Dua

3.9K 425 26
                                    

Setelah mengalami perdebatan panjang tentang masa lalunya. Akhirnya Taehyung membawa masuk anaknya-Kookie- yang kedinginan. Mata tajamnya sempat menjatuhkan air mata, tapi dengan cepat ia usap. Taehyung merengkuh tubuh kurus Jungkook.Menggendongnya dalam dekapan hangatnya. Menyalurkan rasa kasih sayangnya yang tak pernah ia berikan pada sang anak. Taehyung mengelus punggung Jungkook hangat. Setelah menyuruh Jungkook membasuh muka dan mengganti bajunya, Taehyung menyuapi sang anak dengan makanan yang ia pesan. Melihat anaknya menggiggil kedinginan, Taehyung menyentuh dahi sang anak. Dan benar Jungkooknya sedang demam.

"Minum obat dulu kook" suruh Taehyung dengan suara lembutnya. Ia tidak mau membuat anaknya merasa ketakutan karena berada didekatnya. Seperti kejadian be erapa jam yang lalu. Jungkook mengangguk sebagai jawaban. Taehyung tersenyum.

"Apa sangat dingin?" Tanya Taehyung.

"I..iya, Kookie lelah dan kedinginan" Jawab Jungkook dengan mata sayunya. Taehyung ingin menangis seketika. Namun ia urungkan. Ia tak mau terlihat lemah didepan anaknya. Betapa bejatnya dirinya. Betapa bodohnya dirinya. Betapa kejamnya dirinya. Dan betapa egoisnya dirinya. Tidak pernah memikirkan sang buah hati. Yang mana butuh kasih sayang disaat usianya yang sekarang. Tapi kenapa malah ia meninggalkan sang anak di tengah malam yang dingin pada waktu itu.

"Sini Ayah gendong lagi" ucap Taehyung memastikan bahwa dia benar-benar ingin menjadi ayah yang diharapkan anaknya.
Jungkook meringsut saat Taehyung mendekatinya. Saat itu pula Taehyung menangis. Menangisi kebodohanya.

"Oke, Kookie tidak usah takut. Ayah tidak akan membentakmu lagi. Maafkan Ayah karena tadi marah-marah" ucap Taehyung dengan isakan yang masih terdengar. Melihat ayahnya menangis Jungkook ikut terisak. Dan langsung menabrak Taehyung dengan pelukan, karena mendapat serangan mendadak Taehyung sampai jatuh diatas sopa panjang dibelakangnya. Merengkuh erat sang anak yang masih terisak didalam didekapannya.

"A..Ayah jangan tinggalin Kookie lagi" Ucap Jungkook dengan isakan yang masih terdengar digendang telinga Taehyung.

"Ssttt.. Uljima. Jangan menangis. Nanti Kookie lelah. Ayah jadi sedih jika Kookie nangis" Kata Taehyung mencoba menenangkan sang anak. Tangisan Jungkook sudah tidak terdengar tapi masih ada isakan kecil yang ia coba untuk redakan.

Taehyung mengangkat wajah sang anak yang berada diatas tubuhnya. Kedua tangannya menangkup pipi tirus Jungkook. Mencium sekilas bibir mungil sang anak. Mengangkat pelan tubuh Jungkook dan menempelkan dahi sang anak ke dahinya.

"Dengarkan Ayah. Ayah adalah seorang artis. Ayah kemarin mendapat kontrak dan mungkin akan sibuk. Tapi Kookie tidak usah khawatir, nanti Kookie sama Yoongi hyung"

"Siapa Yoongi Hyung?" saut Jungkook dengan tatapn polosnya. Taehyung sampai gemas dan menggigit pelan ujung hidung sang anak.

"Hey.. Jika ada orang bicara jangan dipotong dulu,oke. Dengarkan Ayah dulu. Yoongi hyung adalah pacarnya Paman Jimin. Dan Paman Jimin adalah sahabat sekaligus manager Ayah. Jadi kalo ada apa-apa Kookie bisa menghubungi mereka." Jelas Taehyung dengan tatapan masih menelusuri mata sang anak yang menurun dari ibu Jungkook. Jika dilihat Jungkook sembilan puluh delapan persen duplikat dirinya saat masih seusia Jungkook saat ini.

"Besok Ayah akan mengenalkan Kookie pada mereka. Lusa Ayah akan mulai menyekolahkanmu. Jadilah anak yang pintar dan penurut, oke?" tambah Taehyung. Dan Jungkook hanya mengangguk lucu. Membuat Taehyung tak henti-hentinya menyiumi seluruh wajah Jungkook.

"Ayah?"

"Yes son"

"Kapan kita tidur? Kookie sangat ngantuk" ajaknya dengan wajah yang super duper imut. Taehyung yakin jika Jimin tau ia pasti bakal bertengkar dengan Yoongi atas keimutan anaknya.

Taehyung terkekeh. Kemudian mengelus punggung sang anak dengan lembut.

"Tidurlah seperti ini sampai Kookie bangun besok" dengan satu anggukan Jungkook memjamkan matanya. Tidur dalam pelukan hangat sang Ayah yang selama ini ia dambakan.









Tbc

Wkwkwkwk apdet pake hape. Didepan temen-temen yang lagi nongkrong didepan kos.

Gak jelas ya ceritanya? *emang

KookieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang