Prolog

21 2 0
                                    

Disinilah aku sekarang, di negara orang tepatnya. Ya, aku dan ibu ku baru saja pindah

dari negara asal ku Indonesia karena ada sesuatu hal yang membuat ku serta ibu ku pindah ke Kanada, adik? Aku anak tunggal jadi pastilah aku tidak memilikinya terlebih kakak. Ayah? Ia sudah meninggalkan aku dan ibu ku untuk selamanya, ia telah tiada beberapa tahun yang lalu karena kecelakaan.

Titania Anggun adalah nama ku, nama ini adalah pemberian almarhum ayah ku dan aku sangat menyukainya. Kalian boleh memanggil ku Tania seperti itu lah orang-orang sering memanggil ku. Umur ku baru 16 tahun, tetapi kini aku telah duduk di kelas 2 SMA dan untungnya aku cukup pintar untuk bisa mengikuti pelajaran yang diajarkan.

"Tania, bantu ibu membawa barang-barang ini ke dalam" seru ibu ku. Tanpa perlu menjawab aku pun segera membantu ibu ku membawa barang yang kami bawa seperti koper dan lain nya. Setelah semua barang sudah berada di dalam, aku meminta izin kepada ibu untuk melihat kamar ku untuk menata barang milikku. "Ibu, dimana letak kamar ku bu?" tanya ku.
"Ada di lantai 2 paling kanan kamu kan suka membaca jadi ibu pilihkan yang di situ semoga kamu suka, ibu akan memasak makanan untuk kita" jawab ibu.

Aku langsung membawa barang-barang milik ku ke kamar yang ibu tunjukan, saat aku sampai di depan pintu kamar aku pun langsung masuk. Kamar ini sangat besar dan indah, dindingnya di cat berwarna putih dengan corak bunga menonjol berwarna hitam dilengkapi dengan jendela berukuran besar yang terdapat ukiran-ukiran indah di tepinya, lemari yang cukup besar untuk menyimpan koleksi buku yang aku bawa khusus dari Indonesia dan beberapa kerajinan tangan yang ku buat sendiri jika aku merasa bosan. Kamar ini memiliki sebuah kasur berukuran besar, sebuah cermin berukuran besar, dan furniture lainnya yang berwarna serba hitam dan putih.

Setelah menata baju-baju serta barang-barang yang tadi ku bawa, aku segera ke kamar mandi yang juga di dominasi dengan warna hitam putih. Sekitar 15 menit aku mandi, tentunya sudah lengkap dengan pakaian yang simple aku menghampiri ibu di ruang makan. Ibu sedang menata makanan yang telah ia buat di atas meja. Kami makan dengan suasana hening hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu seakan berebut untuk membantu memasukan makanan ke mulut ku.

Selesai makan, aku langsung membantu ibu mencuci piring karena aku yakin ibu pasti lelah dan perlu beristirahat.
"Bu, biar Tania saja yang mencuci piringnya lagipula ibu pasti lelah, lebih baik ibu istirahatlah." kata ku.
"Baiklah Tania, oh ya, kau akan bersekolah di Canada Internasional High School. Sekolah mu akan dimulai lusa jadi usahakan jangan terlambat ya" kata ibu.
"Baiklah bu" jawabku sambil menata piring untuk dicuci. Setelah mencuci semua piring yang tadi kami gunakan untuk makan, aku langsung menuju kamar ku.

Setelah aku beristirahat, aku memutuskan untuk jalan-jalan disekitar rumah siapa tau saja aku bisa mendapatkan teman, di Indonesia aku hanya memiliki seorang sahabat bernama Safira. Ia gadis yang cantik, rambutnya hitam menjuntai hingga ke pinggang, kulitnya putih nan lembut, otak nya pun cerdas bahkan ia sering mendapat kan peringkat 1 di kelas, ia telah berteman dengan ku sejak kami masih duduk di bangku taman kanak-kanak dan kini aku telah meninggalkan nya. Mungkin kalian bertanya mengapa aku hanya memiliki seorang teman, tapi sungguh aku bukan orang pembuat onar ataupun orang bodoh yang harus mereka jauhi tetapi mereka menjauhi ku karena aku terlalu cuek dengan keadaan sekitar. Entahlah bahkan aku tidak merasa seperti itu. Tapi ya sudahlah aku tidak terlalu perduli dengan itu.

"Hey, what's your name? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya" teriak seseorang yang tidak ku kenal membuyarkan lamunanku tentang Safira.
"Eumm, namaku Tania dan aku baru pindah dari Indonesia" ucapku ragu, karena bagaimana pun aku tidak mengenalnya.
"Ouh pantas saja aku tak pernah melihat mu, nama ku _______"

✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏✏

In My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang