Two: Alvin or Faizal?

60 18 46
                                    

"dasar cowok gak peka, di 'yaudah'i doang sama dia?" rutuk Namira.

Namira naik ke atas tempat tidur, lalu membungkus badannya dengan selimut. Dunia mimpi menunggunya.

Alvin pov

Katanya gue sama Namira satu komplek? Dan pulang sekolah tadi gue tanya sama pak Kardi -tukang kebun- katanya sih iya.

Gue iseng coba kerumahnya, aku memencet bel rumah miliknya. "cari siapa?" tanya wanita yang gue perkirakan pembantunya yang sudah berumur 50an.

"Namira ada?"

"den, siapanya non Namira?" tanya wanita itu. "temen sekolah," kataku sambil tersenyum tipis.

"oh, silahkan masuk den, tunggu sebentar saya panggil non Namira nya," pamit wanita itu setelah gue mengangguk.

Sambil menunggu, mata gue melihat sekeliling rumahnya, gak jauh beda kayak rumah gue, karna kita satu komplek. Gak sengaja gue lihat poto2 milik keluarga Namira, dan ada dia juga disana.

Ntah apa yang membuat gue ingin sekali mengambil poto namira kecil, "nah, dapet," kata gue.

Setelah selesai mengambil poto miliknya, gue kembali duduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai mengambil poto miliknya, gue kembali duduk.

"siapa?" gue langsung membalikkan badan melihat siapa yang bertanya.

"eloo!" katanya kaget saat melihatku. Gue tersenyum.

"kok lo disini?" tanyanya.

"emang ada ya tandanya gue dilarang masuk?" tanya gue.

"y-ya enggak gitu," katanya gugup dan duduk dihadapanku.

"kok lo gugup?" tanya gue lagi.

"idih, siapa yang gugup. Elo juga yang dateng, bukan Shawn Mendes," katanya mengelakkan.

"ohya, kok gue baru tau lo tinggal di komplek ini?" tanya gue penasaran.

"gue juga baru tau lo disini juga," balasnya.

"bisa dong setiap hari main kesini," kata gue santai.

"mau ngapain lo kesini? Setiap hari pula," katanya kaget.

"main2 lah, masa iya gue mojok sama lo," kata gue dengan nada menggoda.

"iih lo pede amat ya, siapa juga yang mau mojok sama lo, gak banget," katanya.

"haha tapi muka lo kok merah?"

"hah?!" dia langsung memegang kedua pipinya. "masa sih?"

"iya bener,"

"ini minumnya," kata wanita tua tadi sembari meletakkan minuman di meja.

"makasih," ucapku.

"Nam, tar malam lo sibuk gak?" tanya gue.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang