For now, let's be happy event your heart is raining
.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam. Yeah yang semua ingin orang lakukan adalah bersiap-siap untuk tidur. Tapi hal ini tidak berlaku untuk bocah lelaki 24 tahun bernama jeon jungkook. Bocah ya? Atau pria? Ah tepatnya wajah bocah berbadan pria.
Dengan teliti dan terampil ia mengukir diatas kertas. Seperti membuat si pensil menari dengan indah. Mencampur warna dengan serasi. Matanya sudah lelah sekali tapi tak apa demi mahakarya indah ia rela kehilangan tidur malamnya.
"Wah kau belum tidur?" tanya seseorang.
Reflek jungkook membalik badannya, matanya terfokus pada sosok lelaki tampan yang sedang berdiri lunglai didepan pintu kamarnya. Sorot matanya lelah tapi tetap terlihat tampan karna mata itu indah dengan bulu mata panjang yang menghiasnya. Wajahnya kecil sekali tapi rahangnya tajam. Hidungnya runcing sekali tapi tahi lalat diujung hidungnya menciptakan konsep menggemaskan.
"hey kau! aku tau aku tampan, tapi tidak usah shock begitu dan jawab pertanyaan hyung tercintamu ini dasar" dia terkekeh. Dia taehyung kekasih jungkook satu-satunya. Tampan, tiada tara. Katanya sih lebih indah dari lukisannya Leonardo Da Vinci. Badannya semampai agak kurus. Tidak terlalu tinggi tapi tidak pendek juga. Pokoknya proporsional. Tapi yang paling terbaik bagi jungkook adalah kulit tan eksotisnya.
"wah sepertinya kau linglung hyung ini baru jam 12 malam, biasanya kau pulang jam 2 dinihari kemana sifat gila kerjamu itu dih"
Dan meskipun jungkook bertutur sinis namun ada rasa senang karna pacarnya itu pulang lebih awal terbukti sekali dari binar matanya yang bersinar.
Setelah menggantung sweater dan tas gendong kecilnya Taehyung mendekati jungkook, menyandarkan kepalanya dengan nyaman dipunggung sang pacar. Kedua tangannya memeluk pinggang ramping jungkook yang sebenarnya agak berisi tapi oke ini pinggang yang seksi dan memang dasarnya taehyung iseng ia memasukan tangannya kedalam baju jungkook lalu menggelitikinya.
"dasar kadal pengganggu, jangan geliti aku bodoh" dengan kasar jungkook menarik helaian rambut taehyung. Taehyung meringis kesakitan. Tenaga badak punya jungkook memang bukan mitos.
"Sialan man. Ini sakit sekali tuhan pacarku kasar sekali padahal kepalanya sedang terserang migrain" taehyung memijit kepalanya, matanya agak memerah.
"padahal sengaja aku pulang lebih awal dengan harapan pacarku akan merawatku dan memberikan servis terbaik agar cepat sembuh bukan sok sibuk begini"
Mata taehyung mendelik sebal."ambil selimutmu dan taruh kepalamu disini hyung" jungkook menunjuk pahanya. "tahan sebentar hyung aku sedang memberi gradasi warna pada background-nya 2 menit lagi selesai lalu tinggal memfotonya dan yah aku upload"
"memangnya kau sedang menggambar apa sih, serius sekali bahkan itu bukan gambar yang kau buat untuk story Boy in Neptune punyamu" nada bicara taehyung meninggi dan sinis bukannya menuruti kata jungkook, taehyung malah membaringkan tubuhnya diatas kasur dan entah kenapa migrainnya malah terasa semakin sakit.
"memang bukan hyung, tapi aku sudah janji jika cerita Boy In Neptune-ku dichapter sebelumnya sudah mencapai 2000 likes aku akan memberikan mengupload karya baruku diinstagram" sedangkan jungkook berujar ringan dan santai. Seolah tidak peka bahwa pacarnya sedang ingin diperhatikan. Menggores kertas dengan kuasnya dengan cantik. Memberi efek pada gambarnya agar tampak lebih hidup.
"Kabar baiknya karya-karyaku di grafolio sekarang lebih terkenal, wah siapa tahu nanti aku bisa seterkenal coniglioo sunbae" jungkook cuma berceloteh riang ditengah sunyinya malam. Berlagak seperti ada yang mendengarkan padahal pacarnya sudah mengembara kedunia mimpi. Seakan-akan jam 1 dinihari seperti kebohongan baginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
By Your Side
FanfictionMungkin taehyung belum paham arti sebuah kebersamaan dengan orang dia sayang ...