One : 'Alexander Devinour'

91 6 2
                                    

MY OVERPROTECTIVE BAD BOY

***

Anak laki-laki itu terduduk di teras depan kelasnya dengan tenang, menyanggah kepala menggunakan tangannya dan matanya melihat kearah lapangan memandang siswa berlalu lalang dari parkiran menuju kelas. Udara pagi ini sangat bagus untuk menyegarkan pikirannya yang sangat kacau terlebih lagi sebentar lagi bel masuk dan dia akan menghadapi ulangan matematika. Ya, dia sangat tidak menyukai pelajaran itu karena pelajarannya yang sulit juga gurunya yang sangat killer sekali. Biasanya dia akan menghabiskan waktu jam matematika di kantin, tapi kali ini dia harus dikelas dan mengerjakan ulangan itu.

Kring Kring Kring

Bel masuk sudah berbunyi, dia bergegas masuk dan mengikuti ulangan. Tak perlu menunggu lama gurupun sudah masuk dengan membawa kertas ulangan. Selama ulangan dimulai dia hanya diam tidak menengok ke kanan kiri dan alhasil ulangannya tidak ada isinya bisa dibilang kosong. Kenapa dia gak nengok kanan kiri? Apakah dia gak suka menyontek? Bukan karena itu, hari ini teman sebangku dia tidak masuk jadi guru tersebut duduk disampingnya. Siapa yang berani menyontek atau menengok kalau seperti ini? Meskipun dia 'bad boy' disekolah ini tapi dia takut dengan guru yang satu itu.

Setelah ulangan selesai dia memutuskan ke kantin bersama tiga sahabatnya, yaitu 'Diaz' dan 'Evan'. Mereka berjalan bertiga dengan Alex memimpin didepan. Selama berjalan di koridor sekolah, mereka mendapatkan tatapan kagum bahkan ada yang berteriak manggil nama mereka. Ya, mereka bertiga selain 'bad boy' di sekolah mereka juga 'most wanted' sekolah yang banyak di incar para kaum perempuan. Tapi tak ada satupun dari mereka yang terpesona dengan perempuan disini. Banyak perempuan yang patah hati dibuatnya karena ditolak mentah-mentah oleh mereka bertiga.

Sesampainya dikantin.

'Gua mau makan pecel Pak Somad, kalian ngikut ato gak?' - Alex

Diaz dan Evan hanya mengangguk

'Pak pecel 3 ya, kayak biasanya'

'Oke den' - ucap Pak Somad

Ya, mereka sekarang berada di pecel Pak Somad. Pecel Pak Somad selalu jadi menu mereka saat disekolah jadi Pak Somad sudah tau pesanan seperti apa yang Alex maksud.

Saat mengedarkan pandangan di sekeliling kantin, mata Alex tertuju pada satu titik. Pandangan Alex saat ini tertuju pada siswi cantik berambut panjang yang tergerai dan bermata biru laut yang indah.

Siswi itu sepertinya akan menuju kesini - batin Alex

Memang benar, siswi tersebut akan membeli pecel Pak Somad.

Dipandanginya siswi tersebut hingga akhirnya Alex tidak menyadari bahwa siswi tersebut sudah duduk didepannya bersama sahabatnya.

Saat mereka menunggu pesanan, entah kenapa Alex tiba-tiba membuat lelucon dan membuat sahabat siswi tadi tertawa termasuk perempuan tersebut. Kecuali sahabat Alex, mereka saat ini hanya menganga melihat Alex. Padahal selama ini Alex yang dikenal teman-temannya itu bersikap dingin, acuh tak acuh, apalagi buat lelucon untuk ngomong sama teman yang bukan sahabatnya saja singkat.

'Kenapa gua jadi kek gini?'

'Gua gak mimpi kan udah buat lelucon tadi?'

My Overprotective Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang