Sahabat

1.9K 213 26
                                    

Libur sekolah Amber kali ini berbeda dengan biasanya. Ia bahkan bangun lebih awal tanpa alarm dari sang bibik. Amber mengambil ponsel yang berada tak jauh darinya dan mulai mengetik sebuah pesan singkat.

*Drrrttt~ Drrrtttt*
Seorang wanita muda yang sedang terlelap dibalik selimutnya terbangun karena ponselnya berdering dari tadi. Ia membuka dan mulai membaca pesan yang membuatnya tersenyum bahagia.

"Pagi bu guru..."
"Kenapa tidak dibalas? Belum bangun ya?"
"Fix masih tidur dia."
"Noona cantik bangun.! Kalau tidak aku akan kesana loh. Kkk"
"Anak perawan gak boleh bangun siang-siang."
"Bangun sayang...!!!"

Krystal tersenyum geli melihat pesan yang dikirim secara beruntun oleh Amber. Terlebih saat membaca pesan terakhirnya, jatung Krystal mulai berdetak tak beraturan.

To: My Stupid Student

"Bawel... Yang perawan itu aku atau kamu?! Cerewetnya minta ampun."
Senyuman Krystal lenyap saat sang Ibu membuka pintu kamarnya.

"Kenapa kamu? Sakit?"

"Haha~ Iya Bu, aku sedang sakit jiwa." Krystal menarik tangan Ibunya untuk keluar dari kamarnya.

"Pria yang kemarin lusa pergi bersamamu. Siapa dia?" Ibu Krystal mencoba mengintrogasi anaknya yang tengah sibuk melipat baju pelanggan mereka.

"Eh...??!! Bukan siapa-siapa, kenapa?"

"Besok sore suruh dia datang, ibu akan memasak untuknya."

"Tidak usah Bu, dia sudah punya makanan yang banyak."

"Jangan begitu. Ibu tidak enak, karena dia sudah babak belur untuk kita. Setidaknya itu yang bisa Ibu berikan untuknya." Krystal mengangguk menuruti permintaan Ibunya.

Sore itu Krystal menunggu seseorang disebuah taman kota.

"Hi sleeping princess, kangen ya sehari tidak bertemu denganku. He~" Amber duduk di sebuah ayunan tepat disamping Krystal.

"Mulai deh." Batin Krystal mencibir sikap genit Amber.

"Lah kog diam? Tadi pagi di sms banyak balasnya cuman sekali, sekarang aku ngomong malah dicuekin."

"Ibu menyuruhmu datang ke rumah besok." Lirih Krystal dan membuat Amber membuka matanya.

"Apa?? Kenapa tante menyuruhku datang?? Tante ingin aku melamarmu?? Tapi aku masih sekolah, tahun depan saja bagaimana.?!" Teriak Amber heboh.

"Ihh... Jangan lebay gitu sih. Ibu hanya ingin berterima kasih padamu. Besok jangan makan apapun karena Ibu akan masak untukmu." Jelas Krystal panjang lebar.

"Oh... Jadi begitu. Hee... Iya, besok aku tidak akan makan apapun." Amber kembali duduk dan melemparkan senyumannya pada Krystal.

"Jangan senyum begitu. Jelek tahu."

"Tak apa jelek, yang penting kamu suka aku." Ucapan Amber berhasil membuat pipi Krystal memerah.

"Stupid.!"

"Iya... Mau kamu panggil apapun aku suka kog."

"Bagaimana lukamu?" Krystal mengalihkan pembicaraan Amber yang semakin membuatnya tersipu.

"Sudah tidak sakit, memarnya juga sudah silang."

"Sini lihat." Krystal memutar tubuhnya menghadap Amber yang sama-sama duduk di sebuah ayunan dengan rantai sebagai talinya.

"Woah, lihatlah lukamu. Preman itu pasti memukulmu dengan sangat keras." Krystal menekan memar biru di pipi Amber. Amber tak merasa kesakitan, ia malah fokus pada gerakan bibir Krystal.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang