Chap - kejutan untuk kamu

26 4 6
                                    

Saat ini  langit terlihat begitu cerah meski hari sudah mulai sore. Rega dengan mengendarai mobil berhenti tepat dihalaman rumah, rumah yang bernuansa alami, rumah yang sengaja didesain batu-batuan disertai tanaman hias dan beberapa bungga yang membuat rumah itu terlihat unik dan berkesan.

Dilihatnya seorang gadis yang mengenenakan dres selulut warna hijau toska dipadu make up natural, juga rambut yang ia biarkan tergerai yang membuatnya terlihat cantik keluar dari rumah itu.

Gadis itu, ia Shellina Shezaloufia, gadis itu adalah kekasih Rega. Gadis yang baru dikenal Rega sebulan dan resmi pacaran 3 minggu yang lalu.

Rega keluar dari dalam mobil miliknya, kemudian ia tersenyum saat melihat Shellin yang terlihat sanggat manis saat ini.

"Kamu sanggat cantik" bisik Rega tepat ditelinga Shellin, membuat Shellin menjadi merona "Aku akan memberimu kejutan terindah hari ini sayang dan aku yakin kamu tak akan melupakannya" ucap Rega sambil tersenyum. Ia membayangkan kejutan yang akan ia beri kepada shellin, kejutan yang sudah lama ia susun, kejutan yang sama, kejutan yang selalu berhasil ia lakukan dan kali ini ia akan memberikannya kepada Shellin dan tentu itu sebuah kejutan yang pertama kali untuk Shellin meski sudah berkali kali untuk Rega.

"Aku tentu tak akan melupakan apapun yang kamu beri sayang" tanpa diminta, Shellin memeluk erat Rega. Gadis itu terlihat begitu bahagia. Memiliki Rega adalah kebahagiaan terindah yang pernah Shellin rasakan, Shellin sanggat mencintai Rega dan Shellin yakin Rega juga mencintainya.

"Aku tau kamu tak akan melupakannya" ucap Rega yang kini mengecup pucuk kepala Shellin.

"Aku akan mengajakmu ke suatu tempat" ucap Rega yang kini membukakan pintu mobil untuk shellin. "Silahkan masuk tuan putri" ucap Rega menunduk seolah memberi hormat kepada shellin.

"Rega.. Kamu masih aja kayak gini" ucap shellin terkekeh geli. Rega selalu memperlakukan Shellin bagai tuan putri. Meski sanggat berlebihan, namun Shellin menyukainya.

Kini Rega menginjak gas mobilnya, membawa Shellin yang cantik pergi ke suatu tempat yang sudah di siapkannya menuju tempat itu.

Shellin tersenyum senang, bahkan dengan membayangkannya saja ia sudah sanggat bahagia. Kejutan, kejutan apa yang akan Rega beri untuknya? Rega memang selalu penuh kejutan, kemarin Rega memberinya kejutan dengan memberi kalung berlian yang sanggat cantik dan minggu lalu ia mengajak Shellin berlibur ke pulau bali dengan dadakan, Shellin tentu sanggat bahagia, dan masalah uang sepertinya Rega tak mempermasalahkannya.

"Kita sudah sampai" ucap Rega ketika mobilnya tepat berhenti disebuah restauran. Mungkin Rega mengajaknya makan.

"Kita akan makan?" tanya Shellin ragu

"Kamu akan tau setelah kita masuk yuk masuk" ajak Rega.

Merekapun memasuki sebuah restauran yang tentu membuat Shellin menjadi tidak nyaman. "Tidak bisa kah kita makan di tempat lain?" ucap Shellin lesu, ia melihat banyak orang yang memandang aneh ke arahnya dengan tatapan tak suka dan membuatnya muak.

"Tentu bisa tapi aku ingin disini" ucap Rega yang kemudian duduk, ia memilih tempat yang paling ujung yang kemudian mau tak mau membuat Shellin ikut duduk.

Rega sengaja hanya memesan minuman, minuman yang biasa mereka pesan, capucino.

Rega mengamati gadis di depannya dengan seksama. Itu Shellin, Shellin sebenarnya cantik, tapi Rega tak boleh lemah dengan kecantikan palsu dari perempuan.

"Shell" Suara Rega terdengar sangat pelan, hampir tak terdengar oleh Shellin.

"Apa?" Shellin mengernyit, tetapi lalu tersenyum memamerkan gigi putihnya yang rapi.

"Aku inggin kita putus"

Deg!

Putus? Shellin  menyimpan kata itu, kepalanya masih mencerna apa yang di dengarnya. Apa Rega tidak salah?

"Putus? Kamu becanda?" Shellin berucap pelan. Tetapi itu terjawab begitu saja ketika ia melihat seringaian Rega.

"Gue nggak bercanda dengan omongan gue, Shell" Rega berucap tegas, dengan volume tinggi dan membuat orang-orang memandang mereka dengan aneh.

Dan apa? Lo-Gue?

Shellin meneteskan air matanya. Dadanya terasa tertusuk dengan perlakuan Rega yang tiba-tiba menjadi kejam.

"Lo lupa hari ini adalah hari ditanggal yang sama? Tepat sebulan lo liat gue mutusin mantan gue, Graceya. lo ingetkan gimana gue mutusin dia dan mempermalukannya? Dan gue bakalan nglakuin itu juga ke lo" ucap rega dengan senyum sinisnya.

Plakkk!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Rega, Shellin sudah tidak sanggup menahan egonya untuk tidak menampar Rega. "Gue beruntung gue nggak pernah cinta sama lo, gue beruntung karna gue cuma permainin lo, nggak ada dari diri lo yang pantes gue cintai" Rega mengeluarkan smirknya

"Apa maksud lo? Lo kasih gue kebahagian, lo kasih gue harapan, lo kasih segalanya buat gue dan sekarang lo bilang lo nggak cinta sama gue? Gue kecewa sama lo, gue pikir lo tu baik ternyata lo brengsek" Shellin berteriak keras, tak mempedulikan orang-orang yang memandangnya dengan senyum. Siapa yang tidak senang melihat cowok ganteng putus dari sang pacar?

Rega berdecih "Lo bisa pergi kan? Gue enek liat muka lo" ucap Rega sinis.

"Oke! Gue pergi! Gue harap lo nyesel karna udah permainin gue" Tepat setelah itu Shellin keluar. Pergi meninggalkan Rega seorang diri di sudut ruang sana. Ia berlarian di luar sana, di bawah derasnya hujan yang bersimpati atas keadaannya.

Shellin menangis seorang diri, berlari jauh entah kemana selagi kakinya bisa melangkah. Dan ketika kakinya tak sanggup berdiri ia menjatuhkan diri. Duduk di pinggir jalan sepi sambil memukul-mukul dadanya.

Hal paling buruk di dunia ini adalah disakiti, dikecewakan, dan didustai. Shellin bagai tersayat, bagai tertusuk.  Dirinya merasa ingin mati saja. Setelah membuatnya jatuh cinta begitu mudahnya Rega membuatnya jatuh, jatuh yang begitu dalam. Kenapa cinta harus sesakit ini?

Let Me Love HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang