Dia, Yongguk

327 40 1
                                    

Jieun selalu penasaran setiap kali orang-orang ngomongin tentang ketua departemen minat bakat badan eksekutif fakultas yang ditempati oleh Jieun saat ini.

Mereka bilang dia itu ganteng kacau kalo diliat dari jauh dan ganteng kacau balau kalo diliat dari deket.

Katanya juga dia itu jarang ngomong, masa iya ketua departemen jarang ngomong? Dan sekalinya dia ngomong cewe-cewe langsung gagal fokus denger suaranya.

Katanya juga dia itu mahasiwa idaman, pinter, berbakat, pendiam, dan hal lainnya yang selalu dipuja-puja bukan hanya wanita tetapi juga pria.

Maka dari itu waktu pendaftaran anggota bem, Jieun dengan semangat 45nya mendaftar dengan harapan dapat bertemu si 'dia'.

Semua proses dilalui Jieun dengan semangat, ditambah lagi apa yang dikatakan mereka itu ternyata bener.

Dia, Bang Yongguk emang bener-bener gantenkkk. Ganteng banget malah. Tapi Jieun belum pernah dengar suaranya, yang katanya dia itu punya suara berat. Jieun belom dengar.

Sampai pada akhirnya Jieun berhasil masuk. Tepat di departemen yang dia inginkan walaupun sebenarnya dia gak mempunyai bakat sama sekali. Karena apa Jieun bisa masuk? Ialah karena kaka tingkatnya yang bernama Hani merupakan staff departemen tersebut, dan Hani adalah tetangganya. Bisa dibilang Jieun 'main belakang'. Hanya demi bisa mengenal seorang Bang Yongguk.

Semua yang diterima di departemen ini berkumpul di ruang bem. Proses terakhir pengujian oleh sang ketua staff. Jieun kedapatan untuk berhadapan dengan Yongguk terakhir, dengan membawa sebuah tulisan yang akan dilihat oleh sang ketua.

Di fikiran Jieun, merupakan keberuntungan bisa dapet urutan terakhir. Jadi dia bisa puas-puasin ngeliat sang ketua? Ngobrol santai? Modus nanya-nanya tentang bem? Khayalan Jieun udah sejauh itu.

Tapi, saat giliran Jieun menghadap Yongguk dan ngasihin tulisannya, yang terjadi adalah....

"Kamu bodoh?" Jieun sempat tersentak kaget. Bodoh? Demi apa ini pertama kalinya Jieun dibilang bodoh sama orang lain selain sahabatnya.

Mereka bener. Suara Yongguk emang bisa bikin darah berdesir, tapi kalimat yang diucapkannya akan membuat darah mendidih.

"Hah? Sa... Saya kak?"
Rasanya Jieun mau lenyap dari pandangan mematikan pria didepannya ini.

"Lalu saya?"
Wajahnya terlihat berkerut, seperti orang yang lagi menahan marah.

Jieun berdeham untuk mengatur kegugupannya. Jieun bukan lagi gugup karena Yongguk, tapi gugup karena memikirkan sejelek itukah tulisannya sampai orang yang tidak dikenalnya bahkan bilang dia bodoh?

"Loh kaka bilang saya bodoh? Kalo tulisan saya ga bagus ya bilang aja ga bagus, gausah ngatain gitu kan bisa ka?"

Yongguk naikin satu alisnya sarkastik. Pertanyaan Jieun bikin Yongguk mikr kalo Jieun emang beneran bodoh.

"Saya ga ngatain kamu. Tapi kalo kamu tanya sama kaka bem yang lain dan bawa kertas ini ke mereka, kamu bukan cuma dibilang bodoh, tapi kamu pasti udah diketawain."

Lalu Yongguk ngelemparin sebuah map berisi tulisan Jieun didepannya. Jieun akhirnya ngeliat tulisannya sendiri yang ternyata itu bukan tulisan tetapi sebuah gambar sketsa yang dia buat. Dan parahnya sketsa itu ialah gambar sebuah perut abs laki-laki!

Jieun langsung merampas kertas itu dari map dan diremes sampe jadi buletan kecil. Malu. Jieun malu tingkat mampus.

"Ahh... Itu... Saya..."

Yongguk masih setia dengan tatapannya ngeliatin Jieun yang masih gugup karena kebodohannya sendiri.

"Kamu itu disuruh buat tulisan tentang gimana departemen minat bakat bekerja, bukan ngeggambar sketsa.... Ckck" kata Yongguk sambil geleng-gelengin kepala.

TROUBLE [✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang