blue 1.

15 2 0
                                    

Alarm pun berbunyi menunjukan tepat pukul 06.00, Alya terbangun kaget melihat jam sudah menunjukan pukul 06.00. "Mampus kesiangan lagi gue" sambil menepuk jidat. Ia langsung bangkit dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi. Setelah itu ia menyiapkan keperluan sekolahnya.

" alya....,ayo sarapan nanti keburu telat loh...."teriak ibunya dari bawah.
" iya ma..., bentar.." sahutnya sambil meraih ransel dan ponselnya , lalu menuruni tangga menuju meja makan. Dan duduk manis di sebelah ibunya.

"Ng...ngapa ma?" Tanyanya terheran heran, karena memandanginya sambil tersenyum senyum menatapnya.

" Gak kok sayang ,gak ada apa apa ". Ia hanya manggut manggut, lalu dilihatnya jam yang melingkar di pergelangannya. Ternyata sudah 06.30. Ia meminum segelas susu yang dibuat ibunya dan bangkit
dari duduknya.

" ma? Alya berangkat dulu ya?soalnya kasian pak sam udah nungguin " Ujarnya sambil bersalaman dengan ibunya dan berlalu pergi.

Tepat pukul 06.45 ia sudah sampai didepan gerbang sekolahnya, mungkin menurut kebanyakan orang pasti jam segini masih terlalu pagi untuk sampai kesekolah. Namun tidak bagi Alya, karena menurutnya jam segini sudah terlalu siang.

Ia pun keluar dari mobil BMW silver milik ibunya dan berjalan menuju gerbang utama sekolah yang baru saja dibuka satpam sekolah.
Namun, kakinya terhenti sejenak." Haduh..gimana nih, gerombolan ini lagi " kesahnya dalam hati. Dan akhirnya ia pun memberanikan diri untuk melangkahkan kaki melanjutkan perjalanannya kekelas. Keberaniannya hilang total saat dirasakannya sebuah tangan menahan bahunya. Ia tertegun dan pasrah lalu membalik tubuhnya perlahan sambil menundukan kepalanya.

Alya langsung disambar dengan rayuan-rayuan jail gerombolan itu.

" hay adek manis..baru berangkat ya?mau gak kakak anter kekelas.."goda salah seorang dari mereka yang berjalan mendekat. Alya mati kutu, Tertunduk, Suhu tubuhnya menurun drastis jadi sedingin es.

"Al? Gue mau ngomong " ucapnya datar, lalu berjalan menjauh dari gerombolanya. Alya ambigu, tapi ia memilih untuk membuntut cowok itu.
Sampai di depan gudang mereka hanya terdiam, hingga akhirnya pertanyaan cowok itu memecahkan keheningan.

" al.?lo ada niat pergi gak? Ucapnya datar. Alya mengerutkan dahi,bingung dengan perkataanya itu.
" maksud lo? " ucapan itu tanpa sadar keluar dari mulut alya. Ia langsung menutup mulutnya.
Tersadar karena ia sudah seenaknya ngomong, ia kembali memucat dan lemas.

Revan membalikka tubuhnya dan menatap alya terang-terangan.

" ya udah deh, karna lo udh pucet banget..gue jadi gak keenakan " Ucapnya datar dan berlalu meninggalkan alya yang masih berdiri ditempat.

Ia merasa lega, dan ia pun pergi meninggalkan tempat itu. Sesampainya dikelas. " ALYA!!! ". Ia mendelik kearah Rylla dan Dea , seisi kelas tertoleh padanya. " Iih..kalian nih, gak usah pake teriak-teriak segala ngapa!? " dengusnya kesal. Temannya hanya tertawa geli melihat ekpresi ala singa alya. Lalu alya duduk dikursinya dan teman-temanya mendekatinya.

" ya elah..di gituin aja ngambek sih..." goda Giselle sambil merangkulnya.
" Oh iya...gue lupa! Hari ini ada PR, pr biologi! " teriaknya heboh, membuat seisi kelas tersadar dengan tugas dari Bu yanti minggu kemarin. Dan hari ini ada pelajaran Biologi.

Seisi kelas heboh, masing-masing berusaha mencari buku PR yang sudah terisi dengan jawaban. Untungnya Alya sudah mengerjakannya 2 hari yang lalu.

Kriiiing...kriiing....

Bel berbunyi membuat seisi kelas panik. Terdengar teriakan heboh dari tiap sudut kelas. Alya meringis seketika seseorang berteriak histeris tepat disebelah telinganya.

" Wooyy....,gimana nih!gue belom" ucapnya panik. Dua detik kemudian kelas menjadi sunyi. Yang tadinya loncat, lari-larilah, seketika berubah menjadi patung.

" Pagi anak-anak " ujarnya, dan mata tajamnya menyelidik satu persatu meja murid. Matanya terpaku pada satu meja disudut. " Kemana lagi anak itu? ". Sunyi. Tak ada jawaban.
Bun Neli mendengus kesal. Karna, lagi-lagi nya Rey tidak masuk pelajarannya. " Baiklah kita lanjutkan pembahasan kita hari ini_"
"Oh ya ibu baru ingat. Kumpulkan tugas minggu lalu". Ucapan Bu Neli membuat seisi kelas cengang. Padahal mereka sudah harap-harap kalau ibu Neli lupa.

Alya pertama kali yang bangkit dari kursinya, dan meletakkan PR-nya dimeja guru. Sementara yang lain masih sibuk mencontek.

CETAAAARR.....
Suara penggaris bu neli mendarat mulus dipermukaan meja Danang. Sontak membuat semua segera beranjak dari kursi dan lalu mengumpulkan tugas mereka masing-masing.Ya. Walaupun masih banyak kosong.

***

Bel istirahat berbunyi. Lalu Dea dan Rylla mengajak Alya kekantin dan ketiganya menuju kantin.

" Wooy...tunggu!". Mereka serentak menoleh. Ternyata Najwa.
" Tunggu ngapa sih..". Sambil mengatur napasnya yang masih tersengal.

Tibanya mereka dikantin, Mereka memesan sesuai selera masing-masing. Dan tanpa sengaja Alya melihat seseorang setengah berlari dikoridor. Seperti berlari kearahnya. Mendekat. Mendekat, dan mendekat. Zaky berhenti tepat didepan Alya dengan nafas terengah-engah.

"Eh, lo yang namanya Alya-kan?"
" Iya-emang ada apa ya? " Tanya heran. Tanpa menjawab pertanyaan Alya. Zaky langsung menarik pergelangan Alya. Ia sempat menepisnya cepat namun gagal dan ia pun pasrah mengikuti Zaky.

Sampainya dibelakang gudang. Alya kaget oleh sosok yang didapatinya.

Merasa ada yang datang Revan langsung menoleh. Sendirian. Ya dia sendiri, Lalu Revan mengangkat dagu tanda meminta Zaky untuk pergi.
Ditatapnya Revan sekilas. Ia langsung menunduk sadar bah cowok dihadapannya ini menatapnya secara terang-terangan.

Pertanyaan revan akhirnya memecahkan keheningan yang sudah menenggelamkan mereka.

"Al...lo tau gak??"tanyanya datar
Alya mengernyit bingung.
"Maksud lo??"
"Gue bingung,bingung sama perasaab gue ke lo"jawabnya jujur.
Dan Alya semakin bingung. Perasaan dia ke gue?perasaan apa?benci?kesel?gak seneng sama gue?. Berbagai pertanyaan hatinya menggema memenuhi otaknya.

"Dan harus gue akui_"tenggorokanya tercekat
"Klo gue..cinta sama lo...al..."lanjutnya yang sempat tergantung namun cepat, Ia langsung mengungkapkannya. Dihadapan orangnya. Tanpa perantara apapun.

Alya menundukkan wajahnya dalam-dalam menyembunyikan rona dipipinya. Ia takut salah mendengar.
Revan yang sadar. Lalu menatap alya geli. Terukir senyum dibibirnya.

"Ini nih yang bukin gue makin gemes liat lo". Diankatnya dagu Alya hingga wajah mereka sejajar. Tatapan keduanya bertemu, dan itu membuat pipi putih Alya bersemu.

Revan tersenyum menggoda. Lalu disentuhnya pipi Alya menggunakan jari-jarinya. Alya jadi heran dengan dirinya sendiri. Kenapa dirinya tidak memberontak dan terlebih lagi belaian Revan terasa..??. Nyaman. Hanya satu kata itu yang nyata dirasakan Alya saat ini.

"Klo digodain langsung keliatan ping-pingnya, jadi imut gitu..."
Godanya, lagi lagi membuat wajah Alya jadi semerah tomat.

"Klo gitu saya godain aja terus.. biar bisa liat muka imut kamu"
Alya langsung menjauhkan tangan Tevan dari wajahnya.
"Iih..apaan sih"desahnya tiba-tiba merasa tidak nyaman.Deringan bel menyadarkan keduanya kealam nyata.
"Y udh kekelas gi,belajar yang bener y?jgn kepikiran saya y pas bljar..." celetuk Revan asal.

Tanpa menunggu aba2 lagi. Alya langsung bergegas meninggalkan Revan sendirian.

Revan terkikik sendiri mengingat kejadian yang barusan ia alami dan geleng-geleng kepala membayang kan wajah Alya tadi.
Imut banget,juga masih polos..
Gumannya.

*******

Blue SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang