Volume 09 - Actually

2.2K 352 68
                                    

"Two minus one is one but, me without you is not one at all."—Same, Song Ji Eun and Sung Hoon

Author's side

"Kau ingin naik wahana yang mana?" suara Sehun mengembalikan kesadaran Irene, gadis itu mendadak terlihat gagu di dekat Sehun. Ia merutuk dirinya yang berpikiran melantur kesana dan kemari.

"Kau gugup karena aku menggandeng tanganmu?" tanya Sehun menggoda seraya tersenyum jahil, Irene yang mendengar itu lantas segera menggelengkan kepalanya kuat-kuat.

"Pede sekali kau!" sanggah Irene cepat, gadis itu bahkan membuang buka dengan tujuan agar Sehun tidak melihat pipinya yang merona. Melihat senyuman jahil saja dia sudah blushing seperti ini bagaimana jika pria itu tersenyum manis?

"Iya, iya, jadi kau mau naik wahana yang mana?" Sehun menghentikan langkahnya, Irene pun pura-pura berpikir dan akhirnya yang keluar dari mulutnya adalah;

"Roller coaster!" jawab Irene semangat namun berbeda dengan Sehun yang mendadak terlihat pucat. Pria itu menggaruk tengkuknya yang sepertinya tidak gatal.

"Ro—roller coaster? Kenapa kita tidak mencoba wahana yang santai dulu? Seperti komedi putar?" suara Sehun yang terdengar gagap mengundang senyum jahat dari Irene. Gadis itu menaik-turunkan kedua alisnya seraya memasang mimik wajah licik.

"Kau takut, ya? Omo, seorang Oh Sehun tidak berani naik wahana roller coaster." ejekan Irene membuat kedua telinga Sehun memerah, pria itu kemudian melotot jengkel pada Irene.

"Si—siapa yang bilang aku takut?" kali ini suara Sehun mengundang gelak tawa dari Irene, gadis itu merasa Sehun benar-benar imut sekaligus lucu saat ini. Ingin rasanya Irene mencubit gemas kedua pipi putih Sehun, namun gadis itu harus tetap pada batasnya.

"Ya sudah, kalau begitu ayo kita naik." kali ini Irene memimpin langkah, dia menarik tangan Sehun yang terlihat mulai berkeringat. Sehun bahkan menahan langkahnya, seakan belum siap menghadapi wahana bernama roller coaster itu.

"Ini akan menyenangkan, ayo!"
Sehun memandang wahana yang merupakan sumber suara jeritan paling histeris di taman hiburan itu dengan pandangan memelas. Dia menelan saliva-nya pelan kemudian melangkah dengan wajah memberenggut.

L♡DK

"HAHAHAHAHA..." tawa Irene yang kencang membuat gadis itu dilirik heran oleh orang. Sungguh, suara tawa Irene bahkan tidak sebanding dengan tubuh mungilnya. Lain halnya dengan Sehun yang duduk dengan wajah pucat serta rambut acak-acakkan di kursi café yang berada di dalam taman hiburan itu.

"Astaga, airmataku sampai keluar." Irene mengusap sudut matanya yang berair kemudian ikut duduk di kursi di depan Sehun.

Sehun menatap Irene jengkel, pria itu pun merapikan rambutnya yang terlihat baru saja diterpa badai dengan jemarinya.

"Puas kau menertawakan aku?" Irene tersenyum geli melihat raut wajah Sehun, gadis itu meraih gelas plastik berisi bubble tea rasa bubble gum-nya kemudian menyedotnya dengan rakus.

"Ternyata seorang Oh Sehun juga punya aib." ejek Irene puas, gadis itu lagi-lagi tersenyum melihat tingkah Sehun. Kemudian terlintas sesuatu di kepalanya.

"Kau mau naik la—"

"Tidak mau!" Irene terkekeh mendengar jawaban tegas dari Sehun bahkan sebelum gadis itu menyelesaikan kalimatnya. Irene akhirnya memutuskan untuk diam menikmati bubble tea-nya seraya memperhatikan Sehun yang juga sedang meminum bubble tea.

When I see you, my heart trembles
When I miss you, my heart rings
I wanna be your one and only

Diam-diam Irene mengulum senyum. Ini adalah kali pertama buatnya untuk pergi bersama seorang pria—selain ayahnya—ke sebuah taman hiburan. Dan ini sangat menyenangkan buatnya.

L♡DK: Living With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang