Part XII

127 10 0
                                    

“Aku tidak suka kau dekat dengannya”😔 gumam Seokjin tiba-tiba.

Mendengar pengakuan itu Saejin terkekeh.

“Kau cemburu,eoh?” 😄

Seokjin mendengus kesal kemudian menutup pintu kamarnya dengan kasar.

“Ya! Kenapa ditutup? Bagaimana bisa aku memberitahumu kata sandinya?” ucap Saejin meninggikan nada bicaranya. 😬

“Sebutkan saja dari situ! Aku bisa mendengarnya”

“Enam, tig__”

“Ulangi! Aku tidak bisa mendengarnya” balas Seokjin dengan suara yang lebih keras.

Saejin menarik nafas panjang mencoba mengumpulkan tenaga untuk berteriak lebih keras.

“Enam, tig_”

“Ya! Jangan terlalu keras! Kau ingin membuat para tetangga mengamuk,eoh?” ketus Seokjin.

Saejin menggeram. 💢Kini ia sadar pria itu sedang mempermainkannya.

“Jadi apa maumu?”

“Besok saja, aku ingin tidur sekarang. Pergi sana!”

Duarr

Saejin menendang pintu kamar Seokjin. Kemudian berteriak, “Merajuklah sampai puas!”

Saejin membuka pintu kamarnya dan menutup dengan kasar.

“Ya! Jangan kasar-kasar! Nanti pintunya rusak” 😠teriak Seokjin. Namun, tidak ditanggapi oleh Saejin.

__***__

Seokjin membenarkan posisi mantelnya, suhu dimusim dingin saat malam hari sangat tidak bersahabat. Ia berjalan sambil memijat-mijat tengkuknya.

Seharian bekerja membuat lehernya sakit, ia ingin segera berbaring di kasur kesayangannya dan terlelap hingga tidur meredam semua rasa lelahnya.

Cletek 🚪

Seokjin membuka pintu rumahnya. Gelap. 😕

Setelah membuka sepatunya, ia meraba-raba dinding mencari saklar lampu yang tidak jauh dari pintu utama.

Cletek💡

Akhirnya ia bisa menemukan saklar tersebut dan menekannya.

“Selamat ulang tahun”🎉 ucap Saejin yang tiba-tiba sudah berdiri di sampingnya membuat Seokjin yang terkejut hampir saja terjatuh.

“Apa kau melupakan hari ulang tahunmu sendiri?” 😑tanya Saejin pada Seokjin yang terlihat bingung.

Sedetik kemudian pria itu tersenyum. Seokjin sudah lama tidak merayakan ulang tahunnya. Setelah ia lulus kuliah, ia tidak lagi merayakan hari kelahirannya itu. Jadi wajar saja ia lupa.

Saejin menarik tangan Seokjin menuju ruang keluarga. Ia meletakkan kue yang dibawanya di atas meja.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Stay With Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang