Chapter 02

3.1K 217 16
                                    

Dua hari dirawat, aku tidak beranjak sedikitpun dari kasur. Lebih tepatnya, aku mengalami koma selama dua hari tersebut, dan aku baru terbangun pagi tadi. Aku merasa kondisiku sudah lebih baik dibanding dua hari lalu, bahkan aku sudah bisa berjalan-jalan siang ini hingga ke atap rumah sakit ini untuk menikmati udara musim gugur yang menyegarkan. Meski begitu, Dokter April masih melarangku keluar dari rumah sakit. Dia terlihat tertekan karena mengkhawatirkanku, memikirkan cara agar aku bisa bertahan hidup lebih lama dari yang dia prediksi.

Waktu 6 bulan sudah termasuk lama, bahkan aku merasa sepertinya aku tidak bisa bertahan lebih dari sebulan dari sekarang. Kalau boleh mengeluh, aku ingin semuanya berakhir. Hidup di sini cukup melelahkan. Aku bukan hanya harus bersekolah, tapi juga bekerja sebagai Stars. Pekerjaan ini adalah sebuah rahasia yang hanya diketahui oleh Starlet dan para guru dan karyawan di pulau ini. Aku tidak menyalahkan murid-murid, bahkan itu adalah yang terbaik untuk mereka, sehingga mereka tidak perlu pusing memikirkan keselamatan mereka dan dapat bersekolah dengan tenang dan nyaman di sini.

Sesuatu berputar di langit, menghalangi cahaya matahari siang yang sehangat matahari pagi di musim panas. Aku mendangak, melihat Garuda dengan ukuran normal seekor burung elang itu tengah terbang tinggi berputar-putar seperti sedang mengawasi mangsa. Tapi, jika dilihat-lihat, dia terbang berputar semakin rendah. Lalu, dia pun mendarat dengan bertengger di pagar atap rumah sakit ini. Mata emasnya yang amat khas itu menatapku dan mengajakku berbicara melalui pikiran.

Dua hari tanpa kabar, bahkan aku tidak bisa merasakan kehadiranmu. Apa kau sudah baik-baik saja sekarang?

Aku mengelus kepalanya hingga punggungnya. Dia terlihat menikmati. “Aku sudah baik-baik saja. Maaf, aku terlalu lama membiarkan kalian membereskan semuanya sendirian dua hari kemarin. Sore ini aku akan segera kembali bertugas.”

Tidak perlu. Kau urusi saja kesehatanmu. Semua aman terkendali.

Aku tertawa pelan. “Aku tetap punya tanggung jawab.” Aku melipat kedua tangan di atas pagar, menyandarkan tubuhku pada pagar. Pemandangan dari atap rumah sakit tiga lantai ini adalah puncak Bukit Timur dan air terjunnya. Aku juga bisa melihat garis horizon di selatan. Kalau aku berbalik, aku bisa melihat gunung karang di utara dan hutan hujan tropis di barat. “Aku takut aku tidak bisa berbuat banyak. Ah, maaf. Aku berbicara hal aneh.” Aku tertawa.

Garuda terdiam sesaat. “Apakah kondisimu begitu buruk? Apakah bisa sembuh?

Aku menatapnya sambil tersenyum. “Entahlah. Mungkin butuh waktu lama,” jawabku sambil memandangi pemandangan di utara. Terlihat agak mendung di sana. “Jangan khawatir, Tuan. Sampai sore nanti, aku serahkan pulau pada kalian. Akan aku usahakan untuk berkeliling sore ini.”

Garuda menatapku sejenak, lalu dia melompat dari pagar dan membiarkan tubuhnya terbawa angin dan terbang semakin tinggi. Aku melihat sayapnya yang terbentang begitu indah, terasa sangat bebas. Aku harap aku bisa menjadi sepertinya. Tapi, aku tak boleh berpikiran seperti itu. Aku harus bersyukur dengan apa yang sudah aku miliki hingga saat ini. Lagipula, aku percaya bahwa Tuhan tahu yang terbaik untukku, juga tahu bahwa hanya aku yang bisa menghadapi masalah ini.

Dokter April menyuruhku untuk tidak pergi dari rumah sakit untuk tiga hari ke depan. Tapi, aku tidak bisa. Dokter April pun tahu dan mengerti situasiku. Dia membekaliku dengan banyak sekali obat-obatan yang harus aku minum dengan rutin. Setelah Sholat Ashar, aku pergi keluar akademi untuk pergi ke wilayah barat. Aku tidak memberitahukan siapapun, aku berniat untuk berjalan kaki menikmati hutan sendirian sampai barat. Mungkin akan butuh waktu satu sampai dua jam.

Akademi berada lebih ke timur dengan hutan yang lebih dipenuhi oleh pepohonan dataran sedang hingga tinggi. Tanahnya akan terasa menurun jika berjalan ke Hutan Barat, sangat terasa. Hewan-hewan yang tinggal di Hutan Barat pun lebih beragam dan jumlahnya lebih banyak dibanding hutan lainnya. Hewan terbanyak di Hutan Barat adalah monyet ekor panjang. Mereka biasa berkeliaran di pepohonan dan di tanah. Kalau bukan aku, mungkin mereka sudah menyerangku dengan membabi-buta. Terdapat sebuah peratuan akademi yang mutlak dan harus dipatuhi, yaitu dilarang memasuki Hutan Terlarang atau berada di luar tembok akademi saat langit gelap. Tapi, peraturan itu tidak berlaku untukku. Aku adalah satu-satunya yang bisa dengan bebas keluar-masuk Hutan Terlarang.

Starlet Academy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang