12

877 61 0
                                    

Dia hanya melihat tangannya yang ku pegang.

"Kau terluka, jadi obati dulu lukamu setelah itu boleh pergi" lanjutku.
"Siapa kamu berani-beraninya melarangku?" katanya sambil menangkis tanganku.
"Tolong kali ini turuti perkataanku!" jantungku berdegup sangat kencang, aku takut jika tiba-tiba dia menikamku dengan pedangnya, tapi mau bagaimana lagi dia terluka.

Aku coba untuk memegang pergelangannya lebih kuat agar tak kabur.

"Kalau pangeran pergi saya akan melaporkan Raja kalau pangeran pergi malam-malam"

Aku rasa ini akan mempan, karena di drama-drama kerajaan seperti ini, Raja tidak akan memperbolehkan anaknya pergi dan menyamar tanpa ada pengawal.

"Berani-beraninya mengacamku?" dia menangkisku hingga terjatuh dari tempat duduk.

"Aigoo..!! Ah jebbal"

"Gwaenchana?" katanya sambil mendekat.

Sepertinya ini moment pas untuk membawanya ke rumah agar mau diobati.

"Aigoo sepertinya kakiku sakit, aigoo...aigoo aku tidak bisa merasakan sesuatu dikakiku"

"Benarkah? Aish, mana obatmu?"
"Sertinya ada di atas kereta, jadi harus sampai rumah mengobatinya,, aigoo"
"Aghassi ada apa?" tanya jiryu sekembalinya membeli obat.
"Kita harus cepat sampai rumah, supaya kau bisa mengobati kakiku.. Ppali!!" kataku pada jiryu.

"Ahjussi cepat berangkat kita harus cepat sampai" kata pangeran chanyeol ke kusir.

Keretapun berjalan sangat cepat.

Dan beberapa saat kemudian kita sampai di rumah unnie.

Akupun dipapah pelayan lain menuju kamarku.
Dan aku suruh jiryu mengantarkan pangeran ke kamar tamu.

Sampai di kamar aku mencari bajuku.

"Nahh ketemu juga"

Kalau baju saja bisa ikut terbawa berarti.... Poselku seharusnya ada di...

"Ada,,,"
Ya, ponselku ada di saku celanaku.

Wallpaper ponselku saat itu aku dan keluarga kecilku.
'Bagaiman keadaan mereka? Apa mereka bisa makan dan tidur dengan baik? Aku sangat merindukan kalian'

"Aghassi? Kenapa aghassi menangis?" kata jiryu yang sudah berada didepanku.
"Aniyo" aku segera memasukkan barangku di sarung dan mengikatnya.

"Mana obat untuk pangeran chanyeol?" tanyaku.
"Ini aghassi"

Aku mengambil obat-obat itu dan pergi menemui pangeran.

~chanyeol pov
Aku rasa perempuan itu bisa jadi umpan balas dendamku ke seolna, pertama kalau aku mendekati sepupunya pasti dia akan sakit hati, kedua jika aku melukai sepupunya pasti seolna juga akan marah,,

~nara pov

"Silehamnida" kataku sambil masuk ke dalam kamarnya.

"Wae?" katanya dingin.
"Aku hanya ingin mengantarkan obat untukmu" kataku sedikit kasar juga.
"Letakkan disana saja" katanya sambil menunjuk meja didepannya.
"Tidak biarkan aku membantumu" kataku sambil mendekatinya.
"Aku bisa sendiri"
Aku meletakkan obat didepannya, tapi aku lihat dia dari kejauhan, aku tidak yakin dia bisa  mengobati sendiri lukanya

LOST IN TIME : LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang