"hahaha...dasar gadis bodoh! Gadis bodoh sepertimu tidak pantas bersanding dengan pangeran kami!" Ucap salah seorang gadis itu, dan menyiramkan air yang berisi es batu ke kepala Matsuri, sementara Matsuri hanya diam tidak melawan.
Melawan pun dia akan percuma, karena dia tidak bisa apa-apa, dia hanya bisa diam dan menangis membuat ketiga gadis dibelakangnya semakin tertawa kencang tidak mengindahkan tatakrama seorang perempuan yang harus sopan.
"Kalian, pergi sekarang juga" ucapan pelan namun terkesan dingin dan tajam keluar dari bibir pemuda merah dengan matanya yang seperti panda ini membuat ketiga gadis itu langsung berlari kencang tidak perduli jika mereka akan jatuh karena sepatu licin terkena air dingin tadi.
Gaara menghampiri Matsuri yang menangis dan merengkuhnya memberi kehangatan tubuh walau seragamnya ikut basah.
"Dasar bodoh! Kenapa kau selalu diam kalau mereka membullymu seperti tadi?" Ucap Gaara dan sedikit menjitak kepala Matsuri yang semakin menjadi.
"Hiks...hiks...huaaaa...Gaara juga bilang aku bodoh huaaaaaa......." Ok, Gaara jadi merasa tokoh antagonis disini, dimana dia tengah memaksa seorang gadis untuk berbuat yang tidak-tidak.
"Hah...iya aku minta maaf, kau tidak bodoh hanya sedikit lambat berpikir" tangis Matsuri mulai mereda tapi isakan kecil masih keluar dari bibirnya. Matsuri mendongak menatap iris jade Gaara.
"Aku tidak bodoh kan Gaara?" Ah... ekspresi polos itu Gaara sangat suka melihatnya belum lagi mata sembab, hidung dan pipi yang merah, Gaara sangat suka Matsuri dengan keadaan seperti ini.
"Iya, kau pintar hanya sedikit lambat memahami, sekarang kau ganti bajumu aku akan mengantarmu pulang, um...seragam cadanganmu ada di loker kan?" Matsuri mengangguk dan berlari kecil menuju ruang ganti disana.
.
Temari menata meja makan dengan tiga orang didepannya yang menatap makanan itu lapar, "makanlah" ucapnya dan ikut duduk di samping Kankuro.
Matsuri memakan makanan didepannya dengan lahap seperti orang kelaparan, tidak perduli dengan tiga orang lainnya yang merupakan sahabat dan kakak dari sahabatnya ini, toh mereka juga tidak protes atau risih bisa dibilang biasa-biasa saja, karena Matsuri hampir serupa hari kesini bahkan tanpa sungkan gadis itu langsung masuk ke kamar Temari atau Gaara untuk menginap.
Bukannya tidak sopan Matsuri seperti itu karena dia juga kesepian kedua orangtuanya sibuk bekerja tidak jarang ia sendiri bahkan dihari libur pun orangtuanya masih bekerja. Tidak jauh beda dengan Matsuri tiga bersaudara ini juga sangat jarang berinteraksi dengan orangtuanya, jadi saat Matsuri kesini rumah' mereka terasa lebih berwarna karena keceriaan gadis itu. Jika ditanya kenapa rumah' itu tidak seramai jika ada Matsuri, jawabannya adalah penghuni rumah' itu selalu bersikap sok cool.
"Masakanmu memang enak Temari-nee" ucapnya setelah menghabiskan tiga mangkuk besa soup cream buatan Temari, sementara orang yang dipuji hanya tersenyum tipis menanggapi.
Matsuri melihat tiga orang yang masih makan dengan tenang. Sebelah pipinya ia gembungkan karena merasa ia terlalu cepat makan dan akan berakhir akan diabaikan, "hah...aku mau tidur saja" ucapnya dan memasuki kamar Gaara. See... terlihat tidak sopan tapi biasa untuk mereka.
Jika ditanya kenapa dia tidak tidur dikamar Temari, jawabannya akan mudah dan sederhana. Itu karena ia kurang nyaman dan canggung, mudahkan?
Cklek
Pintu terbuka menampilkan seorang pemuda dengan Surai merah bata berjalan mendekati gadis yang santai menonton dorama kesukaannya, "cih...sikapmu itu harus kau ubah, jangan seenaknya masuk ke kamar orang" ucap Gaara menasehati, tapi sepertinya itu hanya jadi angin lalu bagi Matsuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot TALAS
FanfictionSekumpulan one shot dengan genre random Pair: Naruto (Chara Canon), original Open request minna^^