Waktu berjalan 3 bulan semenjak Jimin, Seulri dan Yoora menetap di Seoul. Setiap sebulan sekali ketiganya menyempatkan diri pulang ke Busan sekedar menjenguk bunda Hana dan adik mereka di panti. Bunda Hana pun sudah tak bisa pergi lama karena di Panti hanya tinggal Bunda Hana yang mengurus.
Yoora sudah mulai memasuki perkuliahan. Meski segala keperluan untuk kuliahnya dipenuhi Jimin dan Seulri, Yoora tetap meminta ijin keduannya untuk kerja sambilan. Setiap hari dengan jam kerja yang diatur sesuai jam kuliahnya, Yoora bekerja di kedai cofe dekat kampusnya. Jimin dan Seulri awalnya tidak memberi ijin dengan alasan menggangu kegiatan belajar Yoora. Namun Yoora meyakinkan keduanya bahwa dia hanya bekerja hingga jam 9 malam. Tidak sampai larut malam dan menggangu perkuliahannya.
Seulri pun bekerja di kantor desain interior yang tak jauh dari kampus Yoora. Perusahaan yang baru saja berkembang, dengan staf pekerja sedikit membuat Seulri lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan skillnya. Dan dengan jarak kantor yang dekat dengan apartment, membuat Seulri lebih cepat pulang dan mengurus apartment mereka.
Jimin mendapatkan pekerjaan lebih layak, dengan pengalaman kerja yang cukup, Jimin dapat diterima di perusahaan konstruksi yang cukup besar di Seoul. Perusahaan Jimin mempunyai banyak proyek pembangunan yang sedang dikerjakan, baik di Seoul, Busan, Gangnam, dan kota kota besar di sekitarnya. Bahkan Jimin telah dipercayakan mengontrol beberapa proyek, Jimin pun diberi mobil pribadi untuk keperluan pekerjaan jika mendadak Jimin di panggil untuk survei ke proyek.
"Yoorayaa, sudah siap?"
Seulri berdiri di belakang Yoora yang sedang mengaca di meja riasnya. Memantaskan diri dengan pakaian yang dipakainya hari ini.
"Eonni, pakein kuciran aku.."
Yoora menyerahkan karet rambut hitam miliknya pada Seulri, meminta Seulri untuk mengucir rambutnya. Tangan Seulri terulur meraih rambut hitam Yoora, mengumpulkannya menjadi satu di belakang kepala Yoora. Sebelum mengambil karet dari tangan Yoora dan merekatkannya di rambut Yoora yang dikumpulkannya.
"Jja! Udah cantik kan?"
Yoora tersenyum berdiri dan berbalik menghadap Seulri.
Cup
"Makasih Eonni.."
Yoora mencium pipi Seulri yang sudah menjadi kebiasaannya. Seulri tersenyum dan segera menarik tangan Yoora untuk segera keluar dari kamar.
"Kalian lama sekali, sih?"
Suara Jimin menanti Seulri dan Yoora yang baru saja keluar dari kamar. Dapat dilihatnya Jimin telah duduk dengan piring yang sudah kosong di depannya.
"Maaf, Jim, aku dandannya lama. Hehehe.." Seulri menunjuk dirinya yang salah. Seulri tahu, jika dia yang membuat kesalahan, Jimin tak akan marah padanya. Namun beda jika Yoora, kesalahan kecil Yoora, akan berakibat pertengkaran yang panjang di meja makan. Jimin dan Yoora selalu bertengkar karena hal hal yang kecil, Jimin selalu saja mengganggu Yoora. Namun semua orang tahu jika keduanya saling menyayangi seperti lainnya.
"Dengerin tuh! Eonni yang lama, bukan aku! Kenapa liatin aku kek gitu banget?"
Jimin berdecak kesal saat melihat Yoora memamerkan smirk padanya. Jimin pun hanya bisa diam jika Seulri sudah bicara.
"Udah cepet makan, Yoo, nanti telat ke kampus!"
Yoora pun mengambil jatah sarapannya yang disiapkan Seulri pagi tadi. Menghabiskan roti selai coklat kesukaannya dengan segelas susu coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD AT HEART ✔️
Fanfiction[Complete - 13 Parts] Seorang gadis yang harus melepas dunianya hanya untuk orang yang dia sayangi. Hidup bagi Han Yoora adalah bersama dengan apa yang dia miliki, bukan mencari cari apa yang bukan menjadi miliknya. Cast : Park Jimin Han Yoora Min S...