bagian 11

5.5K 659 66
                                    

"Girls time"

Alma berseru, kemudian Gita berteriak hore dan memeluk Alma.

Aku tertawa senang melihat mereka sangat antusias, menggelengkan kepala karna melihat Alma kini tengah berjoget ria yang di tertawakan Gita, aku mengambil stiletto merah favoritku, sepatu ber-hak tinggi yang sama saat aku pakai pertama kali ke desa Ciburial ini.

"Pokoknya kita harus senang-senang hari ini, gue kangen" Kata Alma merangkulkan tangannya pada pundakku, Aku yang kini tengah menatap cermin menghela nafas panjang kemudian memejamkan mataku.

Aku tak terbiasa menyimpan luka, apalagi meratapinya.
Dari awal cinta itu memang hanya membawa luka, tapi mengapa seolah aku lupa setelah bertemu...

Aku menggeleng kemudian membuka mataku, tersenyum pada Alma dari balik cermin dan berseru dengan semangat.

"Yeah, kita harus happy-happy hari ini" seruku berbalik memeluk Alma.

"Yeah, we are TRICE" Alma menyusul kami untuk saling berpelukan kemudian tertawa bersama.

°°°°°°°

"Ntar dimarahin Nenek loh neng"

"Nggak Bude, asalkan Bude jangan kasih tau Nenek"

"Tapi..."

"Udah Bude tenang aja, lagian Prilly cuma mau anter Alma sama Gita ke Kota, paling mampir makan bentar aja kok"

"Jangan lama-lama ya"

"Eh, Neng mau kamana?" Pakde yang baru sampai dari kebun bertanya melihatku sudah rapih dan siap pergi, "Neng Gita sama Neng Alma mau balik?"

"Iya Pakde" Gita menjawab.

"Nah trus kenapa neng Prilly juga ikutan mau pergi?"

"Ini pak, katanya neng Prilly mau nganterin Neng Alma sama Neng Gita" jelas Bude.

"Bentar kok Pakde" yakinku.

"Ini udah sore loh, nanti mau pulang jam berapa, pulang sama siapa?"

"Nanti Prilly pake taksi kesini, pokoknya aku mau pergi"

Aku tetap mau pergi meskipun Pakde sama Bude tak mau mengijinkan.

"Tapi neng Prilly yakin bisa pulang sendiri naik taksi sampe sini?"

"Yakin Pakde"

"Tapi jangan pulang malam-malam ya"

Aku berteriak seneng, artinya Pakde sudah mengijinkan, Akupun mencium tangan Bude dan Pakde.

Melihat itu, Alma dan Gita pun melakukan hal yang sama, kami semua pergi menggunakan mobil Alma dan siap melupakan apapun beban yang dengan kurang ajarnya sempat membuatku susah tidur semalam.

°°°°°°°°°

"Lo jorok banget sih ma, gimana mau punya cowok coba, makan berantakan gini" Gita mengernyit jijik pada Alma.

"Salahin makanan yang sangat enak ini, gue nggak bisa santai makannya"

"Perasaan apapun lo mah dibilang enak" Kata gue, Alma memberengut lucu kemudian kembali memakan bimbimpap nya.

Kami saat ini sedang makan di restourant korea, setelah lelah perjalanan kamipun memutuskan untuk makan karna merasa lapar. Matahari baru saja pergi dari penglihatan, perlahan bintang menggantikan hiasan langit, bulan yang belum bulat sempurna pun tak mau kalah menampakkan kilaunya.

"Elzan"

Aku tersedak makananku mendengar teriakan Gita, Alma segera memberikan air putih di meja dan dengan cepat aku menegaknya.

MAS ALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang