Salsa berjalan setengah berlari menuju Anna. Perempuan yang dituju sedang asik dengan Novel yang ada di tangannya. Anna duduk sendirian di pondok dekat kelasnya. Anna sudah disekolah pukul 06.30 pagi.
"Hei Anna, tumben dateng pagi." Salsa menghampiri Anna dengan wajah penasaran
"Iya nih, gue pengen dateng pagi aja"
"Yakin nih gak ada apa apa?"
"Iyaa, kenapa?"
"Gue yakin, pasti ada sesuatu yang lo sembunyiin. Mata lo kayak abis nangis semaleman?" Ucap Salsa sambil melihat mata Anna
"Iyaa iyaa, gue nangis semalem"
"Lo kenapa nangis? Leon lagi?"
"Iyaa, gue ngerasa gue udah gak dianggep lagi sama leon sal. Gue ngerasa bukan siapa siapa Leon lagi, gue pengen banget jagain dia disana. Tapi, Leon mungkin udah nyaman sama cewek yang jagain dia. Yaa mau gimana lagi, mungkin gue bukan yang terbaik buat Leon." Jawab Anna yang sedang menahan air matanya dan berusaha untuk tetap tegar di hadapan sahabatnya
"Lo gak boleh ngomong kayak gitu, lo harus percaya bahwa Leon tetep jadi milik lo. Lo harus optimis, lo tau kan LDR itu punya satu kunci yaitu kepercayaan. Jadi lo harus percaya kalo Leon gak bakalan pernah ninggalin lo." Ucap Salsa sambil merangkul bahu Anna
"Iyaa sih sal, terkadang gue juga bisa capek sal kalo gini. Memang benar, kepercayaan pasangan LDR itu jadi kunci utama supaya hubungan itu akan tetap bertahan. Namun jika kepercayaan itu tidak dijaga dengan baik kepercayaan itu tidak akan bisa kembali lagi seperti awal. Diibaratkan sebuah gelas yang dihempaskan ke lantai, apakah bisa kembali lagi seperti awal? Tidak kan? Begitu pun dengan kepercayaan"
"Iyaa sih na, tapi gue ingetin yaa semua keputusan ada di tangan lo. Dan gue bilangin sama lo yaa, kalo pengen ngambil keputusan jangan sebelah pihak. Ada baiknya kalo dibicarakan dulu baiknya gimana, kalian udah sama sama dewasa jangan kayak anak SMP lagi" ucap Salsa menasehati Anna
"Iyaaiya, gue bakal usahain kok. Makasih yaa lo bener bener sahabat terbaik gue, makasih banyak yaaa sall"
"Iyaa iyaa, yuk kita masuk kelas. Nanti keburu Bu Dewi masuk" ucap Salsa sambil menarik tangan Anna dan berjalan menuju kelas mereka
Seketika saat pelajaran Bu Dewi. kepala Anna terasa pusing pengelihatannya mulai kabur. Anna pun mulai terlihat pucat.
"Anna, kamu sakit?" Ucap Bu Dewi
Salsa pun langsung melihat wajah Anna. Terlihat wajahnya pucat dan tubuhnya keringat dingin.
"Salsa, kamu antarkan Anna ke ruangan UKS yaa. Biarkan dia istirahat dulu" ucap Bu Dewi sambil berjalan menuju tempat duduk Anna
"Baiklah bu, saya akan antarkan Anna ke ruangan UKS"
Salsa pun mengantar Anna ke ruangan UKS. Anna hanya diam tanpa berkata apapun. Sesampai di ruangan UKS Anna pun tidur dikasur, sementara Salsa kembali lagi ke kelas untuk melanjutkan pelajaran tadi.
Anna pun terbangun setelah tidur selama 1 jam. Kepalanya sudah tidak pusing lagi. Seketika terdengar hentakan kaki seseorang. Ternyata seseorang itu adalah Dimas.
"Lo sakit apa?" Ucap Dimas kepada Anna
"Gue cuma pusing aja"
"Ohh gitu, masih pusing lo?"
"Udah mendingan kok, lo ngapain disini?"
"Iyaa, gue mau ngobatin luka gue. Gue tadi jatoh pas main futsal" ucap Dimas sambil mencari obat
"Mau gue bantuin?"
"Udah gak usah, gue bisa sendiri. Lo masih sakit ngapain bantuin gue" Ucal Dimas sambil mengobati luka di kakinya
Anna pun hanya tidak berkata apapun. Ia hanya melihat Dimas yang sedang mengobati lukanya.
"Gue duluan yaa. By the way cepet sembuh yaa" Dimas pun bergegas keluar dari ruangan UKS
Tak lama kemudian Salsa bersama Nina dan Tasya pun masuk ke ruangan UKS
"Lo udah baikan na?" Tanya Nina kepada Anna
"Iyaa, alhamdulillah. Udah baikan."
"Tadi si Dimas barusan keluar dari sini ya na? Lo gak diapa apain kan?" Ucap Salsa
"Iyaa, enggak kok. Dia kesini cuma mau ngobatin luka di kakinya"
Tak lama kemudian datang seseorang cowok berpakaian tidak terlalu rapi, berwajah baby face dan rambutnya tidak begitu rapi. Ia datang ke ruangan UKS dan membawa sebuah minuman.
"Maaf, gue ganggu sebentar. Gue mau anterin titipan ini buat Anna" ucap seorang cowok itu sambil berjalan menuju kasur Anna
Anna pun menerima minuman yang dibawa oleh cowok tadi.
"Udah ya, gue duluan. Gue cuma mau ngasih ini aja" cowok itu pun berjalan menuju pintu ruangan UKS
Tanpa sempat mereka bertanya dari siapa minuman itu, cowok itu sudah keluar dari ruangan UKS.
Mereka pun bertanya tanya dari siapakah minuman itu
"Kira kira dari siapa yaa"
"Apa mungkin ini dari Dimas?"
"Jadi penasaran gue"
"Siapa yaa? Gue juga gak tau"
Kemudian mereka pun melupakan minuman tadi, dan mereka bergegas untuk ke kantin. Mereka pun berjalan melalui koridor koridor sekolah. Sampai di kantin mereka pun langsung memesan makanan mereka masing masing. Mereka pun duduk di meja tempat biasa mereka duduk. Mereka pun bercanda sambil menunggu makanan mereka jadi.
Kemudian Anna pun merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan dia, Anna pun mencari seseorang yang memperhatikannya. Setelah dilihatnya ternyata Dimas yang sedang memperhatikannya.
"Aduhh kenapa sih dia ngeliatin gue gitu banget" batin Anna
"Ternyata, dia cantik juga yaa" pikir Dimas
Anna pun merasa tidak nyaman saat diperhatikan oleh Dimas, Anna selalu tahu jika ada seseorang yang sedang memperhatikannya entah mungkin karena ada ikatan batin atau mungkin karena apa dia tak tahu.
Kemudian Anna melihat Dimas berjalan menuju meja makan yang ditempati Anna dan teman temannya.
"Mampus, dia mau ngapain kesini" batin Anna
Dimas pun duduk di sebelah Anna. Sambil memberi Aqua untuk Anna.
"Nih buat lo" ucap Dimas
Seketika teman teman Anna heran saat melihat Dimas duduk di sebelah Anna.
"Ntar sore nonton yuk?" Ucap Dimas sambil menatap Anna
Kemudian teman teman Anna tersedak serentak, saat mendengar Dimas mengatakan itu.
"Hmm.. gimana ya" tanya Anna
Salsa pun memberi kode kepada Anna agar Anna mau pergi nonton dengan Dimas
"Yaudah deh, iyaa" jawab Anna
"Oke deh, Boleh minta kontak line lo?" Ucap Dimas sambil memberikan handphonenya kepada Anna
"Ohh iyaa, tentu" Anna pun mengetikkan id linenya di handphone Dimas
"Nih udah" ucap Anna sambil memberikan handphone kepada Dimas
"Makasih yaa, gue duluan yaaa. Ntar kirimin aja alamatnya di line yaa" Dimas pun langsung bergegas pergi dari kantin
"Wahh gilaa, tumben dia berani ngajakin lo jalan" tanya Nina
"Dia mah modus, jangan mudah percaya sama dia na" jawab Tasya ketus
"Udahh, ikutin alurnya duluu na.. tapi jangan mudah baper, ntar yang ada lo yang sakit hati" ucap Salsa sambil tersenyum
"Iyaa iyaa, makasih yaa udah ngingetin. Gue bakalan hati hati kok" ucap Anna sambil senyum kepada teman temannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jarak dan Waktu
Teen FictionAku tidak peduli dimana pun kamu berada, tetapi aku yakin kau pasti bisa menjaga kepercayaanku. karena aku yakin kau bisa menahan diri hingga suatu saat nanti kita akan bertemu kembali. aku sangat mencintaimu.