{5} I DON'T KNOW

3.3K 112 0
                                    

Aku dan agas sudah ada di depan gerbang rumahku.

"Agas, ikut masuk kerumah dulu yah" kataku sebelum keluar dari mobil

"Ga usah, gue langsung pulang ajah" jawab agas

"Ayolah..." aku langsung memasang mata puppy eyes yang kutau agas akan luluh

"Hmm" agas mengangguk. Tuh kan apa aku bilang...agas pasti luluh

Aku dan agas keluar dari mobil. Agas memasangkan jaketnya ke badanku. Biar pak dandi yang memasukan mobil agas ke garasi.

Aku memegag knop pintu, namun aku merasa hangat...dan ternyata agas juga memegang knop nya

"Eh..." aku salting haha mana ada yah istri sepertiku. Melihat muka ku yang memerah, agas hanya tersenyum...manis banget ya Allah

Ceklek

Brug

"Ehh kalian"

"Astagfirullah mah...kaget" kataku sambil mengusap dada. Bagaimanan tidak, mammy tiba tiba membuka pintu saat kita masih bertatapan.

"Ya Allah ren, baju kamu kenapa basah kuyup" kata mammy khawatir

"Hehe...keujanan mah"

"Ayo masuk, dingin" Kami pun masuk ke rumah. Aku langsung duduk di sofa, tak peduli bajuku yang basah. Sedangkan agas langsung ke kamar mandi.

"Heeyyyy ganti baju, terus mandi nanti kamu sakit. Biar mamah masakin dulu air ya" kata mammy sambil berjalan ke dapur

"Lah kok harus masak air ?" Kataku

"Iya...air anget dikamar mandi gak keluar ren" jawab mammy

"Huhhh cape dah" keluhku, aku menyandarkan badanku ke bahu sofa dan sedikit memejamkan mataku karena terlalu lelah.

"DORR"

"ASTAGFIRULLAH" ucapku, aku benar benar kaget. Bagaimana tidak, aku sedang enak enak memejamkan mata tiba tiba agas mengagetkanku dengan menepak jidatku

"HAHAHAHAHAHHA" dasar agas, udah salah bukannya minta maaf dasar suami kejam !

"Paan sih loe gas, ya Allah gue kaget banget nyet"

"Heh emang loe nikah sama monyet" ucap agas sambil duduk disebelahku

"Hehe" aku hanya nyengir

"Gak boleh gitu loe sama gue...pamali"

"Iya iya"

"Udah cepet loe mandi"

"Yakali gue mandi pake air dingin, mammy lagi masak air"

"Yawdah...dah, kok hujannya malah makin besar" kata agas sambil melihat ke jendela

"Yeee...protes aja loe, eh iya kok loe tau sih gue masih di sekolah ?"

"Loe kira suami loe bego"

"Bukan gitu ih loe mah"

"Hmm" agas hanya berdeham dan langsung memainkan iphone nya

"Jawab dulu ih agas"

"Gak penting" jawab agas yang masih anteng memainkan hp nya

"Agas mah ah " aku memanyunkan bibirku

"Hmm...dengerin gue, gue tau loe masih di sekolah karena pas loe nelpon gue, gue denger geludug gede banget. Yakali kalo loe udah di rumah geludugnya gak akan kedengeran keras gitu" jawab agas panjang lebar

"Oh gitu hehe..."

"Ren...mandi dulu gih, air nya uda siap" teriak mammy

"Iya mam"

Skip

Setelah selesai mandi, aku pun langsung memakai baju diruang ganti. Aku memakai hotpant kaos tipisku. Setelah selesai berpakaian, aku berjalan ke kasur. Aku melihat agas yang sedang memainkan laptop sambir bersandar dibahu kasur

Aku berjalan ke meja rias untuk mencari sisir. Aku tak memakai handuk dikepalaku sehingga rambut panjangku yang masih basah terurai membuat bajuku semakin tipis dan transparan karena basah

"Sisir gue mana sihh" aku mengacak acak laciku

"Ini" kata agas sambil memegang sisir, tetapi matanya masih tertuju pada laptop

Aku merebut sisirnya dari tangan agas, tapi agas malah menjauhkan tangannya

"Ih agas"

"Gue sisirin" aku mengangguk

"Duduk dibawah" aku hanya menurut saja

Agas mulai menyisir rambutku dengan hati hati. Agas memang sudah terbiasa menyisir rambutku, jadi ia sudah tau bagaimana caranya menyisirkan rambut perempuan yang benar.

"Gas"

"Hmm" agas masih menyisir rambutku

"Kok gue gak pernah liat reihan lagi yah?" Tanyaku yang membuat agas menghentikan sejenak kegiatan menyisir rambutku

"Lah mana gue tau" agas melanjutkan kegiatannya

"Ih serius...kok gue kangen yah"

"Ya tinggal ketemu lah, kalau gak bisa telpon kek" kata agas

"Ih masa gue yang duluan sih gas" celotehku

"Ya trus harus gue yang duluan ? Yang kangen siapa ?"

"Ih gue malu gas. Gimana loe gas sama si shiren ?" Tanyaku

"Dah selesai ren, rambut loe dah rapi. Makan gih" kata agas

"Isshh loe mah"

Aku heran kenapa agas mengalihkan pembicaraan, apa ada yang disembunyikan agas ? Entahlah. Setiap kali aku bertanya tentang shiren, agas selalu begitu

Oh iya, kalian pasti bertanya 'apa aku dan agas saling mencintai' bukan ? Oke, jika kalian bertanya seperti itu maka jawabannya adalah 'TIDAK TAU' yah...tidak tau. Jangankan kalian berdua yang bingung, bahkan kami berdua pun juga bingung. Ada kalanya ketika kita tidak bisa dipisahkan, kami pikir itu hanya karena kami saling membutuhkan bukan ? Itu bukan cinta kan ? Aku harap bukan...karena aku mencintai orang lain...dan sepertinya agas juga begitu. Hanya waktu yang akan membuktikan semuanya.

IREN'S POV END

ADHIT DAN IRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang