Chapter 2

43 7 0
                                    

"Um...aku...dimana...?" Aku terbangun dari pingsanku setelah melihat cahaya yang begitu terang dari sebuah cambuk tadi. "Lho, sepertinya tempat ini belum pernah aku lihat...sangat asing" Ku terheran-heran sambil melihat sekeliling. "Hmm...tenanglah, coba berpikir secara baik-baik......ha! jangan2...AKU DIBAWA KE DUNIA LAIN!!! YEY! YEY! YEEEEE!!" Aku melompat-lompat dengan gembiranya. "Jika memang begitu maka aku termasuk manusia terpilih yang diundang ke dunia ini...waaa~ seperti di anime dan manga saja~ senangnya~, ho! Aku akan mencari tempat yang lumayan tinggi agar aku dapat melihat lebih jelas isi dari dunia ini". Aku berlari menuju tebing yang cukup tinggi. "WOAAAAAAAAHH!!! LUAR BIASAAAAAAA!!! SUNGGUH INDAH DAN MENAKJUBKAN!!" Aku berteriak di atas tebing. 'Ternyata benar...dunia lain selain duniaku benar-benar ada, sayang sekali aku tidak dapat membawa Hana-chan kemari, aku yakin jika ia ikut pasti sangat bahagia dan heboh hahaha' air mataku keluar dengan sendirinya. "Yosh! Sebagai rasa bahagiaku, aku akan menyanyikan salah satu OST Anime di atas tebing ini!" lalu ku menyanyikannya.

Ada seorang laki-laki yang sedang tiduran di bawah pohon dan ia terbangun karena nyanyianku. "Siapa yang sedang bernyanyi...suaranya...sangat indah dan nyaman untuk didengar, ku harus mencari orang itu!" laki-laki itu mencariku yang sedang bernyanyi. "Ketemu! Jadi dia yang bernyanyi ya..." laki-laki itu berada tidak jauh dariku dan mendengarkan nyanyianku. Setelah ku selesai bernyanyi, ku mengahadap kebelakang dan...

"He?! Siapa kau? Apakah kau dari tadi disitu?!", 'Tu-tunggu duluuuu!! Bukankah dia mirip dengan seseorang...ta-tapi siapa?!' aku terkejut tiba-tiba dibelakangku ada seorang laki-laki dan ku juga kebingungan karena laki-laki itu mirip dengan seseorang.

"A-a...aku baru saja datang, saat aku tiduran di bawah pohon itu aku mendengar seseorang bernyanyi, dan aku mencari asal suara itu, dan ternyata kau...jadi i-ini hanya kebetulan saja ya!" laki-laki itu tersipu malu sambil memalingkan wajahnya.

'AAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!! DIA M-MIRIP AAAAAAKAAAAAAAAAAAAAAA!!! tidak bisa dipercaya! Kenapa orang ini bisa...mirip dengan original character yang kubuat??!!' Aku sangat terkejut.

"Su-suaramu sangatlah indah dan nyaman sekali untuk didengar" laki-laki itu tersipu malu dengan tangannya yang seolah-olah menggaruk belakang kepalanya sambil melirik arah lain.

"A-Aka...itukah kau..." aku keceplosan berkata itu.

"Eh? Bagaimana bisa kau tau namaku? Bahkan aku belum memberitahukannya"

'GAWAT!! aku tanpa sadar mengucapkannya!!' ku refleks menutup mulutku dengan tangan. "Maaf! aku tidak sengaja mengucapkan itu...etto...karena rambutmu dan matamu berwarna merah ehehehe" aku membuat alasan.

"Rupanya begitu. Maukah kau ikut ke danau bersamaku? aku ingin merilekskan tubuhku disana"

"Boleh-boleh!". Aku dan laki-laki yang bernama Aka itu pergi menuju danau bersama-sama.

"Ngomong-ngomong aku belum tahu namamu, maukah kau memperkenalkan diri?"

"Benar juga...yosh! namaku Shiromi Mizuo, panggil saja Mizuo. Bisa dibilang aku ini seorang otaku hahaha, aku sangat mencintai anime, manga, game, dan sebagainya. Banyak orang bilang aku ini multitalenta, bisa melakukan segala hal...menurutku itu terlalu berlebihan, tapi ada benarnya juga sih...setiap aku melakukan sesuatu pasti bisa dikerjakan dengan sempurna, entah kenapa seperti itu. Eh maaf aku terlalu banyak bicara. Kau tau apa itu otaku kan?"

"Tidak masalah. Hoo...itu sangat luar biasa Mizuo. Otaku? Tentu saja aku tau."

"Kau tau? berarti di dunia ini ada semacam itukah?!!"

"Tunggu dulu...kau bilang "dunia ini"? jangan-jangan kau bukan berasal dari sini ya?" Aka terkejut.

"Aku memang bukan berasal dari sini. Maka dari itu maukah kau memanduku sehari ini saja untuk berkeliling?"

'Mungkinkah perempuan ini...', "Tentu saja, aku akan dengan senang hati mengajakmu berkeliling. Tidak akan cukup bila hanya sehari, jadi biarkan aku menjadi pemandumu selama beberapa hari ini"

"Waaah...terima kasih Aka-san! mohon bantuannya ya...!" aku tersenyum dengan tulus.

Wajah Aka-san tiba-tiba memerah. "A-ah...iya sama-sama, Mizuo", 'Apa-apaan dia ini, apakah aku pernah bertemu perempuan semanis ini, dia memang sudah manis, bagaimana pun ekspresinya dia tetap saja manis...tunggu! apa yang sedang kupikirkan woii!! aah! sial! ' Aka-san terlihat seperti orang stress.

"Ada apa Aka-san? apa kau sedang tidak enak badan?"

"Tidak...tidak apa-apa", 'Aku yakin, dia pasti orangnya...takdir telah mempertemukan kita, Mizuo!' Aka-san tiba-tiba tersenyum.

"Itu danaunya Aka-san!" aku menunjuk danau itu dan langsung berlari.

Aka-san tertawa kecil. 'Mizuo orangnya begitu ceria dan energic. Mungkin hari-hariku bersamanya akan terasa menyenangkan'

"Lihat Aka-san! Danaunya besaaaarr sekali!! HEBAT! HEBAT! HEBAT!" aku berteriak karena takjub.

"Iya-iya aku juga tau Mizuo, aku kan sudah bertahun-tahun hidup disini, sudah tidak heran" lalu Aka-san tersenyum ke arahku.

Kita berdua duduk di rumput yang agak jauh dari danau. 'Apakah semua ini kebetulan? OC yang aku cintai menjadi nyata? Dan dia begitu tampan, dari ujung kaki sampai ujung kepala serta detail-detailnya benar-benar mirip seperti Aka, kenapa bisa begitu? Mungkinkah dia sedang cosplay? Tidak! Tidak mungkin, Aka itu OC milikku dan hanya diketahui oleh aku dan Hana-chan di duniaku. Dan juga...kemarin kita baru saja membahas tentang dunia fantasy, dan sekarang aku sudah berada di dunia itu. Impian terbesarku benar-benar sudah tercapai' tiba-tiba aku menangis sambil melihat ke arah Aka-san.

Aka-san yang sedari tadi memperhatikan danau terkejut setelah melihatku mengeluarkan air mata sambil memandanginya. "Mizuo..." aku lebih terkejut karena tiba-tiba Aka-san memelukku. "Ada apa Mizuo? jika kau menceritakannya padaku aku tidak keberatan mendengarnya" Aka-san masih memelukku.

Aku perlahan-lahan melepaskan pelukannya. "Tidak ada apa-apa kok Aka-san, aku hanya merasa sangat bahagia dan bersyukur hingga membuatku mengeluarkan air mata. Itu saja" Aku tersenyum padanya sambil mengusap air mataku.

"Jika boleh tau memang kau senang dan bersyukur karena apa?"

"Karena saat aku berada di duniaku, impianku sejak kecil adalah bisa pergi ke suatu dunia lain seperti dunia fantasy dan juga...karena...Aka-san mirip dengan...original character yang aku buat. Maaf soal tadi, aku berbohong...sebenarnya aku keceplosan mengucapkan namamu bukan karena melihat rambut dan matamu yang berwarna merah tetapi karena kau begitu mirip sekali dengan original characterku dari ujung kaki sampai ujung kepala, makanya aku menangis. Maafkan aku Aka-san! aku mohon maaf!" Aku menundukkan kepalaku.

"pfffftt...ahahahahahahahaha" Aka-san menertawaiku dengan wajah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. "Aku turut bahagia jika impianmu sudah terwujud. Kurasa takdir memang sudah merencanakannya dan mempertemukan kita", "Original character yang kau buat tentangku memang seperti apa? Bisa kau jelaskan?" Aka-san bertanya sambil malu-malu.

"Aka yang aku buat benar-benar seperti kau Aka-san, dari fisik, sifat/kepribadian benar-benar mirip denganmu hihihi...bahkan pakaian yang kau kenakan saat ini benar-benar sama persis dengan yang ku gambar"

"Jika miripnya 100% sudah dipastikan ini memang takdir yang merancangnya"

"Tidak sampai 100%, ano...apa Aka-san memiliki semacam senjata?"

"Iya. Aku menggunakan senjata jenis schyte" dan dikeluarkanlah schyte milik Aka-san.

"Sudah kuduga benar-benar mirip seperti yang aku gambar!! Sekarang sudah 100%!" aku mengacungkan jempolku. "Ngomong-ngomong soal senjata, apa Aka-san tau tentang cambuk berwarna emas?"

"He?! Darimana kau mendengarnya?" Aka-san begitu terkejut.

"Ya...aku bisa kemari karena cambuk itu. Aku menemukannya di sebuah gang kecil setelah ku menyelamatkan seorang anak kecil, aku memegangnya tetapi hanya untuk memeriksanya saja apakah itu asli. Ternyata benar2 asli, setelah itu aku meletakkannya kembali dan tiba-tiba saja ada cahaya yang begitu menyilaukan. Dan setelah terbangun aku terkejut sudah berada di tempat ini. Begitu ceritanya" aku menjelaskan pada Aka-san.

'Dugaanku tidak salah...dia benar-benar gadis yang dikirim dari dunia lain. Ternyata ia datang secepat ini. Di saat aku kecil, Fairy-sama pernah bilang suatu hari akan ada perempuan dari dunia lain yang datang kesini. Ku kira itu hanya perkataan bualannya saja ternyata sungguhan'

Takdir Dari Sebuah Impian yang KuatWhere stories live. Discover now