Han Yoora, gadis kecil yang semasa kecilnya penuh dengan kasih sayang pernah merasakan sakitnya hidup. Ibu Yoora neninggal dunia tepat saat Yoora lahir di dunia. Gadis cantik itu tak pernah memiliki catatan apapun tentang ibu kandungnya. Hanya satu hal yang merupakan peninggalan ibu kandungnya yang diwariskan ke Yoora. Sebuah cincin yang Yoora yakini adalah cincin pernikahan ibunya.
Saat itu tengah malam, Yoora dilahirkan ibu nya dengan selamat. Namun karena kondisi yang tidak memungkinkan, dokter rumah sakit tidak dapat menyelamatkan ibu Yoora. Tepat saat ibu Yoora memejamkan matanya untuk terakhir kali, Yoora meneriakan tangisan pertamanya dengan sangat kuat. Dan malam itu takdir memang tidak pernah mempertemukan keduanya, ibu Yoora pergi tanpa mendengar suara tangisan anaknya.
Ayah Kim dan bunda Hana berada di rumah sakit yang sama saat Yoora lahir. Seulri mengalami demam tinggi malam itu, membuatnya dibawa kerumah sakit. Jimin merengek meminta ikut ke rumah sakit karena dia ingin menemani Seulri, membuat Bunda Hana akhirnya membawa Jimin pula ke rumah sakit.
Dan malam itu Jimin lah yang pertama kali bertemu Yoora. Saat ayah Kim, bunda Hana dan Jimin menunggui Seulri di ruang rawat, telinga Jimin menangkap tangisan bayi yang terdengar sangat menyedihkan. Jimin yang penasaran pun akhirnya mengikuti arah suara dan menemukan suara berasal dari dua ruang seberang ruang Seulri di rawat.
Ruangan itu tertutup kaca yang tinggi, Jimin yang masih kecil pun tak mampu menjangkaunya. Namun karena rasa penasarannya yang sangat tinggi, Jimin memberanikan diri mengintip dari pintu. Dan dari tempat Jimin berdiri dia dapat melihat dengan jelas.
Bayi mungil yang masih merah berselimut kain bunga bunga kuning nampak tertidu menyamping. Mata bayi itu masih terpejam namun bibirnya berteriak kencang. Dan untuk pertama kalinya pandangan Jimin, anak laki laki berusia 4 tahun terpaku pada bayi kecil yang sangat cantik.
"Bagaimana kabar ibunya?" Jimin menoleh saat mendengar seorang suster yang berdiri di samping ranjang bayi itu berbicara dengan suster lain di seberang ruangan yang nampak menyiapkan cairan putih yang Jimin yakini susu untuk bayi itu.
Jimin melihat suster itu menggeleng memberikan jawaban.
"Ibunya tidak bisa diselamatkan." Jimin terkejut, otaknya yang masih seumuran anak kecil tidak dapat menangkap maksud pembicaraan suster itu. Yang dia tahu mereka sedang membicarakan ibu dari bayi itu.
"Lalu bagaimana dengan anak ini? Sudah ada yang mengadopsinya?"
Lagi-lagi Jimin melihat suster itu menggeleng memberikan jawaban sebelum kembali fokus dengan pekerjaannya.
Pandangan Jimin beralih ke suster yang berdiri tepat didekat ranjang.
"Tuhan Maha Penyayang. Baru lahir kamu sudah tidak memiliki siapapun. Semoga nanti hidupmu penuh kebahagiaan"
Jimin terkejut, indera pendengarnya menangkap perkataan suster itu dan dia tahu satu hal. Bayi mungil itu tidak memiliki siapapun di dunia ini. Seketika hati Jimin ikut merasakan kesedihan, Jimin terus mengamati bayi itu yang nampak sudah sedikit berhenti dari tangisan. Jimin terus mengamati hingga otaknya berhenti pada satu pemikiran. Jimin berbalik dan berlari menuju bundanya.
Malam itu Jimin meminta bunda Hana untuk mengadopsi Yoora, Jimin menceritakan semua yang didengarnya pada bunda Hana. Dan juga Jimin sangat ingin mempunyai seorang adik.
Dan saat ayah Kim dan bunda Hana meliht Yoora, keduanya pun langsung jatuh cinta pada Yoora, sehingga mereka setuju untuk mengadopsi Yoora. Malam itu ayah Kim langsung mengurus perijinan untuk mengadopsi Yoora, bahkan ayah Kim pun meminta ijin rumah sakit untuk mengurus pemakaman ibu Yoora.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD AT HEART ✔️
Fiksi Penggemar[Complete - 13 Parts] Seorang gadis yang harus melepas dunianya hanya untuk orang yang dia sayangi. Hidup bagi Han Yoora adalah bersama dengan apa yang dia miliki, bukan mencari cari apa yang bukan menjadi miliknya. Cast : Park Jimin Han Yoora Min S...