double updet boleh lah yakan. mumpung udah lama gak updet. kasih bonus dikit gapapa lah yah. oke selamat baca, enjoy and sorry for typo
warning buat underage ada mengandung sedikit unsur dewasa, jadi bagi yang merasa masih bocah jangan baca yah, kalau gak pengen pikirannya terkotori dan tiba-tiba menjadi mesum
HE'S HOME
"I'll be home as soon as possible. I promise that to you, my wife."
Janji itu adalah janji yang terakhir kamu ucapkan sebelum kamu pergi ke medan perang 10 tahun yang lalu. Apakah itu hanyalah janji yang tak akan pernah ditepati. Kak Naoki. I miss you so much. It's been 10 years and you still haven't back from that damn work. Apa kakak sama sekali tidak pernah mementingkan perasaanku. Apa kakak tidak pernah memikirkan tentang kabar anak kedua kita yang sangat menginginkan kehadiran kakak di keluarga kita. That's right, our second child already born. "mom, where's dad? I really want to meet him." Rengek putraku saat kami tengah menikmati makan siang kami di ruang tamu. "Gracio, daddy sedang pergi membela negara kita. Mom juga gak tau gimana kabar daddy. Tapi yang pasti, mom yakin kalau daddy pergi untuk menyelamatkan kita dari bahaya."
Shino Naoki, dia adalah suamiku yang sampai sekarang belum kembali ke rumah sejak peperangan 10 tahun yang lalu. Aku sudah melarangnya untuk pergi, tapi dia mengatakan kalau ini adalah tugasnya sebagai seorang suami sekaligus seorang tentara untuk menjaga keselamatan istri keluarga, dan negara yang ia cintai. 10 tahun berlalu, dan aku sudah dikaruniai 2 orang anak. Tuhan memberikanku dua jagoan yang akan meneruskan impian ayah mereka. putra pertamaku bernama, Jason Vernando, umurnya tahun ini genap 12 tahun. Secara keseluruhan, baik fisik maupun cara Vernando melakukan sesuatu sangat mirip dengan kak Naoki. Putra keduaku bernama Samuel Gracio. Putraku yang satu ini berumur 10 tahun. Dia tidak pernah bisa pisah dengan kakaknya. Walaupun begitu, dia sanggup untuk melakukan hal yang biasa dilakukan oleh orang dewasa.
"Nando, can you take your brother to play with you? Mom want to visit your aunty."
"we want to come along with you, mom."
"geez, guys. Hurry up. Mom tunggu kalian di ruang utama."
Aku bersiap-siap mengganti pakaianku dan menunggu Nando dan Cio di ruang utama. Sekitar 15 menit menunggu, akhirnya Nando dan Cio turun dengan pakaian yang lebih santai dibandingkan dengan yang tadi. "mom, there's aunt Shani with uncle Sammy right in front of the door." aku langsung menuju ke pintu utama dan membuka pintunya. Yang dikatakan Cio dan Nando benar. Ci Shani dan ko Sammy sudah berada di depan pintu. Ci Shani dan ko Sammy adalah kakak pertama dan keduaku. Ah iya, sebelumnya aku tidak mengatakan kalau aku tinggal di London yah. Aku pindah ke London tepat pada saat kak Naoki ditugaskan untuk menjadi salah satu tentara yang ikut berperang. Pada saat itu, aku dan Nando beserta saudaraku yang lainnya dipindahkan oleh kak Naoki ke London agar tidak ada yang mengincar nyawa kami.
"hello sister."
"cici, koko." Pekikku kesenangan. Padahal aku baru saja ingin mengunjungi mereka.
"feel shame to your children, Gracia. You're not a kid anymore." ledek ko Sammy padaku. Walaupun begitu, aku tak pernah marah karena diledeki oleh koko kesayanganku. But sure I really have to be ashamed because I do that right in front of them.
"oh come on. just let it be. Yuk masuk. Cio, Nando, take your aunt and uncle inside." Pintaku pada Cio dan Nando. Aku tersenyum senang. Ko Sammy merupakan sosok seorang ayah bagi mereka. setelah menutup pintu, aku langsung masuk ke dalam, menyusul ko Sammy dan Ci Shani.
Cio dan Nando serta kedua kakakku berkumpul di ruang keluarga. Aku langsung duduk di sofa tepat di antara Cio dan Nando. "so, what make you guys come here when I want to visit?" tanyaku langsung straight to the point. Ci Shani menghela nafasnya pelan. Dia memberikanku senyuman yang sangat indah untukku. "Cio, Nando, Yuvia, and Viny is going to have a sister again." Ujar ci Shani. Berarti sekarang ci Shani lagi ngandung dong. "kids, you're going to have a sister again. Congratulates your aunt." Mereka tersenyum senang, lalu pergi memeluk tubuh ramping ci Shani.