"YA! Berikan bolanya padaku!"
"Ambil kalau bisa, katanya laki-laki tapi bisanya cuma merajuk!"
"Adachi! Jung Wooseok! Kubunuh kalian!"
Shinwon tertawa di pinggir lapangan melihat pertengkaran Kino dan Yuto ditambah Wooseok yang seperti tidak mengerti apa yang sedang mereka lakukan. Wajahnya masih datar sambil terus menangkap dan mengoper bola basket pada Yuto sebelum Kino menyambar bola.
Shinwon tidak menyangka hari seperti ini akan datang.
※ 2 hari yang lalu.
"Sabtu nanti pergilah keluar"
"Ya?", Shinwon yang hampir memasukkan makanan kemulutnya seketika menoleh pada Hwitaek yang tiba-tiba bicara aneh. Dia sepertinya salah dengar.
"Sudah sebulan kau tidak mengambil liburmu jadi sabtu ini pergilah keluar menikmati hari liburmu, aku tahu anak-anak seusiamu butuh banyak bermain diluar agar saat dewasa tidak menyesal"
Shinwon menatap Hwitaek yang melanjutkan makan setelah bicara panjang lebar tanpa melihat kearahnya. Anak-anak seumurku dia bilang? Dia bahkan hanya dua tahun diatasku. Shinwon lalu menunduk menatap mangkuk nasinya yang masih penuh. Benar, sudah sebulan Shinwon bekerja di mansion Lee dan tidak pernah mengambil libur sekalipun meski dia diberi jatah libur 2 hari seminggu. Shinwon hanya berpikir Wooseok pasti akan mencarinya jika sebentar saja Shinwon pergi. Shinwon takut Wooseok mengamuk saat dia tidak dirumah.
Shinwon mengangkat wajahnya dan melihat Wooseok yang sedang makan dengan tenang di sebrang meja. Shinwon terkekeh saat melihat Wooseok masih terlihat kesusahan menggunakan sumpit.
"Eum adik hyung mau cumi?", Shinwon menyumpit sepotong cumi pedas dan menaruhnya dimangkuk nasi Wooseok. Wooseok yang mendapati cumi diatas nasinya tersenyum senang pada Shinwon.
"Makan yang banyak", Shinwon balas tersenyum manis pada Wooseok.
Sudah tiga hari mereka mulai makan malam bersama dimeja makan. Setelah berhari-hari Shinwon meyakinkan Wooseok kalau Hwitaek tidak akan menaruh racun apapun dimakanannya.
Hwitaek yang mendengar adiknya bersedia makan dengannya tentu saja senang. Tapi kesenangannya hanya sementara saat Wooseok bilang Shinwon harus makan bersama mereka. Shinwon merasa bersalah pada Hwitaek yang mungkin ingin makan berdua saja dengan adiknya, tapi itu syarat mutlak Wooseok untuk makan bersama jadi mau tidak mau Hwitaek menyetujui kemauan Wooseok.
"Jadi sabtu ini aku yang akan menemani Wooseok", Hwitaek kembali bicara setelah menyelesaikan makannya.
Shinwon merasa kehilangan nafsu makannya saat Hwitaek kembali ke topik pembicaraan mereka.
"Tapi tuan, saya merasa tidak perlu mengambil libur", Shinwon menelan ludahnya kasar saat Hwitaek menatapnya tajam. Oh ayolah, untuk apa Shinwon pergi jika kakak perempuannya selalu datang seminggu sekali menemuinya. Sedangkan teman..... satu-satunya teman yang dimiliki Shinwon hanya Yanan. Dan pria cina itu tidak pernah lagi menghubunginya sejak terakhir kali bertemu di mansion Lee.
"Aku tidak peduli kau mau kemana saat libur, aku tidak ingin orang-orang berpikir bahwa aku mempekerjakan orang tanpa istirahat", Hwitaek tidak mau dibantah dan mengalihkan matanya pada Wooseok yang makan sambil sesekali menatap Shinwon.
Shinwon yang mendengar titah Hwitaek hanya bisa merengut menaruh sendoknya. Tidak bernafsu menghabiskan makanannya.
"Wooseok-ah sabtu ini kamu ikut hyung ya, kita akan lihat-lihat pameran lukisan", Hwitaek bicara pada Wooseok dengan nada sing a song yang membuat Shinwon merasa geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast
FanficShinwon yang cuma lulusan SMA dipaksa kakaknya melamar pekerjaan disebuah mansion sebagai pengurus anak autis. "Orang kaya mana yang menggunakan pamflet untuk mencari pengurus anak terbelakang"_ Yanan sahabat Shinwon. WARNING: boyxboy! WooseokxShin...