Hai hai ketemu lagi
Entah kenapa saya sendiri masih belum bisa moveon dari unvoiced
Karena itulah pada suatu malam saya terpikir membuat bonus chapter ini
Belum ada ide yang banyak buat bonchap ini tapi alhamdulillah pas buat bonchap 1 ini mengalir gitu aja.
Btw ini bacot ya
Okedeh cekidot aja
."Sudah kubilang suatu saat akan bermakna lagi dan ternyata benar dan seindah ini"
Jalannya tergesa gesa, tangan kanannya menggenggam erat sebuah kotak makan. Tangan kirinya sibuk memainkan ponselnya sembari mata yang selalu fokus pada ponsel sehingga tak melihat jalan sama sekali.
1 langkah...2 langkah... 3 langkah...4 langkah....5 langkah dan
Bruukk"Aw" ucapnya meringis kesakitan. Dia gadis itu bernama nesya safika memegangi bahunya yang sempat terbentur dengan bahu orang yang menabraknya. Sedetik kemudian ia kelabakan mencari kotak makan yang terpental jauh, hatinya mengucap syukur saat melihat kotak makan itu tetap tertutup rapat. Kini ia bersiap memarahi orang yang menabraknya tadi namun tiba2 bibirnya terkatup
Tatapan mereka beradu. Keduanya menerka nerka terlihat dari alis mata yang sama sama terangkat kemudian saling menunjuk
"Kita pernah saling kenal kan?" Tanya nesya memastikan bahwa ia tak salah orang.
"Yaa bahkan lebih" jawab orang itu seraya tersenyum manis.
"Aahhh azkaa apa kabar?" Ungkap nesya kegirangan
"Gue selalu baik nes lo gimana?"
"Seperti yg lo liat gue baik2 aja dan gue happy ketemu sama lo"
"Gue juga nes. Btw kok lo disini? Dan jangan bilang lo juga kerja disini" tanya azka
"Oh enggak kebetulan gue tunangan revan,"
"Tunangan pak revan? CEO kantor ini wow" tanyanya tak percaya
"Its real kenapa lo gak percaya gitu"
"Oh enggak gue percaya. Btw nanti jam makan siang kita bisa ngobrol lagi? Gue ada kerjaan" kata azka
"Ya tentuu selamat bekerja tuan azka" ucapnya pada azka yang kemudian menuju ruangannya sementara nesya menuju ruangan revan.
Kaki nesya memasuki sebuah ruangan yang cukup megah hampir seukuran sebuah rumah diperkampungan. Warna yang didominasi putih dan dipertegas dengan kontras hitam di setiap sudut atas dan bawah.
Terlihat sosok laki-laki tampan sedang duduk di kursi kerja ruangan ini. Mata hazelnya tetap fokus kepada laptop yang sedari tadi terbuka, pipinya dihiasi sedikit rambut-rambut tipis yang memberi kesan dewasa, gaya ala orang kantoran dengan setelan jas hitam dan kemeja semakin melengkapi tubuh atletis itu."Assalamuallaikum" sapa nesya
"Waalaikumsalam, eh ayo masuk" jawab laki2 itu
"Masih sibuk?" Tanya nesya
"Seperti yang kamu liat" jawabnya tetap fokus dengan laptop didepannya
"Aku siapin makan siang kamu dulu ya, untung masih baik2 aja nih makanan abis tabrakan tadi?"
"Tabrakan? Dimana? Sama siapa? Kamu gakpapa kan" tanyanya panik dan melupakan laptop yang sejak tadi ia tatap kini beralih kepada nesya yang duduk dihadapannya.
Dia revan attarik zidane, memang selalu seperti itu. Sesibuk apapun kalau mengetahui sang kekasih terluka sekecil apapun itu mendadak berubah menjadi sosok malaikat dengan penuh kekhawatiran."Gakpapa kok, btw tadi juga aku tabrakan sama orang yang ternyata temen sma aku"
"Ohya? Siapa?"
"Azka, dia karyawan kamu?"
"Azka? Iya dia manager aku, sekaligus sahabat aku sejak kuliah dulu"
"Really? Sahabat kamu? Wow"
"Iya kenapa kayaknya kaget banget gitu"
"Eehh dia azka yang pernah aku ceritain kekamu diawal awal kita deket" jelas nesya. Revan mengerutkan keningnya mencoba mengingat.
"Azka? As?" Tebaknya
"Yup" jawabnya singkat
"Serius? Wow ini kejutan" ungkapnya girang
"Girang banget, kamu gak takut gitu aku ketemu dia lagi"
"Takut? Emang dia gigit? Haha gaklah sayang kamu tunanganku dan dia sahabatku aku percaya kalian kok" terangnya
"Yaa itu emang harus"
"Nanti kita ngobrol sama dia, aku mau nyelesain file ini dulu"
"Okee" katanya
Sembari menyiapkan makan siang untuk revan, nesya terus memikirkan revan yang tampak senang ia bertemu dengan azka yang notabenenya adalah mantan teman dekatnya. Takada kekhawatiran diwajah revan sama sekali. Sebenarnya nesya sudah menduga itu, revan akan selalu percaya padanya. Untuk itu ia takakan pernah mengecawakan pria yang 1 bulan lalu melamarnya.
Segitu dulu ya thankyou
Silahkan vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
AFL[1] -UNVOICED [completed]
Teen Fiction[REVISI] Bagaimana jika dirimu adalah orang yang mudah jatuh cinta? bahkan takbisa bedakan cinta dengan angan harapan. ini yang nesya safika alami.awalnya ia kira bahwa azka menyukainya namun pada akhirnya azka seakan datang sebagai mimpi buruk nesy...