*Kalau ada kalimat yg terpotong atau semacamnya, tolong lapor pada author. Soalnya waktu saya tinjau jadi reader, ada yg ngaco. Tapi pas di editing ga ada yg salah dan ga ada yg kalimatnya terpotong.
_____________________________
Hari itu ada dua kelas yang memiliki mata pelajaran sama di jam yang sama pula. Pelajaran olahraga akan berakhir 5 menit lagi. Salah seorang dari murid yang berada di sana melakukan kecurangan. Seharusnya mereka kembali ke kelas setelah bel pergantian mata pelajaran berbunyi, tidak dengan anak yang satu ini. Kecurangan terselubung ia lancarkan. Perlahan-lahan ia menarik tubuhnya keluar dari keramaian. Perhatian sang guru sedang tertuju pada objek lain. Usaha anak ini berhasil.
Sekiranya sudah jauh, kakinya berderap memasuki bangunan sekolah. Koridor sekolah tak berpenghuni, begitu sunyi. Bunyi derap kakinya memenuhi setiap sisi koridor, menggema. Destinasi kakinya adalah kelas salah seorang teman. Tanpa izin dirinya masuk dengan kaki yang tampak terburu-buru. Lebih tak sopannya lagi ia sembarangan mengorek-ngorek isi tas seseorang. Sebuah pisau yang diselimuti kain ia dapat dari dalam tas tersebut. Kain yang membungkus si pisau dibuka. Dalam keadaan menganga tas dijatuhkan ke lantai hingga memuntahkan sebagian isinya. Pisau yang tadinya tersembunyi di tempat aman pun ia simpan di mulut tas dalam keadaan setengah menyembul keluar.
Tak tertanam sama sekali rasa tanggung jawab di hatinya, dirinya kabur tanpa membereskan kekacauan yang terjadi. Selepas melancarkan aksi, lelaki ini keluar kelas dengan mata dan gerak-gerik waspada. Sekiranya aman, ia keluar dengan berakting seolah tak melakukan dosa apa pun.
“Jungkook, habis apa kau dari kelas Jimin?” tanya seorang siswa yang lewat dan tak sengaja menyaksikan kehadiran si pelaku, si penanya adalah Jin.
“Aku hanya mengembalikan barang yang kupinjam...” lelaki yang dipanggil Jungkook ini memberi alibi.
“Barang apa?”
“Kau tak perlu tahu...” nadanya sedingin es.
Selain tak punya rasa tanggung jawab, ia juga tak ada tata krama yang melekat dalam dirinya. Kata pamit tak mengalir dari mulut orang bernama Jungkook tersebut. Sepasang kakinya melaju dengan tempo lumayan cepat, seperti terburu-buru.
........................................
Malam minggu banyak orang yang menghabiskan waktu hingga larut malam untuk melepas jenuh, baik dengan bersenang-senang atau melakukan hal yang menenangkan jiwa dan pikiran. Anak muda biasanya lebih memilih bersenang-senang daripada menenangkan jiwa dan pikiran. Jimin bersama Yoongi juga Zelo dan tak lupa Jooheon berkeliaran di tengah hingar bingar kota di malam hari. Rasa bosan dan muak karena sebagian pelajaran yang tak disenangi pun luntur. Kini mereka diwarnai rasa senang yang menyalakan senyum manis para lelaki muda ini.
Meski pakaian yang dikenakan bebas, namun tetap aura anak sekolahan mereka terpancar jelas. Wajah-wajah polos mereka menjadi salah satu cirinya, namun entah dalamnya masih polos atau tidak. Tempat hiburan yang dikunjungi pun tak macam-macam, hanya sekedar karaoke atau kafe dan tempat-tempat makan lainnya atau juga toko. Ya, hanya destinasi yang normal-normal saja, tak seperti sebagian anak muda lain yang pergi ke tempat-tempat penuh maksiat.
Para lelaki jomblo ini menikmati malamnya tanpa ditemani seorang gadis pun. Mereka menikmati status ‘sendiri’ mereka sepenuhnya. Pikiran mereka bebas dari belenggu pekerjaan rumah juga belajar, pokoknya mereka malam ini ingin melepas semua penat. Karaoke sudah dilaksanakan, makan pun sudah, tujuan mereka kali ini adalah bermain di arcade.
Keempat lelaki ini bermain bersama. Ketika bermain pump, insting jahil tiga dari empat orang ini tiba-tiba menyala. Rencana jahil mereka adalah meninggalkan si korban yang sedang tenggelam dalam permainan di sini sendirian. Satu-persatu langkah mereka ambil secara hati-hati. Lolos mereka dari Jimin yang tetap hanyut dalam permainan. Jimin kini sendirian, namun ia belum menyadari hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rusty Knife (Sequel Of School's Bell)
FanficKetiga sahabat yaitu Jimin, Jin dan Jungkook hampir mati di sekolah mereka sendiri. Berkat bantuan penjaga sekolah misterius dan hantu berkucir dua, mereka berhasil meloloskan diri. Setelah kejadian malam itu, sebuah pisau berkarat hadir di hidup Ji...