Title: Become Real || Cast(s): Nam Joo Hyuk and Lee Sung Kyung || Rate: PG-13 || Length: Oneshoot || genre: Romance || Writer: Bjfict
**
"Aku lega sekali semuanya sudah berakhir." Sungkyung mengatakan itu pada Joohyuk. Joohyuk hanya tersenyum padanya. "Kau tahu? Zico sangat cemburu karena chemistry kita di drama ini, hahaha." Sungkyung tertawa dan Joohyuk masih saja tersenyum. Handphone Sungkyung berbunyi. "Omo! Zico oppa."
"Kenapa?" Akhirnya Joohyuk bersuara.
"Dia mengajakku bertemu sekarang. Annyeong joohyuk-ah!" Sungkyung melambaikan tangannya pada Joohyuk dan berlari.
"Memang benar kalau hanya aku yang mempunyai perasaan itu disini."
**
Joohyuk's POV
Kami sedang mengadakan acara minum bersama karena drama yang aku bintangi dengan Sungkyung sukses besar. Dia pun hadir, tapi untuk saat itu aku tidak melihatnya bersama dengan Zico, dan dia kini sedang menyendiri di pojok ruangan sambil meminum segelas wine.
Aku hendak menghampirinya saat itu namun para kru dramaku menyuruhku untuk minum bersama mereka. Aku terus khawatir saat melihat Sungkyung menangis di pojok sana sendirian. Untung saja alkohol ini sama sekali tidak mempengaruhiku. Saat aku lihat semua kru sedang bersenda gurau aku segera menghampiri Sungkyung.
"Sungkyung-ah? Kau kenapa?" Dia hanya diam dan terus menangis. "Kenapa? Kau tidak bisa diam terus seperti ini." Dia berhambur ke pelukanku dan masih saja menangis.
"Harusnya aku percaya saat aku mendengar kalau Zico dan Seoulhyun masih berhubungan, hiks." Sial. Tak cukupkah dia membuatku dan Sungkyung berjaga jarak saat sedang break syuting? Kali ini dia masih saja serakah dan mengencani wanita lain. "Joohyuk-ah, aku sudah melakukan semua yang dia mau. Aku sudah menjauhimu, aku tidak ingin bicara denganmu kecuali itu tentang syuting, aku sudah melakukan semuanya tapi kenapa dia masih saja selingkuh dariku?"
Andai saja kau tahu kalau aku memang kecewa denganmu, Sungkyung-ah. Tapi saat aku tahu kau melakukan semuanya karena paksaan dari pria itu aku menjadi marah padanya, bukan padamu. "Sudahlah kyung-ah, kau memang tak pantas untuk laki-laki seperti dia. Buka matamu dan lihatlah." Ada aku yang selalu untukmu. "Ada laki-laki lain yang lebih pantas untukmu." Dia menatapku dan aku menghapus air matanya. "Jangan buang air matamu hanya untuk laki-laki seperti dia. Arraseo?"
Dia mengangguk dan tersenyum. "Gomawo Joohyuk-ah."
Manis sekali.
**
Aku sedang beristirahat di rumahku ketika ada yang membunyikan bel rumahku. Aish, aku sedang menikmati istirahatku. Tidakkah orang itu mengerti?
Aku membuka pintu rumahku dan kaget saat melihat siapa yang ada di depan rumahku. Sungkyung. "Annyeong Joohyuk-ah." Dia tersenyum padaku. "Aku tidak boleh masuk?" Tanyanya.
Aku mundur. "Masuklah." Aku masih saja tidak percaya dengan keberadaan dia disini. Dia langsung duduk di sofaku tanpa permisi. Benar-benar wanita ini.
"Maaf aku datang ke rumahmu sepagi ini. Tapi, sungguh aku sedang tidak ingin di rumah saat ini. Dan saat aku berpikir aku harus kemana entah kenapa di pikiranku hanya ada namamu saat itu." Hanya ada aku? Benarkah?
"Kenapa kau tidak ingin di rumahmu saat ini?" Dia hanya terdiam. "Apa yang terjadi?"
"Zico mencariku. Aku segera lari kesini saat managerku mengatakan kalau Zico mencariku daritadi malam." Jawabnya. "Maaf kalau aku menjadikan rumahmu sebagai pelarianku dan tempatku bersembunyi."
"Tak perlu minta maaf, Sungkyung-ah. Rumah ini cukup luas jadi kau bisa bersembunyi di manapun kau mau."
"Benarkah? Wah, aku beruntung sekali punya teman sepertimu Joohyuk-ah." Teman? Dia melabeli hubungan kami yang sekarang seperti itu? Ya sudahlah. "Dimana kulkasmu?" aku membulatkan mataku. "Jangan kaget kalau aku seperti ini. Tadi malam aku hanya meminum segelas wine tanpa mengisi perutku terlebih dahulu."
"Hahaha, baiklah. Aku akan membawakanmu makanan." Ujarku. Aku segera mengambilkannya beberapa ramyeon dan makanan ringan. Saat dia melihat makanan itu, dia segera melahapnya. Entah kenapa sifatnya jadi mirip dengan Kim Bok Joo yang mempunyai perut seperti karet. "Yaa! Pelan pelan saja."
"Aku ingin menghabiskan makananmu untuk kali ini saja. Kau kan tidak punya pacar ataupun siapapun yang menemanimu di rumahmu ini. Jadi, mana mungkin kau mau menghabiskan stok ramyeonmu sendirian." Kenapa gadis ini sangat pandai menyerang titik lemahku. "Huaa, kenyang." Dia merebahkan diri di atas sofaku. Ya ampun, tak tahu malu. Dia sebenarnya sedang melarikan diri atau mau mengambil alih rumahku? Lagipula, kenapa aku diam saja saat dia melakukan itu seenaknya.
"Gomawo Joohyuk-ah. Kau memang teman yang paling baik." Dia mengacungkan jempolnya padaku dan aku hanya menahan tawaku. Aku tak bisa marah padanya.
"Kau tidak bosan?" Tanyaku. Sudah dua jam kami hanya menonton tv di rumahku.
"Sedikit." Jawabnya.
"Ayo berjalan-jalan." Ajakku.
"Kemana?"
"Ke tempat yang jauh."
"Ayo."
**
Sungkyung's POV
"Joohyuk-ah! Kau benar benar pintar memilih tempat." Pujiku. Dia mengantarku ke sebuah bukit yang tidak terlalu ramai pengunjungnya. Banyak bunga-bunga yang sedang mekar disini.
"Kau ingin es krim?" Tanyanya. Aku mengangguk. Entah kenapa aku sangat lapar saat ini. Dia segera menuju sebuah kedai es krim dekat dari sini dan membelikanku es krim rasa coklat.
"Kau benar-benar tahu kesukaanku. Bagaimana bisa kau mengingatnya?" Tanyaku.
"Aku selalu melihat Zico membawakanmu es krim coklat di tempat syuting." Jawabnya. Aku tertawa. "Kenapa?"
"Lucu saja, kau memperhatikanku segitunya." Ujarku. "Gomawo Joohyuk-ah." Aku tersenyum.
Kami berjalan-jalan dan tidak terasa sudah malam. "Ada pertunjukkan kembang api, kau mau menontonnya bersamaku?"
Aku berpikir sejenak. Mungkin managerku akan memahamiku jika aku pulang larut malam. "Baiklah." Dia tersenyum
Kami pun memilih tempat untuk menonton kembang api itu. Walaupun tidak seindah saat menontonnya di Sungai Han, pertunjukkan ini membuatku melupakan sedikit masalahku dengan Zico.
"Aku baru ingat kalau kita sudah menonton kembang api sebelumnya." Ucapnya.
Aku teringat saat syuting drama, memang ada adegan kami menonton kembang api bersama sebelumnya. "Ah, iya. Saat itu episode 12, kan? Kau diam diam memotretku di episode itu."
"Kau bahkan mengingat episodenya." Entah kenapa pipiku terasa panas. Dia sedang meledekku atau apa? Kenapa aku bertingkah bodoh seperti ini?
"A-a-anu." Aku menundukkan wajahku.
"Sungkyung-ah." Dia memanggilku. Aku menatapnya. "Maukah kau menjadi Kim Bok Joo-ku di dunia nyata? Ah, ani. Jadi sajalah Lee Sungkyungku. Aku ingin semuanya bersama denganmu, Sungkyung-ah. Aku sedih saat kau menjauhiku karena Zico. Aku ingin kau bersamaku sekarang."
Dia terdiam dan menatapku. Aku bersiap mendengar jawabannya. Aku memang serakah. Aku tidak ingin memilikinya di drama saja tapi di dunia nyata. "Kau harus tahu kalau aku sudah menunggu ini lama sekali, Joohyuk-ah."
Ternyata bukan hanya aku yang memiliki perasaan itu.
End
Finallyyyy..... hope you guys like it <3
YOU ARE READING
Become Real
FanfictionTidak memperjuangkanmu bukan berarti aku tidak mencintaimu. Aku hanya menunggu waktu yang tepat.