#FanficFES #WAITING
#AisyahPurnamasari|| WAITING | SasuSaku | Oneshoot | T | General | Naruto by Masashi Kishimoto | Story by Aisyah Purnamasari | WARNING : OOC, Typo ||
Happy reading ! :)
====================
Sudah 15 menit aku menunggu. Menunggu orang yang berjanji akan menjemputku. Selalu menjemputku saat aku pulang sekolah. Kutolehkan kepala ke kanan dan ke kiri. Karena aku tidak tahu darimana arahnya datang orang tersebut.
Aku menghembuskan nafas lega ketika orang yang kutunggu akhirnya datang juga. Ok, hari ini aku sudah menunggu 20 menit dari hari kemarin.
"Tou-san, lama sekali." gumamku pada pria paruh baya yang baru muncul bersama motornya.
"Gomen, Sakura. Tadi Tou-san ada rapat mendadak. Untung tidak lama." jelasnya. Aku mengangguk menanggapi sebelum motor berjalan setelah Tou-san menyuruhku naik.
.
."Tumben pulang terlambat." Kata pria yang memiliki warna rambut sama denganku.
"Menunggu, Tou-san." Jawabku malas dan langsung memasuki kamar. Meninggalkan Sasori Nii-san yang sedang menonton televisi di ruang keluarga dan Tou-san yang entah kemana.
.
.Tok tok tok
"Sasori-nii~ Cepatlah! Aku sudah terlambat nih!" teriakku seraya menggendor pintu kamar mandi.
"Ne ne, matterasai!"
Aku berdecak kesal. Kenapa aku yang selalu menjadi korban menunggu?! Rasa kesalku semakin menjadi melihat jam dinding telah menunjukkan pukul 06.30. Dan Tou-san memarahiku karena bangun kesiangan. Hei! Semalam aku mengerjakan tugas Fisika hingga jam 2 malam!
CeklekPintu kamar mandi terbuka bersamaan dengan Sasori-nii yang telah berseragam. Dengan tergesa-gesa aku memasuki kamar mandi. BRAK!
"Yak! Pelan-pelan! Nanti pintunya rusak!" Dan aku semakin mempercepat mandiku saat mendengar ucapan Tou-san.
"Cepat mandinya! Tou-san tidak akan menunggu!"
Ck, menyebalkan! Kenapa harus aku yang selalu menunggu ?!
.
.
.
.
.Lagi. Ini sungguh menyebalkan. Aku dan kedua temanku sudah 15 menit berada di kantin, tapi pesananku tak kunjung datang. Sedangkan pesanan mereka sudah datang dari 10 menit yang lalu. Tangan kanan menopang kepalaku yang berada di meja. Menatap kedua temanku yang sedang menyantap makanannya membuatku semakin lapar dan bosan menunggu.
"Ke-kenapa pesanananmu belum datang juga, Sa-sakura-chan?" tanya Hinata. Aku mengendikkan bahu tak tahu.
"Lebih baik kau tanyakan saja. Lihatlah, kantin sudah hampir ramai." Saran Ino.
Dengan malas aku beranjak dari kursi. Lalu menghampiri meja etalase yang menghubungkan antar penjual dan pembeli.
"Umm, pesananku kenapa belum datang juga ya?" tanyaku mencoba menahan emosi.