Tiga Belas

566 83 62
                                    

Alya menyendokkan nasi ke dalam mulutnya kemudian mengunyah dengan tidak bersemangat. Ia masih memikirkan kejadian yang tadi. Saat ini ia tengah makan malam bersama dengan keluarga kecilnya.

"Lia," panggil Natha tapi Alya tidak menggubrisnya karena pikirannya masih melayang entah ke mana. Kak Alin mengambil inisiatif dengan mencubit lengan Alya dengan keras.

"E MAMAK E COPOT!" teriak Alya karena terkaget tiba-tiba Kak Alin mencubitnya. Ia langsung menatap kesal ke arah Kak Alin, sedangkan Kak Alin menatap ke lain arah, berpura-pura tidak tahu. Natha, Alisa, dan Kak Aldi menatap Alya dengan tatapan bingung.

"Kenapa Lia?" tanya Alisa. Alya menoleh sejenak ke arah mamanya itu kemudian menundukkan kepalanya dan menggeleng pelan.

"Ada masalah di sekolah?" tanya Natha. Lagi-lagi Alya hanya menggeleng.

"Mau cerita sama kakak?" Kini Kak Aldi ikut-ikutan mengintrogasi Alya. Alya hanya menghela napasnya kemudian ia meneguk air putihnya.

"Alya udah selesai makan. Alya ngantuk. Mau tidur," ucap Alya lalu beranjak menuju kamarnya di lantai dua. Ia melangkah dari anak tangga ke anak tangga lainnya dengan langkah gontai.

"KEK BABI AJA LO ABIS MAKAN LANGSUNG TIDUR!" seru Kak Alin dengan suara toanya. Alya tidak menggubrisnya karena sedang tak berniat untuk beradu argumen.

"Udah Lin. Mungkin dia lagi badmood. Besok aja tanyain lagi," ucap Alisa. Kak Alin hanya mengangguk.

Di kamar, Alya langsung menghempaskan badannya ke tempat tidur. Ia menatap langit-langit kamarnya lurus-lurus. Ia merasa kesal sendiri. Hari ini, dimulai dari Dirga memeluknya, Naura menampar Dirga, Naura melarangnya dekat-dekat dengan Dirga, lihat Rian mesra banget sama pacarnya, dilarang Louis untuk dekat-dekat dengan Dirga, sampai ia membuat hubungan Louis dengan Rika berada di ujung tanduk.

Padahal, sebelum-sebelumnya, Rika tak pernah mempermasalahkan jika Alya terlalu dekat dengan Louis. Ia benar-benar telah mengenal Alya luar dalam. Yah, walaupun ia tidak pernah tahu kalau Alya pernah punya rasa kepada Louis. Tapi itu semua hanya masa lalu. Mungkin Rika salah paham. Karena ia mengira bahwa Alya itu orang lain.

Alya menghela napasnya kemudian mengambil ponselnya yang tergeletak tak jauh dari tempatnya berbaring. Ia langsung membuka lockscreen ponselnya. Dilihatnya, ada banyak notifikasi dari cowok-cowok kelas lain yang hanya beberapa yang ia kenal, bahkan ia bisa melihat salah satu notifikasi itu dari Rian.

Harusnya Alya senang dengan keadaan ini. Dulu ia selalu memimpikan dikejar-kejar banyak cowok. Tapi ketika semuanya terwujud, entah mengapa, ia merasa hambar. Tanpa menghiraukan semua pesan dari cowok-cowok itu, kini ia berniat untuk mengirim pesan singkat kepada Louis melalui WhatsApp.

 Tanpa menghiraukan semua pesan dari cowok-cowok itu, kini ia berniat untuk mengirim pesan singkat kepada Louis melalui WhatsApp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kutukan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang