Sore menjelang malam. Dengan keadaan yang seperti biasa. Home alone.
Butuh teman buat ngobrol...
DINAYA'S FRIEND...
Aku membuat Snapgram di IG untuk isengan. Eh ngga tau nya tuh kebo selalu on time buat memantau akun ku.
DM
Ardi Baharuddin: "Dinaya...emang kak Kamil masih kerja ya jam segini???"
Dinaya Farahita:
"Tuh tau pake nanya."Ardi Baharuddin:
"Jangan galak-galak donk...nanti tambah cantik."Dinaya Farahita:
"EGP."Entah apa yang direncanakan Tuhan untuk hidup ku sampai-sampai Dia melibatkan Ardi dalam kehidupan ku. Cowok idiot yang hidup nya suka ngusik hidup ku..entah sampai kapan.
🌻🌻🌻
Hari Minggu adalah hari favourite ku untuk siswi sekolah Madrasah Aliyah di swasta seperti ini. Pasalnya setiap hari Minggu biasanya pulang cepat apalagi akhiran semester I seperti ini.
Aku dan Thaif melewati jalan yang sama dengan menaiki sepeda seperti biasa. Namun perbedaannya ada di tikungan RT. Dari jalan utama 10 meter kemudian Thaif berbelok tapi aku masih tetap lurus.
Gerbang rumah ku bercat gold sudah terbuka "apa ada orang ya yang masuk ke rumah ku...jangan-jangan malang...eh maling .." Aku memutuskan untuk memberanikan diri memasuki rumah ku yang pintu nya terbuka. Tidak ada mobil Mas Kamil di depan arti nya bukan Mas Kamil yang dirumah melainkan orang lain pemilik motor Ninja ini. "Bener-bener maling nih.." Lirih ku. Aku mengeluarkan garisan 30 cm dari tas dan gunting dari kotak pensil sengaja untuk berjaga-jaga jika sang maling melawan ku.
Satu...dua...wayooooo mau maling kan loooo...
"Kamu kenapa dek..?"
Zonk....ternyata Mas Kamil yang berada di rumah ini.
"Mas Kamil??? Kok ngga pakai mobil??aku kira maling tadi!!"
"Enggak lah..Mas sama temen Mas dia lagi di kamar mandi."
Aku manggut-manggut sekaligus malu melihat kekonyolan ku sendiri. Aku segera ngeloyor ke kamar yang berada di lantai atas.
"Dinaya selesai ganti baju kesini ya..."
"Ok..."
Aku segera melepaskan kerudung ku dan rok,dan seragam. Kemudian mandi dan pakai kaos oblong dan celana jeans selutut. Ini tidak lebih sopan untuk siswi Madrasah Aliyah di depan kakak nya sendiri.
"Kenapa Mas??"
Wait...wait...holek????iih si cowok nyebelin disini..
"Duduk dek.!" Mas Kamil mempersilahkan ku duduk di samping nya sementara si Ardi di depan kami.
"Hai.." Bisa di tebakkan Ardi sedang apa? Genit nya kumat.
Iih...aku bergidik melihat tampang nya yang hiiii SOK.LUGU.
"Dinaya..kemarin kamu kan ngomong tentang Ardi, ini orang nya."
"Ih apaan sih Mas..aku ngomong karena dia ngeselin."
"Dia benar-benar suka sama kamu dek."
Aku memutar bola mata ku menahan mual yang menyembul-nyembul.
"Mas ngga main-main dengan hidup kamu dek..kalau Mas bilang baik ya baik kalau Mas bilang enggak ya enggak."
Aku tertunduk hanya bisa menatap ubin dan kaki ku.
"Ya walaupun Ardi ngga suka sekolah. Tapi masa depannya cukup cerah untuk kamu."
"Kamu mau kan mencoba kenal sama Ardi."
"Belum tahu Mas..aku masih 16 tahun belum kepikiran."
"Mas harap kamu bisa ngerti dek."
🌻🌻🌻
Malam hari nya aku terus memikirkan perintah Mas Kamil. Setelah tadi siang Mas Kamil kembali ke tempat proyek dengan agak kecewa karena keputusan ku.
Kriiing...kriiing...kriiing...
"Nomer siapa nih..ngga jelas!!"
Aku sengaja tak menerima panggilan ini . Sampai empat kali nomer ini terus menghubungi ku. Aku jadi penasaran."Halo.."
"Halo Din.."
"Siapa ini.?"
"Aku Ardi.."
"Ngapain sih lo nelpon-nelpon mulu!"
"Jangan marah dulu Din ini penting."
"Apa sih yang lebih penting di hidup lo selain gangguin gue!"
"Gue serius ini tentang Mas Kamil."
"Kenapa Mas Kamil??"
"Mas Kamil kecelakaan di tempat proyek."
"Apaaaaaaaa....terus sekarang dimana?"
"Gue jemput lo...lo siap-siap ya."
"Iya."
Pukul 21:22
Aku dan Ardi sampai di rumah sakit tempat Mas Kamil sekarang di rawat. Dokter yang menangani Mas Kamil akhir nya keluar.
"Bagaimana dok keadaan kakak saya.?"
"Pendarahan di otak nya cukup banyak. Jika tidak segera di operasi akan terjadi pembekuan darah dan kemungkinan kecil untuk pasien hidup."
"Iya dok..lakukan yang terbaik untuk Kak Kamil!!" Kata Ardi.
Jarum jam terus berputar menit demi menit berjalan. Akhirnya pintu ruang operasi terbuka sang dokter keluar."Bagaimana dok operasi nya?"
"Maaf mbak..kakak anda tak mampu bertahan. Pembekuan darah nya cukup cepat."
"Maksud dokter kakak saya......meninggal???"
"Begitulah...mbak yang sabar ya."
"MAS KAMIIILLL....."
Selamat jalan Mas Kamil...kakak ku tersayang yang selalu setia menjaga ku menjadi orang tua pengganti setelah orang tua kita meninggal. Selalu menghibur ku saat aku susah. Selalu menjadi teman saat aku kesepian. Selalu memilihkan yang terbaik untuk ku... Maafin aku Mas selama ini belum bisa menjadi adik yang baik untuk mu...
Good by my brother....
KAMU SEDANG MEMBACA
i never love you
RomanceDinaya adalah gadis belia yang tak pernah mencintai laki-laki yang telah mengucapkan janji suci di hadapan Tuhan dengannya. mereka telah diikat dalam sakral. Dinaya tak pernah menginginkan hubungan dengan Ardi.laki-laki yang telah mencintai nya seja...