First

5.1K 255 3
                                    

Emily menatap jam tangannya dengan gelisah, waktu telah menunjukan pukul 5 sore tetapi kuliah terakhir dari Mr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Emily menatap jam tangannya dengan gelisah, waktu telah menunjukan pukul 5 sore tetapi kuliah terakhir dari Mr. Hofmann tak kunjung selesai. Dia harus membantu orang tuanya untuk menjaga Caffe kecil milik keluarganya, terlebih ayahnya sedang sakit sehingga ibunya tidak bisa berlama-lama di Caffe. Lima belas menit kemudian akhirnya kelas pun usai, Emily bergegas memasukan buku-bukunya kedalam tas bersiap untuk segera ke Cafe. ketika hendak berdiri tiba tiba sahabatnya Helene melambaikan tangannya didepan pintu. "Emily, kenapa kau lama sekali, sebentar lagi pestanya akan segera dimulai ckckckc". Kemudian Emily teringat bahwa dia sudah berjanji untuk menemani Helene untuk menghadiri acara Farewell party salah satu temannya yang akan melanjutkan studi di luar negeri. "Oh ya astaga! Helene, tidak apa - apakah jika kau pergi ke pesta itu sendiri? Aku memang sudah berjanji padamu untuk menemanimu, tapi ayahku sakit dan aku harus menjaga Caffe". Sambil memasang wajah memelas pada sahabatnya itu. "Tenang saja, biarkan salah satu pengawalku sementara yang menjaga Caffenya".
"Ta.. tapii Helene".
"Aku yang akan meminta izin pada orangtuamu, mereka pasti mengizinkan bukankah aku sudah seperti saudaramu sendiri? Lagipula pestanya tidak sampai larut malam, aku janji".
Sambil menghela nafas, Emily. "Hhh oke baiklah, jika bukan karena kau sahabatku aku tak akan mau".
"Ohh terimakasih Emilyku, aku mengantarkanmu pulang dulu, jam 7 supirku akan menjemputmu kita berangkat bersama".

Helene adalah sahabat terbaik Emily. Helene adalah Putri dari seorang pengusaha produsen mobil ternama asal Jerman. Sekalipun latar belakang mereka berbeda tetapi mereka saling menyayangi dan memahami satu sama lain. Lalu bagaimana Emily bisa berkuliah di universitas ternama, yang mana sebagian dari mereka berasal dari keluarga kaya? Tentunya dengan kecerdasannya dia bisa mendapatkan beasiswa penuh untuk belajar di Universitas tersebut.

"Kenapa kau tidak meminta Andreas saja untuk menemanimu? "
"Dia juga datang Emily. "
"Lalu kenapa kau memintaku untuk menemanimu? "
"Ada seseorang yang ingin berkenalan denganmu. "
"Ya! Kenapa kau tidak bilang daritadi. "
"Aku yakin kau akan menolak mentah-mentah. " sambil terkekeh
"Hanya berkenalan Helene, kalau sampai kau meminta aku melakukan hal yang aneh aku akan pulang. "
"Tenang saja, kau hanya akan berkenalan, ehmmm.. tapi sebenarnya kau sangat cocok dengannya. "
"Yak! Kau ini. "

Setelah 30 menit akhirnya mereka sampai di salah satu hotel, dimana pesta tersebut berlangsung. Ketika memasuki ballroom Emily tertegun dengan kemewahan pesta tersebut, dan para undangan yang datang terlihat bukan orang biasa. Dan tiba-tiba Emily merasa tidak pantas ada di pesta tersebut.
" Helene, kurasa aku harus pulang, aku tidak nyaman berada disini. "
"Heyy.. apa maksudmu bahkan kita baru sampai, tenang saja kau cantik sekali, apa yang membuatmu tidak nyaman? "
"Dari awal kita memasuki ruangan ini, ada lelaki yang terus memandangiku, aku merasa risih dilihat seperti itu. "
"Mana lelaki itu? " sambil melihat sekeliling, lalu tatapan Helene berhenti pada seorang pria, yang sedang berjalan mendekat ke arah mereka.
"Emily.. Lelaki itu yang akan berkenalan denganmu".
"Deg! tiba-tiba jantung Emily bedegup kencang".

Audric adalah salah satu kerabat Helene, mereka memang sangat akrab. Audric sudah menganggap Emily seperti saudara kandungnya.
"Hallo apa kabar Helene? Sambil memeluk Helene".
"Seperti yang kau lihat brother, aku semakin cantik". Sambil terkekeh.
"Bagaimana denganmu? Sepertinya kau lebih terlihat tampan saja".
"Aku memang selalu terlihat tampan".
Lalu tatapanya beralih pada Emily, gadis yang sedari tadi diperhatikannya. Sebelum Helene memperkenalkan mereka, Audric lebih dulu mengulurkan tangannya pada Emily.
"Perkenalkan, aku Audric Schdmitz".
Sambil membalas uluran tangan Audric "aku Emily Werner".
"Aku bahkan telah sangat mengenalmu Emily". Batin Audric.

TBC.

*Bagaimanakah kelanjutan perkenalan mereka? Tunggu di Part selanjutnya^^

BEBERAPA CHAPTER DI PRIVATE, JADI UNTUK BISA MEMBACA KESELURUHAN CERITA FOLLOW ME.

AND DON'T FORGET VOTE AND COMMENT❤

Just Look At Me (Audric and Emily Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang