22 Desember_
Siang yang panas.matahari meringis tepat di atas batok kepala ku. Seolah memecahkannya. Aku menyeka keringat yang bercucuran di kening yang tertutup kerudung putih ini. Ujian akhir semester telah ku selesaikan dengan cukup baik ya...walau aku sendiri tak pernah menjadi juara kelas setidaknya aku tak pernah terjangkit remidi selama ini.
"Dinaya.." Seseorang telah memanggil nama ku. Jalan ini lumayan sepi untuk siang bolong seperti ini.diatas sepeda kayuh ku, aku mencari-mencari sumber suara itu. "Mana ya..." Lirih ku.
"Hai cantik." Laki-laki berpostur tegap,tinggi, bermata terang berkata.
Aku celingukan mencari seorang gadis yang dimaksud laki-laki itu.
"Kamu.." Kata laki-laki itu menunjuk ku. "Aku..?" Tanya ku sambil menunjuk hidung ku sendiri. Laki-laki itu tersenyum menatap ku.Ia mendekat kearah ku.
"Ardi." Laki-laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Ardi.
Kalau di Deskripsikan,laki-laki itu usia nya kira-kira sebaya dengan ku. Tapi...ia seperti bukan seorang pelajar.melainkan_
"Ngga kenal." Kata ku cuek. Kemudian aku kembali mengayuh sepeda ku untuk pulang.Oh no....he look a ghost...!!
Dengan susah payah aku mengayuh sepeda sampai mandi susu. Eh..mandi keringat. Tau-tau laki-laki itu sudah duduk manis di kursi kayu depan rumah ku. Sambil memainkan hp nya.
"Jglak!!" Penyangga sepeda berbunyi. Ia mendengar dan berhenti dengan hp nya.
"Kamu...kok" kata ku heran.Ia lagi-lagi tersenyum ke arahku"Aku boleh ngga main kesini.?" Tanya nya sambil mengikuti ku dari belakang saat aku akan membuka pintu rumah.
"Apaan sih ngga usah ngintil kaya anak ayam deh" aku ketus.
"Buset judes amat..." Kata nya pelan.
"PULANG!!!"
🌻🌻🌻
"Kamu yakin ngga punya teman yang nama nya Ardi??" Tanya ku pada Thaif. friendship ku yang paling keren.
"Enggak Din..sumpah!"
A message from:
No senderHai Dinaya sayang...nanti malam aku kesana ya..
"Tuhh..kan siapa lagi." Pekik ku dalam kelas saat sebuah pesan masuk yang bersifat gila seperti ini.
Thaif hanya tersenyum melihat ekspresi ku yang langka seperti ini. "Sabar ya nduukk...badai pasti berlalu."
"Woyy..gak guyon." Ngegas dikit
Mata ku terbelalang saat aku membuka gerbang rumah ku. Sebuah karangan bunga berdiri di halaman.
'HAPPY WEDDING DINAYA & ARDI'
"Anjiirr kerjaan siapa ini.."Aku naik pitam ku acak-acak papan gemuk itu dan rasa nya aku ingin muntah ketika aku melihat nama Ardi di depan ku.
"Hey..kenapa di rusak? Ngga suka ya?..kurang bagus ya...?" Dan laki-laki gila itu muncul dari samping rumah.
"Kenapa sih. .lo ngintil mulu kaya ekor...enek gue!"
"Dinaya..aku cinta sama kamu."
"Udahlah ..kita ngga saling kenal..dan lebih baik kita ngga usah kenal oke."
"Enggak..aku cinta kamu dan kita harus saling kenal. Ngga ada salah nya kan??"
"SALAHNYA BANYAK.!!"
"Owh..ayolah..ngga usah kaku kayak ngelihat apaa gitu.."
"Emang... I look a ghost!"
KAMU SEDANG MEMBACA
i never love you
RomanceDinaya adalah gadis belia yang tak pernah mencintai laki-laki yang telah mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan dengannya. mereka telah diikat dalam sakral. Dinaya tak pernah menginginkan hubungan dengan Ardi.laki-laki yang telah mencintai nya seja...