Teruntuk siders, kasih vote aja nggak papa kok. Aku udah seneng, apalagi dicomment hehe.
**
Gessa tersenyum ke arah Ai yang saat ini sedang menyuguhkan minuman dan beberapa camilan di atas meja ruang tamu Adit. Selepas pulang sekolah tadi, mamanya segera menyuruh Gessa untuk menemani tamu Adit. Akhirnya dengan rasa lelah ia menuruti perintah mamanya.
"Diminum, Ges," ucap Ai sambil membuka toples yang berisi kue kering.
Gessa mengangguk canggung. Meskipun sudah mengobrol beberapa kali, ia tetap saja merasa sungkan pada cewek di hadapannya ini.
"Adit belum pulang?" tanya Gessa akhirnya.
"Udah. Kayaknya di kamar."
Gessa mengangguk. "Kelas 10 juga?"
"Iya, seangkatan lah sama Adit sama kamu," jawabnya. " Tapi mukamu lebih imut ya. Padahal kata teman-temanku aku ini udah tergolong imut, ternyata kamu lebih imut. Berasa ngomong sama anak SMP."
Gessa tertawa dan memperlihatkan lesung pipi sebelah kanan. "Nggak juga kok. Oh iya, sekolah di mana?"
"SMA Tunas Bangsa," jawab Ai.
"Jauh juga ya, memangnya lagi libur sekolah?"
Ai kali ini yang mengangguk. "Persiapan hari besar sekolah, semua murid diliburkan sementara selama 4 hari. Karena bingung mau ngapain, akhirnya aku ke sini. Udah kangen juga sama Adit dan Tante Hana."
Gessa membalasnya dengan senyuman kecil. Kalimat terakhir yang diucapkan oleh Ai sedikit mengganggu pikirannya. Kangen sama Adit? Sebenarnya mereka sudah kenal berapa lama, kenapa Adit selama ini tidak terlihat dekat dengan siapa-siapa selain temannya.
Cih, bahkan kamu enggan untuk mencari tahu hal yang berhubungan dengan Adit, Ges.
"Adit di sekolah gimana?"
Gessa terkejut saat mendapat pertanyaan seperti itu. "Yah, seperti cowok lain. Banyak teman dan pintar."
"Dia dekat sama cewek?" tanya Ai lagi.
Gessa bisa menebak bahwa Ai saat ini tengah mengorek informasi mengenai Adit lewat dirinya. Oke, karena Adit sudah cukup baik padanya selama ini meski kadang menyebalkan. Ia akan membantunya.
"Adit termasuk orang yang cuek untuk masalah seperti itu." Gessa mengakhirinya dengan tawa kecil.
"Benarkah? Kukira dia semacam cowok badboy yang memiliki bakat tebar pesona," ucap Ai diiringi tawa yang terdengar anggun.
"Jadi pergi?" tanya cowok yang menjadi bahan obrolannya.
Gessa terkejut mendapati Adit berdiri di samping bufet sambil menatapnya tajam. Ia segera mengalihkan pandangannya pada Ai yang sedang mengangguk.
"Maaf, Ges. Aku mau pergi memesan tiket menonton, kamu bisa ikut jika ada waktu luang nanti malam," tawar Ai ramah.
"Sepertinya aku nggak bisa," tolak Gessa halus. Tepatnya aku nggak bisa jadi nyamuk di sana, tambah Gessa dalam hati.
"Lo bisa ajak Kevin," sahut Adit dengan tenang.
Ai segera memandang Gessa dengan senyum senang. "Pacar?"
Gessa gelagapan dengan pertanyaan singkat dari Ai. "Eh-eh, itu.."
"Iya, pacarnya." Bukan Gessa yang menjawab melainkan Adit. Gessa yang mendengar hal itu memberikan tatapan tajam pada Adit. Namun cowok itu tidak memedulikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Novela JuvenilHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...