Author POV's.
Junkai sedang berada didalam ruangan nya saat ini. Beberapa jam lagi adalah jam kepulangannya, waktu untuk prakteknya telah usai. Junkai menopang dagunya, dan sesekali melirik kearah handphonenya.
Jika pasiennya sedang tidak ada seperti ini, dirinya biasanya akan segera pergi keruangan Minzi yang terletak dilantai bawah.
Hanya saja, masalahnya,
Minzi tidak menghadiri jadwal pagi untuk hari ini. Ia mengambil jam siang.
Huh. Jika Junkai adalah seseorang yang bertugas mengatur ngatur jadwal para dokter seperti yang dilakukan Zhengfen, dirinya pasti akan membuat Minzi bertugas pada saat pagi, pukul setengah enam pagi, kalau bisa.
...bukankah itu terlalu kejam?
Junkai menghela nafasnya berat, ia membalikkan handphonenya dan meletakkannya diatas meja. Ia menelungkupkan wajahnya pada meja kerjanya setelah itu.
Dirinya benar benar merasa bosan tingkat akut, sangat sangat bosan. Urusannya selain psikologi juga tidak ada. Waktu rekruiment sudah lewat beberapa bulan yang lalu, malah.
Jika tahu seperti ini, aku lebih baik juga mengambil jadwal siang, huh.
"Ekhem...dokter Wang?"
Seorang perawat yang menjadi asisten medis Junkai tiba tiba memasuki ruangannya. Ia menggenggam papan absen, dan menatap Junkai ragu dari ambang pintu.
Junkai lagi lagi menghembuskan nafasnya untuk kesekian kalinya. Ia mendongakkan kepalanya, dan kembali ke posisi tegap.
"Ya, ada apa, Sha Wan?" jawabnya singkat, dan formal.
"Ada seorang wanita yang ingin bertemu denganmu, ia memaksaku..." ucap perawat itu-Sha Wan.
Junkai mengernyit dalam seketika saat mendengar ucapan Sha Wan.
Dia bingung, sangat bingung. Rasa kebosanan nya tiba tiba menghilang seakan ditiup oleh angin topan.
"Minzi?" tanya nya heran.
Well, Minzi akan melakukan apapun demi bertemu dengan 'suami tertampan dan terkerennya' ini, termasuk memaksa orang tanpa ragu.
Begitu yang ada dipikiran Junkai. Pikiran yang pastinya, jika Minzi akan mengetahuinya, ia akan mendapatkan pukulan maut untuk kesekian kalinya diwajah nya yang katanya tampan itu.
Sayangnya, Sha Wan menggelengkan kepalanya ketika Junkai mengatakan 'Minzi'.
"Bukan...wanita ini terlihat seperti model papan atas. Mungkin...dia pasienmu?" ucap Sha Wan, menebak-nebak.
Well, asal kau tahu, Sha Wan. Minzi juga terlihat seperti model. Hanya saja, dirinya tersesat dan menjadi seorang dokter seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Doctor [TFBOYSWJK]
Fanfiction"Kau itu sangat dingin, tapi menyebalkan disaat waktu yang bersamaan. Kau aneh. Benar-benar aneh. Menjadi dokter dengan sikap yang acuh seperti itu. ....Namun, ternyata, aku salah." . Huang Minzi, harus memulai karier awalnya sebagai dokter dengan...