Love in Strange
Pair: Sasuke x Hinata
Rate: M untuk bahasa, dan tindakan kriminal yang tidak patut ditiru
Genre: Romance
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warn: Typo, bahasanya benar-benar kasar, dan ceritanya aneh, so kalau yang ga suka harap tekan tombol back sekarang atau jangan review apapun kalau niatnya Cuma flame. Saya sudah berusaha membuat cerita ini soalnya :'3 lets respect eachother ya!
Happy reading!
Love in Strange (c) Hikari no Aoi
.
.
.
Sasuke akui ia memang nakal dan urakan. Bahkan sekitar enam bulan lalu ia masih suka ikut tawuran, balapan liar, dan memakai obat terlarang. Saat itu ia benar-benar menjadi bajingan yang tak memiliki tujuan hidup, bahkan soal perempuan. Sudah tak terhitung lagi berapa jumlah wanita yang ia tiduri karena hampir seminggu lima kali ia mengencani mereka demi kesenangan sesaat.
See? Ia benar-benar seseorang yang brengsek.
Namun tenang saja, semua itu mulai berubah bulan maret lalu. Ketika musim mulai memasuki semi, dan sekolah kembali aktif seperti biasa untuk memulai semester baru setelah libur musim dingin.
Ia satu kelas, dengan seorang gadis bermata pucat dengan mahkota biru tua sepunggungnya yang indah. Ia pendiam, yang membuatnya terlihat seperti anti sosial dan susah bergaul. Bahkan jika diperhatikan dengan seksamapun ia tak memiliki penampilan yang menarik. Namun entah mengapa, memandangnya serius belajar dan sesekali melamun saat angin sejuk bertiup dari jendela sebelah kirinya membuat Sasuke betah untuk mengikuti pelajaran. Padahal biasanya, ia lebih suka membolos dan pergi ke game center atau sekedar tidur di UKS dengan alasan sakit.
Kenapa, ya?
Saat Sasuke mencari tahu alasan mengapa ia suka memperhatikan gadis—yang belakangan ia ketahui namanya Hinata itu, ia tak jua menemukan jawaban. Aneh bukan? Sekarang ia malah mendapati dirinya sendiri tengah menatap beberapa lembar kertas yang berisi informasi tentang si gadis Hyuuga yang duduk satu bangku dihadapannya.
Ia sebatang kara. Kedua orangtuanya kecelakaan dua tahun lalu saat mereka dalam perjalanan pindah ke Konoha. Saat ini Hinata hidup dengan saudara jauhnya, yang bernama Kurenai. Maksudnya hidup disini, ia dibiayai sekolah olehnya. Atau singkatnya, si Kurenai inilah yang menunjang hidup Hinata setelah ditinggal oleh kedua orangtuanya.
Hmm. Menarik, dia tipe gadis yang mandiri kalau begitu.
Sekarang, si gadis berambut indigo itu tinggal disebuah apartemen kecil yang berada lumayan jauh dari sekolah ini. Kalau memakai mobil atau kendaraan, paling tidak sekitar sepuluh sampai lima belas menit lah. Tapi kalau jalan kaki? Sasuke tidak bisa membayangkan dirinya yang harus pulang pergi tanpa mobil Ferari hitam miliknya dengan jarak sejauh itu.
Lihat, meski kelihatannya Hinata ini adalah gadis yang membosankan dan sangat biasa saja, tapi sebenarnya dia adalah seseorang yang kuat. Dia bahkan bekerja paruh waktu saat liburan untuk membeli keperluannya sendiri.
"—ke Uchiha-san!"
Seringaian Sasuke menghilang. Ia lantas mengalihkan pandangan matanya kedepan dan menatap sang guru berkacamata bulat yang sudah berdiri dihadapannya.
"Hn?"
"Serahkan kertas itu," Kabuto-sensei mengulurkan tangan kanannya, sambil terus menatap Sasuke dengan pandangan kesal. "Sudah empat kali sensei panggil namun kamu tidak mendengarkan, sensei ingin melihat apa yang kamu baca sampai kelihatannya tidak perduli dengan kelas sensei!"
YOU ARE READING
Love in Strange
RomansSasuke seorang berandal, ya ia mengakuinya. Namun semua itu perlahan berubah setelah ia bertemu dengan murid baru bernama Hinata. Tapi meski sudah ada niatan untuk berubah, mengapa geng Akatsuki selalu saja menganggunya?/"Uchiha Bedebah!"/plester?/"...