Sebelum ceritanya kembali dilanjutkan.
Aku cuma mau ngucapin selamat buat BTS yang menang dalam kategori "Top Social Artist" di BBMAs👏Happy reading📃
Setelah puas menusuk-nusuk boneka milik Seokjin, Saejin pun membanting dengan kasar boneka tersebut.
"Ya! Apa tujuanmu merusak boneka kesayanganku,eoh?" 😤bentak Seokjin sambil menahan tangan Saejin yang ingin keluar dari kamarnya.
Wanita itu meringis karena Seokjin yang mencengkram erat tangannya.
"Akh, lepaskan! Ini sakit" 😢eluh Saejin.
Seokjin menoleh, tatapan tajamnya berlahan melembut saat melihat wajah Saejin yang takut.
Ia melepaskan cengkramannya dan tanpa berfikir panjang Saejin langsung berlari menyelamatkan diri.
__***__
"Terima kasih untuk tumpangannya" ucap Saejin sambil membungkuk.
Pria yang ada di dalam mobil hanya menanggapi dengan senyuman.
Pria itu adalah bos barunya Min yoongi. Iya, rumah makan yang di maksud Yoongi waktu itu adalah miliknya yang sekarang menjadi tempat Saejin bekerja.
"Cepat masuklah!" pinta Yoongi.
Saejin membuka pintu gerbang rumahnya dan masuk.
"Terima kasih" ucap Saejin sekali lagi sebelum menutup pintu gerbang tersebut.
Saejin berjalan dengan ceria menuju pintu rumahnya tanpa ia sadari dari tadi pria yang kini sedang berada di dalam rumah itu memperhatikan gerak-geriknya.
Saejin memasukkan beberapa angka password. Namun pintu itu tidak mau terbuka.😕
Saejin mencoba kembali dan hasilnya tetap sama.😞
"Oppa, apa oppa di dalam? Tolong bukakan aku pintu" seru Saejin sambil menekan bel.
"Apa dia belum pulang?"😣 gumam Saejin karena pintu rumah tersebut yang tak kunjung dibuka.
Ia membuka tasnya, ingin mengambil ponsel.
"Tunggu dulu! Dimana ponselku?"
Saejin mengeluarkan semua barang-barang yang ada di dalam tasnya dan ternyata ponselnya memang tidak ada di dalam sana.
Saejin berbalik, ia kembali berjalan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me!
أدب الهواةSalahkan jika ku terlalu mudah jatuh cinta? Salahkah jika ku terlalu berharap padanya? Mereka berkata lukamu akan benar-benar sembuh jika kau sudah menemukan cinta yang baru, apa itu benar? Dimana cinta itu? Aku hanya tidak ingin terlalu terlarut da...