Faith?

6K 438 27
                                    

Awal mereka bertemu adalah karena dare, kalah taruhan dan ditambah sedikit permainan takdir?

.

Suatu hari, ada sebuah kejadian yang tidak bisa dilupakan oleh orang-orang yang berada di kafetaria saat itu. Saat dimana Jeon Wonwoo memasuki kafetaria sendirian dan kemudian Kim Mingyu menghampirinya.

Wonwoo itu hampir bisa disamakan dengan hantu saking jarangnya bersosialisasi, orang-orang sering kesulitan untuk menyadari keberadaannya. Mereka bahkan tidak yakin kalau seorang Kim Mingyu mengenal Jeon Wonwoo. Lantas, ada masalah apa sehingga Mingyu mencegat jalan Wonwoo seperti itu?

"Siapa namamu?" tanya Mingyu.

Benarkan... Mingyu tidak mengenal Wonwoo.

"Jeon Wonwoo imnida..."

"Jeon Wonwoo, saranghae."

Lebih dari setengah isi kafetaria terkejut dengan pengakuan yang dibuat Mingyu. Wonwoo? Jangankan kaget, mengedip saja tidak. Dia hanya mengangguk, lalu berujar, "Oh, gomawo."

Kemudian, saat akan melanjutkan perjalanannya menuju counter pemesanan sebelum antrian kian memanjang, Mingyu menarik tangannya.

"Aku Kim Mingyu."

"Lalu?"

"Mulai saat ini kau adalah pacarku."

Mingyu tidak memberikan pertanyaan padanya melainkan pernyataan, dan Wonwoo berkedip beberapa kali lalu membalasnya seolah tanpa beban, "Oke."

Setelahnya, Mingyu melepaskan Wonwoo dan kembali ketempat dimana teman-temannya menunggu sedangkan Wonwoo melangkahkan kakinya menuju counter pemesanan.

"Sudah? Begitu saja?" tanya Soonyoung yang tadi sempat dibuat speechless oleh Mingyu.

"Iya, begitu saja. Memangnya harus bagaimana lagi?"

"Kau itu pernah menyatakan perasaan pada perempuan atau tidak sebelumnya?" kali ini Seokmin yang bertanya karena gemas dengan pengakuan Mingyu tadi. Mingyu menjawabnya dengan menggedikkan bahunya lalu meminum cola nya dengan cuek.

Seisi kafetaria speechless. Sungguh kejadian yang tak terduga dari Mingyu dan Wonwoo dan juga sebuah peristiwa 'penembakan' yang sangat tidak romantis.

.

Terdapat perbedaan diantara keduanya...

.

Jeon Wonwoo bukannya tidak cantik. Dia sangat cantik malah. Dia bahkan berada diperingkat pertama dari tiga besar mahasiswi tercantik di kampusnya. Dia juga tergolong memiliki tinggi diatas rata-rata dengan tubuh proporsional. Penampilannya juga up-to-date, otaknya cemerlang, mahasiswi kesayangan para dosen killer. Hanya saja, dia tidak begitu suka bersosialisasi. Dia hanya berbicara seadanya, itupun kalau ada yang mengajakanya bicara.

Faktor terbesar yang membuat orang segan untuk mengajaknya bicara adakah karena ekspresinya yang cenderung datar, seolah tak menunjukkan ketertarikan sama sekali pada lawan bicaranya. Kesehariannya di kampus biasanya adalah bolak-balik keluar-masuk ruangan dosen, membaca buku atau mengerjakan tugas di perpustakaan –yang konon katanya berhantu, jadi jarang ada yang datang kesana– , atau tidur siang di ruang kesehatan. Kadang-kadang dia juga ke kafetaria untuk mencari milkshake strawberry dan beberapa coffee jelly kesukaannya.

Love Story (Meanie The Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang