Semesta punya rencana. Begitu pula Nada yang memiliki puluhan cara untuk menghabiskan waktu-waktu untuk menorehkan memori menyakitkan di otaknya. Jika ia selalu berusaha membuat Nada tersenyum dengan caranya, Nada ingin waktu berhenti. ...