two

3.1K 415 64
                                    

"CIIIEEEEE YANG TADI PEGANG-PEGANGAN!"

Teriakan Haechan sudah melebihi suara petir di angkasa. Vanya hanya memutar bola matanya kesal karena dari tadi Haechan ribut ngomongin Lucas, Lucas, dan Lucas. Gak ada yang lain.

"Jadi, Lo udah bisa move---"

Bug!

"Pergi sana Lo"

Kina melempar bantal ke kepala Haechan yang mau tak mau pergi sambil merengut.

Jangan heran kenapa semua sudah ada di sini.

Setelah kejadian tadi, Haechan yang tau kalo Vanya lagi ngobrol sama Lucas langsung heboh. Biang gosip mah gitu. Dan akibatnya teman-temannya langsung chat buat kumpul di rumah Kina pulang sekolah.

Dan satu lagi.

Jangan percaya itu sirik, tapi bener sih.

Kina sama Haechan kembar.

Iya, tapi ga mirip.

Kina aja ga tau kenapa punya kembaran kok gitu-gitu amat. Beda 180 derajat sama dia.

"Jadi, gimana?" Arin menatap Vanya sambil meminum jus alpukatnya.

"Apanya?"

"Lo itu pura-pura bego apa gimana sih?"

"Lah gue emang gak tau apa yang kalian maksud"

Nyemak gua mah nyemak aja -- Haechan

"Lo sama kak Lucas" Jessy dateng langsung nyomot taronya Haechan.

"Hah? Biasa aja"

"Kata Haechan Lo pegangan tangan"

"Sirik Lo percaya sama Haechan" balas Vanya.

"Lah ga mau ngaku dia"

"Diem lu kutu kuprett" bentak Kina.

"Gua mah apa salah mulu"

Haechan mending ngalah. Beringsut ke kasur. Duduk bersila tangan bergerak ambil taro. Mulut bergerak lagi makan.

"Gini ya, daripada kalian salah paham gue jelasin. Dia cuma ngomong ke gue kapan bisa kelompokannya? Kan Lo tau anggota gue siapa aja. Ga berguna semua. Suatu mukjizat si Lucas tanya kaya gitu. Saking bengongnya gue ga nyadar tangan dia ke tangan gue--tapi bentar. Dia cuma mau ngambil bola. Tuh Haechan biang gosip sesat. Jangan percaya"

Jessy menghela nafas, "terserah deh Lo"

Diem.

Hening.

Krikk..krikkk..
















Topik apa lagi yak? Kok garing gini??













---- Arin










"Oh gitu"

Suara Arin membelah kesunyian.

"Eh tapi kenapa sih Lo ga suka sama kak Lucas?"

Semua mata memandang ke Arin. Mereka juga penasaran, tapi tidak untuk Haechan maupun Kina. Mereka tau apa isi hati Vanya.

Chew.. Chew.. Chew.. Chew
Chewing gum

"Bentar telepon masuk"

Haechan langsung berdiri.

"Lama juga gapapa Chan, ikhlas gua. Ga usah balik Alhamdulillah"

"Ade laknat lu"

Vanya dari tadi cuman diam. Tidak tau harus jawab apa. Takutnya yang ia harapkan ga akan terjadi.

noтeѕ, - lυcaѕTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang