CGAM -- 7

2.9K 208 5
                                    

Ayaka's POV

Mungkin, karna kejadian semalam, aku menjadi semangat bangun pada pagi hari ini. Bahkan, Seika yang terdengar perempuan rajin pun masih tertidur. Perubahan yang dialami oleh diriku hebat sekali bukan?

Entah apa yang aku alami, aku belum tahu pasti. Aku bahkan tidak tahu apa aku suka dengan dirinya? Atau hanya sekedar terbawa perasaan?Entah lah, untuk yang kedua kali nya aku di landa kebingungan.

Aku segera melakukan ritual ku mandi di pagi hari dan aku putuskan untuk mengunjungi air mancur yang berada di Academy ini. Ingin sekali rasanya berendam disana, namun ku pastikan sensei-sensei yang ada disini langsung memarahiku. Bahkan, bisa jadi ketua Kazuya Akemi yang akan turun tangan memarahiku. Huh, sadis sekali ya kedengaran nya?

"Yaka", panggil seseorang yang sepertinya berada di belakang ku.

Eh tunggu.. Sepertinya, aku mengenali suaranya. Oh tidak, ia--ah aku benci mendengar suara nya!

"Yaka", panggilnya sekali lagi, namun dengan sangat lembut yang membuatku tak tega untuk mendiamkan nya.

Aku pun membalik kan badan ku kehadapan nya dengan tatapan membenci. "untuk apa kau kesini?"

Kedua tangan nya meraih pundak ku dan tatapan matanya seakan ingin menangis. "huh, lelaki macam apa dia!", batinku.

"Ma--maaf", ucap nya lirih

"Untuk apa?", tanyaku dengan intens

Ia menangkat wajah nya dan kini aku bisa melihat setetes air mata yang dikeluarkan oleh nya. "Untuk kesalahan ku", ucap nya tertunduk kembali.

"Dengar ya. Sudah kubilang, semakin engkau meminta maaf padaku, semakin pula aku muak dengan mu! Dan lebih baik kau pergi dari hadapan ku, SEKARANG!", aku sudah menyuruh nya pergi namun ia tetap bersikeras untuk tidak pergi.

"Dari dulu kau selalu keras kepala. Pergilah, aku mohon. Jangan kau ganggu hidup ku lagi, jangan pernah kau mengingat ku lagi, dan--", aku menarik nafas sejenak dan menjeda ucapan ku tadi.

"dan lupakan saja semuanya tentang aku dan kau. Anggap saja aku tidak pernah ada di dalam kehidupan mu. Maaf, sepertinya lima menit lagi akan bel. Aku permisi", lanjutku dan segera meninggalkan dirinya yang masing mematung.

Aku terus berlari, ingin sekali aku mengeluarkan air mata ini sebanyak banyak nya. Tetapi, aku mencoba untuk menahan semua ini. Aku yakin, aku akan kuat. Aku membenci nya dan akan selalu membenci nya.

Aku membuka pintu kamar mandi dengan keras, untung saja tidak ada orang di dalamnya. Aku berteriak sekeras kerasnya dan menangis sejadi jadinya. Kamar mandi ini kedap suara karna di lapisi oleh tembok yang dibuat khusus, jadi tidak akan ada yang mendengar ku menangis disini.

Bel memulai pelajaran pun berbunyi, semua murid segera masuk ke dalam kelas nya masing-masing. Mata ku masih terlihat sembab dan hidungku memerah. Ah, aku menangis hanya karna dirinya? Sadar Yaka! Kau sangat lemah. Tidak aku tidak lemah, aku hanya--aku hanya kesal kepadanya. Bertahun-tahun aku berkorban untuk nya. Tapi? Apa ini yang harus ku dapat? Apa aku harus mengalami ini semua? Tapi kenapa?! Aku benci dengan mu, Kenzo!

Setelah semuanya terlihat lebih baik, aku memutuskan untuk segera masuk ke dalam kelas. Untung saja belum terlihat tanda-tanda Hanako-sensei masuk.

Aku berjalan menuju tempat duduk ku dengan menunduk kan wajah agar mereka tak melihat wajah ku yang sangat kacau ini. Aku melihat Aumy yang sedang menatapku heran, "Yaka? Apa kau baik-baik saja?", tanya nya sambil terus memandangi wajah ku.

Dengan cepat aku mengangguk-angguk kan kepala ku dengan cepat tanpa berniat untuk mendongak kan wajah ku. "Wajah mu kenapa Yaka? Apa kau sakit?", tanya nya lagi

Centaurus Galaxy Academy of Magic Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang