Zac merasa lelah tapi juga senang di saat bersamaan, hatinya bergetar bahagia mengingat tadi malam ialah pria pertama untuk Sophia, tapi Zac juga sedikit merasa aneh seakan ia pernah mengenal rasa bibir Shopia sebelumnya. Tapi itu tidak mungkin karena ia tidak pernah menyentuh Shopia, ia mungkin berpikir mencintai Shopia tapi di dalan hatinya terdapat keraguan besar. Ia seperti bukan cinta, tapi rasa sayang yang berbeda. Semalam membuat keraguannya sirna, pernyatuan itu menjawab perasaanya.
Saat ia menyatu dalam diri Shopia ada perasaan membuncah yang sudah lama tak dirasakan nya. Sudah bertahun tahun berlalu ia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini. Setelah wanita itu pergi ia tidak pernah berharap merasakan perasaan asing ini lagi.
Zac masih tersenyum saat tangannya terulur mencari kehangatan di sampingnya. Kosong dan juga dingin. Langsung saja matanya terbuka lebar untuk mencari Sophia. Segera berdiri dan memakai bajunya.
Zac berjalan keluar dan memanggil para pelayan."Dimana Duchess?"
"Ampun Milord, kami tidak melihat Duchess keluar."
"Apa yang kalian kerjakan hingga tidak tahu dimana Duchess? Cari di semua tempat, di setiap sudut rumah ini. Aku akan menghulum kalian jika sesuatu terjadi pada Duchess." Ujar Zac keras.
Para pelayan menunduk takut mendengar perkataan Zac, dengan tergesa seluruh pelayan berhamburan ke setiap sudut rumah mencari keberadaan Duchess mereka. Tapi hingga tiga jam pencarian tidak membuahkan hasil.
Zac murka bagaimana bisa Shopia tidak ada di rumahnya, dengan banyaknya pengawal tidak mencegahnya kabur. Benarkah Sophia kabur? Atau sesuatu terjadi padanya. Zac memanggil pelayan setianya, Ian.
Zac masih terlihat mondar mandir gelisah saat Ian pelayan setianya itu datang.
"Cepat cari tahu apa yang terjadi, aku ingin malam ini sudah tahu di mana Shopia berada. SEKARANG!" Bentak Zac.
Zac tidak mau berpikir Shopia kabur darinya, setelah malam panas yang mereka lakukan tidak mungkin Shopia meninggalkannya. Zac bahkan baru saja merasa bahagia, tapi semua yang terjadi ini membuatnya kalut.
Ada apa sebenarnya? Apa yang ia tidak tahu tentang Shopia? Zac merasa sudah cukup dekat dengan Shopia tapi dengan yang terjadi ini entah apa yang harus di lakukannya. Zac merasa geram, dengan kesal ia memukul meja dengan keras, membuat segala yang ada di atas meja tersebut berantakan.
Malam ini ia harus tahu dimana dan apa alasan Shopia meninggalkannya. Penantian terasa begitu lama saat Ian datang mengahmpirinya.
"Ampun Milord, hamba membawa kabar buruk." Ujar Ian membungkuk dalam. Tidak berani memandang pada Zac.
"Beritahu aku cepat sebelum kesabaranku habis, Ian." Zac berkata tegang.
"Lady Shopia tidak ada di kota ini mulai dari kemarin Milord, jadi . . . Sebenarnya, ehm yang menikah dengan anda . . . bukan Lady Shopia." Ujar Ian gugup, takut akan reaksi tuannya.
Petir seakan menyambar kala Ian berkata seperti itu, sejenak ia tidak bisa berkata apapun karena rasa syok yang dirasakannya. Lalu siapa wanita yang dinikahinya. Siapa wanita yang sudah tidur dengannya itu? malam panas itu. Zac memijat keningnya yang terasa pening oleh berita itu, buruk sekali.
"Jelaskan dengan lebih detail, Ian." Ujar Zac pelan. Masih tidak percaya apa yang diungkapkan pelayan setianya itu. Karena tidak mungkin Ian berbohong atau menghianati nya.
Lalu mengalirlah cerita panjang dari Ian, penculikan Lady Shopia dan dimana ia sekarang dan bersama siapa.
"Ini sebuah konspirasi besar, aku tidak akan memaafkan mereka yang telah menghianati ku." Ujar Zac keras. "Cepat cari wanita itu dimanapun ia berada, aku ingin menghukumnya secepat mungkin." Geram Zac.
Lalu Ian berjalan keluar. Zac berjalan mondar mandir lagi dengan gelisah. Ia tidak tahu betapa ia sudah dibodohi di depan hidungya sendiri. Kenapa bisa terjadi hal yang besar seperti ini? Zac mengepalkan tangannya erat, rahangnya bahakan tidak kalah kerasnya menahan amarah.
Ingatan tadi malam bahkan masih membekas segar di ingatannya, desahan lembut bibir wanita yang tidak tahu siapa itu masih membuatnya tegang bila mengingatnya. Bahkan bibir manis wanita itu masih terasa di bibirnya. Ia harus cepat mendapatkan wanita itu, berani benar ia menipunya.
Disinilah ia setelah berhari hari mencari wanita itu, di depan kapel kecil di sebuah desa. Mendengar bahwa Shopia menikahi pria lain. Tapi entah mengapa Zac tidak merasakan apapun bahkan hanya keinginan besar ingin menemukan wanita yang menikah dengannya. Ingin melihat wajahnya dengan jelas menatap matanya saat bertemu nanti. Ia menantikan saat saat itu.
Zac sedikit bimbang apa yang akan dilakukannya, selain memberikan hukuman pada wanita itu. Bahkan mendengar Shopia menikah dengan pria lain tidak dihiraukan, padahal ia berpikir mencintai Shopia. Tapi wanita itu, yang membagi panas tubuhnya terasa menyita waktu dan pikirannya.
"Milord, Lady Victoria berjalan keluar." Lapor Ian.
"Hadang dia, aku yang akan membawanya bersamaku." Ujar Zac berusaha tenang.
Untuk sekarang ia akan menghukum wanita itu, kakaknya dan Shopia nanti ada saatnya memberi mereka pelajaran. Berani benar mereka menipu Duke of Wisley!
Zac menatap wanita itu saat pengawal mengepungnya, perasaan takut dan gelisah terlihat di raut wajahnya. Zac menatap sinis wanita itu, walau tidak Zac pungkiri kecantikan wanita itu menghipnotisnya. Sepertinya hukuman akan berubah. Sebuah ide membuatnya tersenyum senang.
Perlahan ia berjalan keluar dari dalam, ia berdiri di depan wanita itu. Tentu saja reaksi wanita itu terkejut, matanya bahkan melotot tajam. Tidak menyangka ia akan tertangkap begitu cepat olehnya.
"Hallo baby, akhirnya aku menemukanmu." Ujar Zac menyeringai.
Ketakutan yang dilihatnya dimata wanita itu semakin membuat seringai dibibirnya semakin lebar.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING SCANDAL (Tersedia Versi Cetak)
Historical FictionZac muntaich, Duke of Wesley merasa telah menikah dengan wanita yang dicintainya, tapi siapa sangka wanita yang dinikahinya bukanlah pengantinnya. Lady Victoria sanggup melakukan apapun asalkan kakaknya bahagia, meskipun dengan menculik pengantin ya...