SMA NUANSA BANGSA

272 15 0
                                    

Dihari pertama yaitu hari kamis siang pukul 10.15, Dina Suari Anjani bersama ibunya Ine Kusuma telah tiba di sekolah SMA NUANSA BANGSA.
Ine, langsung ke ruangan administrasi. Dina tak menyangka sudah mau SMA, sebentar lagi ia akan sekolah di sini.
Dina yang hanya duduk di kursi untuk menunggu orang tua dan murid, ia pun memutuskan untuk bangkit dan berjalan menyelusuri sekolahan itu.

SMA NUANSA BANGSA mempunyai 2 lapangan, lapangan dalam dan juga lapangan luar.
Sekolah itu besar, dan juga luas ada pohon cemara berdiri tegak di setiap depan kelas.
Sekolah yang sangat bagus, kira Dina sekolah ini biasa saja namun bagi Dina sekarang sekolah yang tak ia sukai bagus dan sekeren ini.
Padahal Dina ingin sekali sekolah di SMK namun Ayahnya Tito Adimas menyarankan sekolah di sini.
Untuk masa depan Dina yang lebih cerah.

Dina melanjutkan langkahan kakinya, kedua matanya bergerak melirik ke arah seisi sekolah.
Di sana, ada cowok-cowok sedang bermain basket.
Matanya tak berkedip ketika ia berdekat ke arah cowok-cowok itu.

"Gila, ganteng banget," serunya sendiri.

Dina semakin dekat, sampai dia tidak berkonsetrasi.
Bola basket yang mereka mainkan, terkena kepala Dina.

"Gila, lu Ham bola basketnya sampe kena tuh cewek," seru Ikbal kepada Ilham.

Ilham yang merasa biasa saja, tak acuh dia menghampiri cewek itu, Dina.

Dina merasakan kesakitan, tadinya dia ingin melihat mereka main.
Akan tetapi, mood hancur seketika ketika bola itu terkena olehnya.
Akibat bola itu, kepala Dina sakit sampai terasa pusing.

Cowok itu menghampiri Dina, tubuhnya tinggi, tampan, putih apapun yang melihat cowok itu pasti terpesona.
Begitu pun dengan Dina, tapi Dina kali ini ingin marah kepadanya

Tepat di depan Dina, cowok itu berucap  "Sory," ucap Ilham santai, sambil tangan kanannya menjulur kedepan Dina yang masih merasakan sakit di kepalanya.


"Gila lo ya! Lo pikir minta maaf bisa nyembuhin kepala gue..!" Dina geram dengan kelakuan cowok yang baru saja dia temui sekarang.

Ilham masih bersikap biasa saja, namun. Cewek ini masih berceloteh kepadanya.

"Tuh rasain..!!" Dina menginjak kaki Ilham dengan kaki kanannya.

"Woy!! Gila ya lo..!!" Ilham berjerit, dia mencoba untuk menahan rasa sakit di kakinya itu.

"Lo yang gila, dasar cowok enggak punya otak!" jerit Dina kencang, sambil kasih senyum sinis kepada Ilham.

Cewek yang bernama Dina itu pergi meninggalkan Ilham, teman Ilham bersamanya tadi tertawa-menertawai Ilham.

"Enggak lucu!" ucap Ilham kesal, sambil bola basketnya ia lempar. Lalu pergi meninggalkan lapangan basket.
Temannya itu hanya senyum dan tertawa tipis saja.

*****

Seperti biasa 3 cewek centil lewat di koridor sekolah, bernama Jessy, Nadya dan juga Lulu. Ke 3 cewek itu adalah Ratu di sekolah ini.
Tidak ada yang berani dengan mereka, bila ada saalah satu membuat masalah di sekolah ini harus berhadapan dengan mereka ber 3.

"Syuttt, Stopp....!! Jessy menyuruh kedua temannya, kedua temannya itu pun langsung patuh.

"Ihh..!! Ada apaaan si?" tanya Lulu, cewek yang selalu melilitkan jari manisnya di rambut panjang yang selalu ia urai.

"Ada cewek, anak baru lagi duduk di sana. dan Ilham nyamperin tuh cewek," ucap Jessy.

Disaat seperti itu Jessy merasa kesal, marah dan cemburu melihat Ilham mendekati cewek itu.

"Sorry ya, soal tadi. Ini gue ada susu coklat untuk lo. Kalau lo enggak mau ambil lo buang aja, kalau lo mau ambil aja buat lo. Gue ikhlas," ucap Ilham dengan wajah yang memohon.

Susu coklat itu pun langsung Dina ambil, itu tandanya Dina menghargai Ilham.
Walau pun Dina belum tahu siapa namanya, tapi Dina selalu menghargai seseorang.
Sikap menghargainya itu di ajarkan oleh Ayahnya sewaktu kecil, jadi harus ia terapkan sejak dini sampai nanti.

"Makasih," jawab Dina jutek.

"Oke sama-sama, gue ke kelas dulu." Ilham pergi meninggalkan Dina yang masih duduk di kursi itu, langkahan kaki Ilham selalu Dina lihat.

"Gila, Ilham kasih susu coklat untuk itu cewek." Nadya berucap, Jessy yang mendengar langsung saja melangkah mendekati Dina.

Susu coklat yang ingin Dina minum, langsung direbut oleh Jessy langsung dibuang oleh cewek centil itu.
Dina sontak kaget dan menatap cewek yang enggak tahu, datangnya dari mana.

"Kenapa? Ada masalah?" tanya Dina yang langsung berdiri di hadapan Jessy.

Jessy memberikan wajah sinis kepadanya, "Lo tau itu yang ngasih susu coklat siapa?" tanya Jessy kembali.

"Enggak tau," jawab Dina cuek.

"Dia pacar gue."

"Oh pacar lo ya, maaf deh yaa. Tapi sayangnya cowok lo itu ngasih ke gue, bukan gue yang minta. Jadi tolong hargai orang yang gak kenal sama lo, tiba-tiba lo jahatin kaya tadi." Dina langsung pergi meninggalkan Jessy di sana sendiri.
Kedua temannya hanya bisa melihat dari kejauhan.

Jessy kesal dan geram sambil mengempalkan kedua tangannya erat-erat.
Jessy tahu pasti itu cewek adalah siswi baru di sini.

"Liat aja lo ya, lo bakalan hancur sama gue nanti," ucapnya dalam hati.

Sumpah mood Jessy waktu itu sangat hancur, apalagi rasanya ingin menampar tuh cewek.
Amarahnya membludak sekali siang itu.

Hallo guys, novel ini pernah publish tapu aku revisi kembali.
Semoga suka.

.........


My Senior Is My Boyfriend (High School Series)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang