Jieun dan Woong pun sudah sampai di depan rumah Jieun.
Namun begitu mereka sampai hujan pun turun
"Emm, Woong-a gomawo" kata Jieun.
"Iya. Ah, hujan" kata Woong
"Woong-a sebaiknya kau masuk dulu sambil menunggu hujannya reda. Sepertinya hujannya akan lama." kata Jieun.
"Baiklah" kata Woong.
Lalu mereka berdua pun masuk ke rumah.
"Kau mau hot chocolate?" tanya Jieun.
"Boleh" jawab Woong.
"Tunggu sebentar ya" kata Jieun lalu berlari kearah dapur untuk membuat Hot chocolate.
Woong pun berkeliling keliling di ruang tamu Jieun. Hingga matanya menangkap ke sebuah figura. Yang berisi foto Jieun sewaktu kecil.
"Ah, dia lucu juga" kata Woong sambil memandangi foto itu.
"Ini, kau sedang apa?" tanya Jieun sambil memberikan hot chocolate pada Woong.
"Ani, ini fotomu?" tanya Woong.
"Iya, itu fotoku waktu aku bermur 2 tahun" jawab Jieun.
"Kau lucu sekali" kata Woong.
"Hah? Eh, lebih baik kita minum sambil duduk saja" kata Jieun mengalihkan topik karena dia malu plus kaget dibilang lucu oleh Woong.
"Baiklah" lalu merekapun mengobrol sambil meminum hot chocolate.
Sampai Jieun melihat ada noda chocolate di pipi Ung.
'Ah dia sangat lucu' kata Jieun dalam hati.
Dan seacara refleks Jieun membersihkannya dengan tangannya.
"Ada apa?" tanya Woong yang kaget tiba-tiba Jieun mengusap pipinya.
Deg..
"E-eh ani itu ada noda chocolate di pipimu" kata Jieun yang kaget, lalu langsung menarik tangannya karena malu.
'Astaga, pasti pipiku sekarang memerah' teriak Jieun dalam hati.
"Oh, gomawo" kata Woong sambil tersenyum.
"I-iya" jawab Jieun yang masih deg-degan.
"Jieun-a sepertinya hujannya sudah reda, aku pulang dulu ya" kata Woong.
"Sebentar" kata Jieun lalu berlari kearah kamarnya.
Dan Woong pun hanya diam menunggu Jieun.
"Ini" kata Jieun yang masih ngos-ngosan sambil memberikan sebuah paperbag.
"Apa ini?" tanya Woong.
"Jaketmu, terimakasih karena waktu itu sudah meminjamkanku." kata Jieun.
"Ah, iya tak apa. Aku duluan ya ini sudah malam." kata Woong.
"Yasudah, hati-hati jika kau sudah sampai hubungi aku ya" kata Jieun.
"Arraseo" kata Woong lalu mengacak-acak rambut Jieun. Yang langsung membuat pipi Jieun memanas.
"Aku pergi" kata Woong lalu menjalankan motornya.
****
Lee Euiwoong side
"Akhirnya aku sampai juga" kata Woong lalu merebahkan badannya di kasur.
"Ah, iya jaketku" kata Woong pada saat melihat paperbag, ia paperbag yang Jieun berikan.
"Ah, sepertinya Jieun mencucinya, wanginya benar-benar wangi Jieun" kata Woong sambil mencium bau jaketnya.
"Eh, sebentar. Ini ada sticky notes nya" kata Ung lalu mencabut sticky notes yang menempel pada jaketnya.
Terima kasih atas jaketnya Lee Euiwoong^^
Kim Jieun
"Ah, dia sangat lucu" ucap Woong
"Ah, iya dia memintaku untuk mengirimkannya pesan jika sudah sampai rumah"
.
.Euiwoong : aku sudah sampai rumah Jieun-a
Jieun : syukurlah
Euiwoong : apakah kau menghawatirkanku?
Jieun : ani
Euiwoong : benarkah?
Jieun : iya, tidurlah ini sudah malam
Euiwoong : arraseo, jalja
Jieun : jalja
"Anak ini lucu sekali"
"Ah, sebaiknya aku tidur"
Line!
Line!
Line!"Siapa yang mengirimiku pesan?"
Kim Yerim (3)
Woong-a..****
TbcKalian bisa nebakkan, siapa yang waktu itu nelpon Woong, sampe-sampe Woong ngebohongin Jieun.
Vomment ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Friend To You [Lee Euiwoong]✔
Diversos[COMPLETED] Mian tapi aku tak mau berpacaran dengan teman sekelasku - Euiwoong Highest Rank #38 on Short Story(27-06-2017) #928 on Fanfiction (13-07-2017) #98 on Friendzone (14-09-2018) ©NanaAra, 2017